Berita Hangat

"Bang Sutan, Lihat Gubernur Ridho Resmikan Gedung Baru Kita"

H. Sutan Syahrir Suryadarma Oelangan, S.H. Tokoh Pers Lampung

Oleh Herman Batin Mangku *)

 

BANG Sutan begitu kami memanggil H. Sutan Syahrir Suryadarma Oelangan, S.H. Tokoh Pers Lampung ini tutup usia empat hari sebelum diresmikannya gedung PWI Lampung oleh Gubernur Ridho Ficardo, Kamis (1/2/2018).

Gubernur Ridho mempersembahkan gedung berlantai tiga PWI Lampung tentu saja agar para wartawan makin kompeten. Bang Sutan pasti menaruh harapan serupa. Ada jejak sejarah panjang Bang Sutan di gedung biru tersebut selaman tiga dekate ini.

Tahun '80-an, Bang Sutan masih muda ketika gedung PWI Lampung didirikan di era Solfian Ahmad, pendiri "SKH Lampung Post", koran harian terbesar pada masa Orde Baru di Lampung. 

Saya yang kemudian bergabung dalam komunitas pers pada tahun '90 pertama kenal Bang Sutan di gedung tersebut, tepatnya ruang depan menghadap Jl. A. Yani, Kota Bandarlampung.

Sejak mengenalnya, saya kagum dengan caranya bicara : lantang, lugas, tak pernah merendahkan orang lain, dan banyak terselip humor. Setiap mampir ke PWI Lampung, Bang Sutan selalu jadi primadona para wartawan. Banyak info meluncur darinya.

Hingga tutup usia, Senin (29/1/2018), Bang Sutan masih dipercaya sebagai PWI Lampung. Setiap suksesi kepemimpinan PWI Lampung, selalu ada sentuhannya. Bang Sutan tokoh pers Lampung.

Dia pula wartawan pertama yang memiliki HP. Kala itu, HP besarnya seukuran batu bata dan harganya fantastis, Rp10 jutaan. Betapa perlentenya Bang Sutan, tinggi besar, stylis, dan punya telepon yang bisa ditenteng kemana saja.

Sejak saat itu, saya semakin sering bertemu dan berbincang-bincang dengannya. Bang Sutan teman berbincang yang asyik dan gaul. Dari potongan-potongan obrolan, saya makin mengenal sosok Bang Sutan.

Bang Sutan yang lahir 25 April 1949 sebagai anak kelima dari tujuh bersaudara  dari ayah bernama R.A. Johan Oelangan tulen "Anak Enggal", kawasan elite di jantung Kota Bandarlampung. 

Rumahnya pas di perempatan Tugu Adipura atau Tugu Gajah, ikon Kota Bandarlampung. 

Karena perkembangan Kota Bandarlampung, rumah keluarga besar Bang Sutan tergusur ke belakang Pos Polisi Perempatan Enggal. Di lokasi itu, ada gedung sekolah milik keluarganya, SMA Suryadarma.

Rumah dan gedung sekolah tersebut juga dilepas dan Bang Sutan pindah ke Jl. Kenanga, Rawalaut, Bandarlampung hingga dia dan istrinya, Aryati, hanya selisih enam bulan (13/7/2018), meninggal dunia.

Ketika masih tinggal di Enggal, Bang Sutan sempat menerbitkan Tabloid "Krakatau Post" dan tabloid lainnya. Bang Sutan tak pernah bosan untuk selalu mengingatkan agar anak muda jadi wartawan yang baik.

Ketika sepupunya, Sjachroedin ZP jadi gubernur Lampung dua periode, Bang Sutan membantu dari luar pengembangan budaya dan olahraga Lampung. 

Dia ikut merawat Ormas Lampung Sai. Alumni FH Unila yang juga berprofesi sebagai advokat ini juga sempat menjadi jembatan komunikasi wartawan dan para pemangku kepentingan. 

Gubernur Ridho yang sempat melayat Bang Sutan lewat pembangunan gedung berlantai tiga mudah-mudahan bisa merealisasi mimpi Bang Sutan agar wartawan semakin baik. Selamat jalan Bang.

"Bang Sutan, lihat Gubernur Ridho resmikan gedung baru kita". 

 

*) Jurnalis

 

Comments