Pembangunan

Bupati Mustafa Harapkan "Smart Netizen" Percepat Pelayanan Pemerintah kepada Masyarakat

Bupati Lampung Tengah Mustafa saat melakukan pemantauan ronda sekaligus menyosialisasikan program aplikasi ronda dan "smart netizen" kepada warga.

OTENTIK (LAMTENG)–Bupati Lampung Tengah Mustafa mengharapkan program aplikasi ronda dan "smart netizen" dapat mempercepat, mengefektifkan dan mengefisienkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
Bupati menyebutkan program aplikasi ronda dan smart netizen itu sudah berjalan 95 persen, diharapkan bisa diimplementasikan akhir Januari ini.
“Kedua layanan tersebut menawarkan berbagai macam kemudahan, mulai dari informasi kampung, surat menyurat, pengaduan atau laporan, pelayanan administratif dan ronda,” ungkap Mustafa di Gunungsugih, Lamteng, Rabu (24/1/2018).
Sosialisasi kedua program tersebut juga dilakukan Mustafa kepada warga saat melakukan ronda di sejumlah kampung di Kecamatan Anak Tuha pada Selasa (23/1/2018) dinihari.
"Semua terintegrasi dalam satu titik di 'command centre' yang sudah kami siapkan. Lewat smart netizen semua birokrasi bisa lebih cepat dan efisien. Seperti membuat KTP atau laporan surat kehilangan, warga tak perlu jauh-jauh ke Disdukcapil atau ke Polres, bisa dilakukan di kampung masing-masing melalui operator kampung yang telah disiapkan," terangnya.
Bupati menjelaskan, dicanangkannya program ini tidak terlepas dari upaya Pemkab Lampung Tengah dalam memberikan pelayanan prima. Kondisi daerah ini yang terdiri dari 311 kampung di 28 kecamatan dengan jarak yang jauh, dibutuhkan layanan khusus untuk memudahkan masyarakat.
"Lampung Tengah kabupaten terbesar di Lampung, terdiri dari 311 kampung/kelurahan dan 28 kecamatan. Selama ini pelayanan masih terintegrasi di ibukota kabupaten maka dengan smart netizen semua bisa dilaksanakan di masing-masing kampung," jelas Mustafa.

“Melalui aplikasi tersebut, warga bisa langsung mengunduh (mendownload) blanko yang telah disiapkan, mengisi pengaduan yang kemudian akan diteruskan ke instansi-instansi terkait," tambah Bupati.
Sementara aplikasi ronda, kata dia, dibuat untuk memaksimalkan pengamanan dan memudahkan monitoring aktivitas ronda di setiap kampung. Dengan aplikasi ini seluruh petugas ronda bisa berinteraksi dan terkoneksi satu sama lain, sehingga informasi di tiap-tiap kampung bisa lebih cepat terakses.
Aplikasi ronda sudah ini bisa diunduh melalui "app store" di telepon genggam android yang menyajikan konten di antaranya "panic botton", dimana warga/petugas ronda bisa melaporkan secara online posisi mereka dan bisa diketahui langsung oleh bupati. Warga juga bisa melaporkan kondisi yang berlangsung di wilayahnya masing-masing.
Selain itu, ada layanan koordinasi dengan Kesbangpol untuk mengetahui penempatan petugas Linmas Kampung, Polmas, dan Babinkantibmas. Jika ada kejadian genting atau darurat, warga/petugas ronda bisa langsung menyampaikan laporan dengan mengklik tanda kentongan yang notifikasinya dapat diterima seluruh pengguna aplikasi ronda.
"Layanan smart netizen dan ronda ini aktif 24 jam. Laporan apapun bisa ditindaklanjuti dengan cepat dan akurat. Mudah-mudahan Februari tahun ini bisa diimpelemntasikan secara maksimal. Meski level kabupaten, kami akan terus berupaya mewujudkan pemerintahan berbasis teknologi," pungkas Bupati. (afri)


Comments