Berita Hangat

Presiden Tutup FKN XI, Kerajaan Sekala Brak Sudah Lima Kali Ikuti FKN

Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 SPDB Edward Syah Pernong saat penutupan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI di Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2017).

OTENTIK (CIREBON)–Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Festival Keraton Nusantara XI yang dipusatkan di Taman Air Goa Sunyaragi, Kota Cirebon, Senin (18/9/2017) malam. Taman Air Goa Sunyaragi merupakan taman situs milik Keraton Kasepuhan yang dibangun pada tahun 1703.

Penutupan ditandai dengan pemukulan bedug kecil oleh Jokowi. Dalam pesannya,  Jokowi meminta ajang FKN jangan hanya semata-mata kegiatan pelestarian budaya untuk meningkatkan pariwisata,  namun harus menjadi ajang untuk mengukuhkan kontribusi keraton dalam kemajuan bangsa dan negara.

Jokowi juga menyinggung peran penting keraton dalam upaya perjuangan kemerdekaan bangsa.

“Sejarah mencatat kebesaran kerajaan-kerajaan kita di masa lalu yang besar dan gemilang,  dari mulai Sriwijaya dengan kekuatan armada maritimnya,  Majapahit dengan kejayaannya yang berhasil menyatukan nusantara dan banyak lagi, “ ungkap Jokowi yang mengenakan pakaian adat Cirebon,  sama seperti Sultan Sepuh XIV.

Untuk itu,  Jokowi meminta keraton senusantara bisa ikut berperan dalam pembangunan karakter bangsa. “Nilai luhur budaya kita bisa menjadi modal penting menghadapi tantangan zaman dan penyemangat menghadapi persaingan global,” kata Jokowi.

Selain menutup FKN,  pada kesempatan tersebut Jokowi juga meluncurkan portal Keraton Nusantara milik Perpustakaan Nasional dan meresmikan dan menandatangani prasasti Museum Pusaka Keraton Kasepuhan.

Pada kesempatan tersebut presiden juga meminta, agar semua pihak ikut menjaga warisan budaya, aset, pusaka dan naskah kuno.

Dalam sambutan di hadapan Presiden Jokowi, Sultan Sepuh XIV mengungkapkan poin utama hasil musyawarah. Poin itu adalah keraton se-Nusantara bertekad menjaga persatuan dan keutuhan NKRI.

"Kami juga siap melestarikan serta memasyarakatkan nilai-nilai luhur Pancasila yang ada dalam pembukaan UUD 1945," kata Sultan Sepuh.
Hal senada dikatakan Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Edward Syah Pernong. Menurutnya, dalam musyawarah juga akan mengupayakan Forum Komunikasi dan Informasi Keraton Nusantara (FKIKN) masuk sistem pemerintahan. Maksudnya, dalam hal musyawarah nasional maupun daerah serta pengaturan peraturan daerah (perda) agar sultan/raja diikutkan dalam perumusannya.
"Selain itu, diputuskan untuk tuan rumah FKN XII pada 2018 di Istana Pagaruyung, Sumatera Barat, sedangkan FKN XIII di Keraton Luwu, Sulawesi Selatan," ungkap Pun—sapaan akrab SPDB Edward Syah Pernong.

Sebelumnya, pada acara karnaval atau Kirab Budaya Keraton Nusantara, peserta dari Kesultanan
Sekala Brak mendapat aplaus tamu undangan dan masyarakat pengunjung. Bahkan, mereka menyempatkan meminta foto dengan peserta dari Sekala Berak.
Pada kirab itu pun, pendekar Kerajaan
Sekala Brak menyampaikan sumpah setia pada Sultan Sekala Berak di hadapan raja dan sultan se-Indonesia. Sebelum memulai arakan lapah saibatin, para pendekar puting beliung yang menjadi pengawal khusus SPDB Edward Syah Pernong bersumpah setia para pendekar untuk menjaga kehormatan dan keselamatan Sang Sultan dan Putra Mahkota dari segala bentuk gangguan. 

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 SPDB Edward Syah Pernong saat penutupan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI di Cirebon, Jawa Barat, Senin (18/9/2017) malam.

Kegiatan budaya keraton ini diselenggarakan setiap dua tahun. Pesertanya datang dari puluhan kerajaan seluruh Nusantara, termasuk Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Berak Kepaksian Pernong Lampung. Pada FKN kali ini, Sekala Brak mengirim pasukan budaya sebanyak 357 orang—yang dikendalikan langsung Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke-23 Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Pernong.  

Mereka didatangkan dari bumi Lampung Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, dan Way Handak, Lampung Selatan. Pasukan terdiri terakot pedang, terakot tumbak, jajakh itton, hulubalang paksi, pendekar labung angin, penggittokh alam, pendekar hulubalang, pasukan panah Sekilap Wawwas, serta panglima kerajaan. Dalam acara pembukaan FKN XI, Sultan Sekala Brak, permaisuri, dan putra mahkota duduk di barisan paling depan bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas, istri dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Silaturahmi para raja dan sultan se-Nusantara itu untuk menciptakan rasa persatuan-kesatuan serta berwawasan budaya Nusantara. Paling dirasakan manfaat bagi tuan rumah adalah meningkatnya kunjungan wisatawan dari mancanegara. FKN di Cirebon ini dikunjungi utusan negara tetangga, antara lain Asia Tenggara serta utusan Kedutaan Amerika Serikat.

