Satu Tahun Kapolri: Setapak Perubahan Wujudkan Pelayanan Masyarakat yang Terbaik
OTENTIK (JAKARTA) – Jenderal
Listyo Sigit Prabowo genap menjabat satu tahun menjadi Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Kapolri), hari ini, setelah dilantik oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi), pada 27 Januari 2021 lalu.
Dikepemimpinannya,
Sigit mengusung semangat transformasi Polri yang Presisi (Prediktif,
Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan). Hal itu dituangkan dalam empat
transformasi dengan 16 program prioritas, 51 kegiatan 177 aksi, dan delapan
komitmen.
Selama
setahun, Sigit telah melakukan setapak perubahan untuk mewujudkan Polri yang
Presisi. Dengan, memaksimalkan fungsi pokok Polri yang melayani, melindungi dan
mengayomi masyarakat.
Gagasan dan
aksi nyata mewujudkan gagasan itu dituangkan Sigit dalam buku berjudul 'Setapak
Perubahan: Catatan Pencapaian Satu Tahun Polri yang Presisi. Buku setebal 240
halaman ini terdiri dari 5 bab mulai dari sejarah lahirnya konsep Presisi
hingga apa saja yang sudah dicapai.
"Polri
membekal niat baik untuk berubah, dan saya memohon dengan segala kerendahan
hati paling dalam kepada semua pihak untuk membantu mewujudkan keinginan kami
bertransformasi," kata Sigit dalam penyampaian pengantar pada buku
tersebut, Jakarta, Kamis (27/1).
Mantan
Kapolda Banten ini mengulas awal mula gagasan Polri Presisi muncul. Semangat
transformasi itu berawal dari hasil perenungan akan tantangan dan kondisi yang
dihadapi Polri pada zaman modern dewasa ini. Terutama pesatnya perkembangan
media sosial, yang dimana hal tersebut baru dihadapi oleh Korps Bhayangkara.
Hasil
perenungannya itu, kata Sigit, didiskusikan dengan berbagai pihak. Ia mendapat
banyak masukan untuk semakin memantapkan gagasannya tersebut. Misalnya, tentang
layanan publik dan harapan mengenai Polri.
Sigit pun
mulai menyusun visi, misi dan apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai
transformasi Polri Presisi. Hingga akhirnya, konsep itu disosialisasikan ketika
resmi dipilih oleh Presiden Jokowi sebagai calon Kapolri, kala itu.
"Selanjutnya,
setelah saya memaparkan visi tersebut di sejumlah kesempatan. Saya berpikir
tentu masyarakat luas akan sulit memahami. Semua mungkin mengenal istilah
Polisi Presisi, namun masih banyak masyarakat yang bahkan tak tahu apa
akronimnya. Saya menyadari betul hal itu," ujar Sigit.
Eks
Kabareskrim Polri itupun juga menyadari bahwa banyak masyarakat yang berpikiran
negatif, pesimis dan mempertanyakan tekad bulat untuk mewujudkan Polri yang
baik dalam rangka pelayanan publik yang terintegrasi, modern, murah dan cepat.
Pemeliharaan kamtibmas, dan penegakan hukum yang prediktif, bertanggung jawab,
transparan, serta menjamin rasa keadilan masyarakat.
"Saya
tak menyalahkan itu. Untuk itu, melalui buku ini, saya ingin menjelaskan dengan
lebih sederhana, dengan semua penjabaran konsep. Saya ingin bahwa masyarakat
bisa mendapatkan pelayanan Polri semudah memesan pizza," ucap Sigit.
Wujud nyata
setapak perubahan, Sigit memaparkan saat ini terdapat 886 aplikasi terkait
Polri yang akan diintegrasikan menjadi satu data. Sigit menyebut, hal itu memudahkan
masyatakat untuk mendapatkan layanan Polri yang terbaik.
"Saya
ingin bahwa semua layanan Polri akan dirasa dekat, dirasa mudah, dirasa
berguna, dan dirasa jelas alurnya. Sehingga masyarakat merasa nyaman.
Sebenarnya sederhana saja. Saya ingin memaksimalkan untuk kembali melihat pada
fungsi pokok Polri, melindungi, melayani, dan mengayomi. Sesuatu yang
sederhana. Namun perkembangan situasi zaman membuatnya kadang terasa sulit
untuk dicapai. Seperti dalam kehidupan, segala sesuatu yang paling sederhana
justru adalah sesuatu yang paling sulit digapai," papar Sigit.
Sigit
mengakui, banyak yang mengatakan bahwa konsep ini adalah sebuah perjalanan
panjang. Namun, seperti sebuah pepatah klasik 'Perjalanan ribuan kilometer
selalu dimulai dengan satu langkah'.
"Maka
ini langkah pertama kami. Langkah pertama yang dijejakkan dalam perjalanan
panjang ini, kami tempuh dengan niat yang baik, ikhtiar keras, dan tentunya
dengan keikhlasan. Kami berupaya menjadi lebih baik untuk kepentingan bangsa,
negara, dan masyarakat. Dan diatas segalanya tentu kita selalu berdoa dan
bermohon diberikan kemudahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa."
tutur Sigit.
Untuk
diketahui, dalam empat transformasi yang diusung dalam Polri Presisi,
seluruhnya sudah mencapai hasil maksimal dan akan terus ditingkatkan.
Transformasi organisasi saat ini telah mencapai, 98,20 persen.
Kemudian,
transformasi operasional sebesar 98,78 persen. Lalu, transformasi pelayanan
publik 96,59 persen dan transformasi pengawasan telah mencapai target 98,60
persen. (ida/rls)


Comments