Dorong Ekonomi Daerah dan Perkuat UMKM, Kemendagri Ajak BPR Milik Pemda Adopsi Digitalisasi
OTENTIK (SURABAYA)
– Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) memegang peran penting
dalam meningkatkan ekonomi dan memperkuat UMKM di daerah. Guna mengantisipasi
persaingan di era digital, BPR milik pemerintah daerah (pemda) diminta untuk
mengadopsi digitalisasi. Ikhtiar tersebut dinilai akan meningkatkan kualitas
pelayanan perbankan, sekaligus memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan
yang tersedia. Kendati demikian, dalam penerapannya proses digitalisasi
tersebut dinilai tidak mudah dan pada pelaksanaannya diyakini tidak murah.
“Karenanya, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemda (Perbamida) sebagai
asosiasi perlu memerankan fungsinya menyinergikan BPR milik Pemda agar efektif
dan efisien dalam mengantisipasi biaya dan juga pengamanan transaksi,” ujar
Plh. Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni, ketika
menyampaikan sambutannya pada Seminar Nasional dan Munas IX Perhimpunan Bank
Perkreditan Rakyat Milik Pemda (Perbamida), di Surabaya, Kamis, 2 Desember
2021.
Fatoni
menambahkan, sejumlah BPR milik Pemda diketahui telah menjalankan digitalisasi.
Di antaranya, BPR Sleman, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, Kulon Progo, Jombang,
Jatim, Ternate, Bhakti Sumekar, dan Delta Artha. Dirinya mengapresiasi capaian
tersebut dan berharap agar terobosan itu dapat ditularkan kepada BPR milik
Pemda lainnya. Di sisi lain Fatoni menguraikan dampak pandemi Covid-19 sempat
mengakibatkan turunnya pertumbuhan ekonomi global dan nasional. Namun dalam
perkembangan terkini, pertumbuhan perekonomian di 32 provinsi pada triwulan 3
tahun 2021 telah mengalami tren peningkatan yang positif. Hal ini, imbuh
Fatoni, membutuhkan dorongan dari beberapa sektor perekonomian lainnya agar
capaian tersebut semakin meningkat pesat. “Untuk menggerakan perekonomian di
daerah tidaklah cukup dengan fiskal melalui APBD saja, namun perlu dorongan
aktivitas perekonomian di daerah melalui sektor perbankan,” terangnya.
Fatoni
menyadari, kiprah BPR milik Pemda telah memberikan sumbangsih dalam mendorong
pemulihan perekonomian. Berbagai skema inovatif dan aplikatif telah dilakukan
untuk memberikan stimulus bagi UMKM. Meski demikian, langkah tersebut dinilai
perlu digencarkan lagi lebih luas mengingat jumlah UMKM di Indonesia sangat
banyak, yakni berjumlah 64,3 juta unit. Terlebih UMKM selama ini memiliki
peranan yang cukup sentral sebagai penggerak perekonomian masyarakat serta
dalam mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian. Sehingga diperlukan
dukungan permodalan yang kuat agar capaian tersebut dapat terus ditingkatkan.
“Perbankan daerah, baik Bank Pembangunan Daerah (BPD) maupun BPR milik pemda
dengan competitive advantage-nya yaitu kedekatan dengan masyarakat harus terus
berinovasi menciptakan produk dan cara untuk mendukung UMKM sehingga menjadi
pemenang di daerahnya,” tambahnya.
Lebih lanjut,
Fatoni menekankan agar berbagai pihak terus bersinergi. Lantaran dengan
dukungan dan kerja sama yang kuat akan memacu pemulihan perekonomian lebih
cepat. Apalagi sektor perbankan di daerah memiliki kekuatan yang relatif besar,
yakni sebanyak 26 BPD, 204 BPR milik Pemda, dan 18 Penjamin Kredit Daerah
(Jamkrida). Diharapkan berbagai upaya tersebut nantinya dapat melahirkan
implementasi dan inovasi yang akan memperkuat perekonomian di Indonesia.
(herman IT)


Comments