Cegah Omicron Terus Meningkat, Kapolri Tekankan Disiplin Prokes Hingga Vaksinasi Booster
OTENTIK (KALBAR) – Menteri Kesehatan
(Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo meninjau langsung vaksinasi serentak se-Indonesia dengan menghadiri
secara langsung di Lapangan Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar),
Rabu (19/1/2022).
"Di Kubu
Raya sendiri target vaksinasinya 2.000. Namun total hari ini 24.000 untuk
seluruh wilayah Kalbar. Saya kira ini perlu saya apresiasi. Kita juga tadi
tersambung secara nasional dan target kita hari ini minimal di angka 1
juta," kata Sigit usai meninjau vaksinasi serentak.
Menurut
Sigit, akselerasi percepatan vaksinasi merupakan hal yang harus terus
dilakukan. Mengingat saat ini, kata Sigit, selain sudah masuk ke Indonesia,
virus Covid-19 varian Omicron telah memberikan dampak adanya peningkatan laju
pertumbuhan virus corona.
"Tentunya
kita harus waspada karena ini terus meningkat. Jadi dalam kesempatan ini saya
sampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, bagi yang belum vaksin tolong segera
vaksinasi. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri telah
menyiapkan gerai-gerai," ujar mantan Kapolda Banten tersebut.
Disisi lain,
Sigit juga kembali mengingatkan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan
suntikan vaksin dosis dua dan telah melewati waktu enam bulan, untuk segera
mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster.
Menurut
mantan Kabareskrim Polri itu, Pemerintah telah memberikan kesempatan untuk
masyarakat mendapatkan vaksinasi booster. Dalam hal ini, Sigit menekankan,
dengan dilakukannya booster hal itu akan kembali meningkatkan imunitas
seseorang terhadap virus Covid-19.
"Masyarakat
silahkan yang belum vaksin untuk segera vaksin. Yang sudah dua kali namun sudah
lewat dari enam bulan silahkan daftar ikuti vaksin booster. Karena memang ada
kecenderungan setelah enam bulan pasti tingkat imunitas atau kekebalan akan
turun. Sehingga perlu ada booster ulang untuk tingkatkan lagi," ucap
Sigit.
Tak hanya mengingatkan
pentingnya vaksin maupun booster, Sigit juga menekankan soal perlunya
kedisiplinan serta penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Mulai dari
memakai masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak.
Sigit
menegaskan, hal itu juga harus diperhatikan lebih khususnya untuk wilayah yang
sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ia meminta agar pendidikan
yang dihadiri fisik oleh para pelajar tersebut disesuaikan dengan aturan yang
ada. Dengan kata lain, setiap wilayah harus bisa menentukan apakah PTM sudah
bisa berjalan 100 persen atau masih harus 50 persen.
"Khususnya
bagi yang laksanakan kegiatan tatap muka. Aturan terkait prokes di sekolah.
Ikuti ketentuan. Mana yang sudah bisa 100 persen, mana yang 50 persen
disesuaikan. Karena memang disatu sisi anak-anak kita tentunya harus dapatkan
pembelajaran secara langsung. Karena memang ini sangat penting bagi anak-anak
kita. Sehingga tidak ada risiko learning loss dan juga risiko kemiskinan
belajar atau learning poverty," papar Sigit.
Akselerasi
vaksinasi dan penguatan prokes, kata Sigit, sebagai upaya untuk mencegah dan
mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron. Pasalnya, selain
Imported Case, penyebaran jenis virus itu kini juga sudah ditemukan dari
transmisi lokal.
"Tolong
untuk yang belum vaksin segera vaksin dan yang sudah dua kali vaksin harus
booster silahkan laksanakan. Dan paling utama walaupun sudah vaksin tetap jaga
prokes. Pakai masker terus jangan lupa. Cuci tangan jangan lupa dan selalu
memastikan kita laksanakan cek rutin bila perlu swab antigen satu minggu sekali
atau PCR. Itu menjadi kebiasaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa
kita dalam kondisi sehat," tutur Sigit.
Dikesempatan
yang sama, Menkes Budi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan
berhati-hati, namun tidak panik dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron. Ia
juga memaparkan varian itu kini paling banyak terdeteksi di wilayah DKI
Jakarta.
"Ciri-ciri
Omicron kita akan lihat kenaikan kasus yang cepat dan tinggi. Kita sudah mulai
lihat nasional naik dari 300 ke 1.400. Teman-teman harus terus waspada dan
hati-hati tapi jangan panik," kata Budi.
Selain
meninjau vaksinasi di Kalbar, Menkes dan Kapolri juga melakukan dialog
interaktif secara virtual di beberapa wilayah Indonesia yang menggelar kegiatan
akselerasi percepatan vaksinasi tersebut. (ida/rls)
Comments