Bupati Chusnunia “Ngopi Bareng” Warga di Talangsari
OTENTIK (LAMTIM)–Warga Dusun Subing Putra III atau Dusun Talangsari, Desa Raja Basa Lama, Labuhan Ratu, Jumat (8/12/2017), kedatangan tamu dari berbagai kalangan komunitas. Selain Pramuka ada juga Forum Anak Dareah (FAD) dan Komunitas Perduli Perempuan dan Anak Lampung hadir meramaikan acara.
Difasilitasi Pemkab Lampung Timur, mereka membentuk sejumlah kegiatan guna mendukung terbentuknya Lampung Timur sebagai Kabupaten Ramah terhadap Hak Azazi Manusia (HAM). Rangkaian acara berupa camping, ceremonial, perfomance budaya, berbagai pelatihan, pelayanan dan lainnya itu dikemas dalam acara bertema Sarasehan HAM.
Acara dibuka langsung oleh Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim didampingi Manager Program Indonesia Untuk Kemanusiaan (IKA) Virlian Nurkristi dan Adriana Veni Ariyanti dari Komisi Nasional Perempuan. Di hadapan peserta sarasehan, Chusnunia menegaskan pentingnya penegakan HAM diseluruh penjuru negeri tak terkecuali di Talangsari.
Walaupun dalam acara yang dikemas secara kekinian dengan Tema Ngobrol Bareng (Ngopi) bersama bupati sesekali terdapat guroan yang mengundang gelak tawa peserta sarasehan, namun, seluruh materi yang disampaikan oleh ketiga narasumber tampak diikuti dengan serius oleh para peserta yang didominasi oleh para pelajar itu.
Hal ini diakui oleh Khoirul Anwar (18) salah satu peserta dari FAD Lampung Timur. Khoirul Anwar bersama temannya Rian Fadilah, Fikha Dewi Rosyada dan Sintana Novenda mengaku senang bisa mengikuti sosialisasi HAM secara kekinian itu. Menurut Khoirul pendidikan HAM perlu dilakukan secara berkelanjutan dan tidak hanya di Talang Sari.
“Sewaktu minta izin ikut kemah ke Dusun Talangsari kemarin, kedua orang tua saya sempat melarang agar tidak ikut kemah. Kata orang tua saya, Talang Sari itu daerah yang seram dan anti dengan penduduk luar. Tapi begitu sampai disini cerita itu ternyata gak benar, Dusun Talangsari ternyata damai, dan warganya sangat ramah,” ujar Khoirul.
Sebelum membuka sarasehan, bupati dan rombongan juga mengkampanyekan hidup bersih dan sehat dengan cara melakukan gerakan cuci tangan sebelum makan, senam dan makan buah bersama yang dikemas dalam acara Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Seluruh peserta sosialisasi dan warga setempat juga turut dalam acara ini.
Dalam acara itu, Pemkab Lampung Timur juga menggelar pelayanan pembuatan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), Pemeriksaan kesehatan Rahim, dan pemasangan Alat Kontrasepsi untuk keluarga Berencana (KB). Selama dibuka, tercatat sebanyak 56 orang yang mendaftarkan diri tertarik dan ikut dalam program KB dengan Pasang Implan.
Sementara itu, sebanyak 20 orang juga memeriksakan kesehatan Rahim, 66 orang membuat Akte Kelahiran, dan 38 orang membuat Kartu keluarga. Tak hanya itu, sejumlah kegiatan pelatihan seperti pelatihan membuat abon dan pelatihan Handy craft yang digelar panitia juga ramai diikuti peserta. Tercatat ada 50 peserta mengikuti pelatihan.
Untuk diketahui, Sarasehan HAM adalah sebuah metode yang efektif untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap Hak Asasi Manusia (HAM). Selain itu, dengan Sarasehan HAM ini juga menjadi cara yang paling efektif dan sederhana yang bisa diterima oleh masyarakat umum serta semua kalangan.
Selain berbagai hal diatas, Bupati Chusnunia Chalim juga melakukan Deklarasi Talangsari menuju Ramah HAM sebagai komitmen bersama dalam perwujudan dan kesadaran masyarakat terhadap HAM. Sebab, peristiwa Talangsari merupakan sejarah yang bisa dijadikan pembelajaran agar kedepan Peristiwa sejenis tidak terulang lagi.
Pada akhir acara, melalui Kepala Dinas PP Dalduk Farida Norma, bupati memberikan bantuan 175 paket sembako kepada 175 warga Dusun Talangsari. “Kami terharu dan mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu bupati atas perhatiannya. Semoga Alloh membalas kebaikan yang beliu berikan,” terang Kasman warga setempat. (ytn/ded)
Comments