Ketua Panitia FKN XI Agus Mulyadi mengatakan, perwakilan dari kerajaan dan kesultanan negara tetangga yang hadir menjadi partisipan adalah Brunei Darussalam, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Pada FKN XI diikuti 47 keraton sebagai peserta yang berada di Nusantara dan 113 keraton lainnya masih berstatus sebagai peninjau.

“Kerajaan Sekala Brak sudah lima kali ini mengikuti FKN,” ungkap Pangeran Edward Syah Pernong, Kamis (21/9/2017).

Dalam akun Facebook Sultan Arief Natadiningrat dari Keraton Kasepuhan Cirebon secara khusus menyampaikan rasa hormatnya kepada pasukan adat dan budaya Sekala Brak.

“Terima kasih Sekala Brak Kepaksian Pernong, luar biasa, alhamdulillah,” tulis Sultan Sepuh XIV Arief.

Cirebon memberikan fasilitas berlebih kepada Kerajaan Lampung ini selama berada di tiga keraton Cirebon, yakni Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan.

Tujuh Poin Rekomendasi

Prosesi penutupan diawali dengan dibacakannya rekomendasi hasil musyawarah agung sultan dan raja senusantara,  oleh Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat.

Ada tujuh poin rekomendasi, diantaranya tekad keraton senusantara untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, permintaan agar anggaran kebudayaan dinaikan minimal 2% dari APBN maupun APBD.

Musyawarah agung juga meminta agar sultan dan raja senusantara selaku pemimpin dan penjaga budaya masuk dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.

Atas rekomendasi tersebut, Jokowi berjanji bakal mengundang raja dan sultan untuk membicarakan soal rekomendasi itu di istana,  paling lambat November.

Penutupan diakhiri pagelaran tari kolosal bebering umbul-umbul waring,  yang menceritakan sejarah berdirinya kesultanan Cirebon.

Sebelumnya, usai melakukan kunjungan kerja di Magelang, Jawa Tengah, sejak Minggu (17/9/2017), sore ini Presiden Joko Widodo tiba di Cirebon, Jawa Barat. Jokowi tiba di Cirebon dengan menggunakan pesawat CN-295 TNI AU.

Pantauan di lokasi, Lanud Cakrabhuwana, Jalan Sudirman, Cirebon, Senin (18/9/2017), pesawat mendarat sekitar pukul 17.53 WIB.

Kedatangan Jokowi disambut oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto.

Selama di Cirebon, Jokowi akan menghadiri penutupan Festival Keraton Nusantara ke-11 Tahun 2017. Acara penutupan rencananya akan dilakukan di Goa Sunyaragi, Kesambi, sekitar pukul 19.00 WIB.

Ini merupakan kali kedua Cirebon dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Festival Keraton Nusantara. Sebelumnya di tahun 1997, Cirebon juga menjadi lokasi acara FKN kedua yang dihadiri Wakil Presiden Try Sutrisno.

Namun sebelum menuju lokasi acara, Jokowi akan menuju salah satu hotel untuk melaksanakan ibadah salat Maghrib. Tampak mendampingi Jokowi saat kunjungan kerja di Cirebon yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Polisi perketat pengamanan lokasi acara penutupan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI di Taman Gua Sunyaragi Kota Cirebon, Jawa Barat usai penangkapan pelaku yang diduga teroris.
Hal itu diungkapkan Kapolda Jawa Barat, Irjen Agung Budi Maryoto saat ditemui di Polresta Cirebon, Senin (18/9/2017). Tingkat keamanan pasca penangkapan bakal ditingkatkan, namun tetap akan mengikuti standar pengamanan VVIP.

"Kita akan tetap ikuti standar pengamanannya. Kita juga masih mengembangkan kasus ini," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid AB. Penangkapan pria berinisial IM yang diduga pelaku teroris itu dikhawatirkan menganggu acara penutupan FKN XI. Terlebih lagi, penutupan FKN XI bakal dihadiri Presiden Joko Widodo dan para raja.
"Ini tentu bisa mempengaruhi kunjungan pada penutupan FKN nanti. Untuk itu kita akan memperkuat penjagaan di lokasi penutupan," ucapnya.
Sebelumnya, Sat Reskrim Polresta Cirebon berhasil menangkap pelaku yang diduga teroris di lokasi penutupan FKN XI di Taman Gua Sunyaragi Kota Cirebon, Jawa Barat yang rencananya dihadiri Presiden RI, Joko Widodo. Penangkapan pelaku diduga teroris itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.
(sam/ida)


Comments