Berita Hangat

Film Guru Ngaji Ajak Penonton Mengeja Kembali Keihlasan

Oleh Hermansyah *)


HEDONISME dan serba pamrih semakin mengepung kita. Film “Guru Ngaji” seperti oase yang mengajak kita sejenak mengeja kembali makna keikhlasan, kejujuran, dan toleransi. Kisah seorang guru ngaji yang jadi badut demi memenuhi kebutuhan keluarganya. 


Film yang mengambil lokasi syuting di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, ini memotret kisah seorang guru ngaji yang dihormati di kampungnya. Namun, sang ustad, demi keluarga, ikhlas jadi badut yang dipandang sebelah mata warga.


Mulai Kamis (22/3/2018), film karya rumah produksi Chanex Ridhall Pictures tersebut diputar serentak di seluruh bioskop Indonesia. Di Lampung, Dakocan, komunitas dongeng, yang dipercaya mempromosikan film yang sarat pesan tapi tidak terkesan menggurui itu.


Ivan Bonang mengatakan biaya promosi film dialihkan dengan nobar, nonton bareng di Bioskop XXI Mall Bumi Kedaton (MBK). Dia bersama istrinya, Iin Mutmainah mengajak media, mahasiswa, keluarga, dan santri nobar agar film Indonesia terus menjadi tuan rumah di negrinya sendiri.


Iin dan Ivan, pasangan yang sejak 15 tahun lalu berjuang mengembalikan dongeng kepada anak-anak. Mereka selalu mengajak anak-anak kembali mendengarkan dongeng untuk mengasah imajinasi dan nilai-nilai sosial kepada anak-anak. Kini, dongeng sudah mulai ramai kembali,


Lewat film “Guru Ngaji”, lewat tokoh sang anak, Ismail, seorang anak bisa memotivasi kembali orang tuanya yang “terhina” warga kampungnya terhadap profesi badut orang tuanya. Film yang menceritakan kehidupan ini tak semata materi. Kebahagiaan itu datang dari keikhlasan.


Chanex Ridhall Pictures resmi meluncurkan film “Guru Ngaji” berdurasi 100 menit ini menampilkan duet pemenang Piala Citra untuk pemeran utama, Donny Damara dan Dewi Irawan. Donny juga aktor terbaik di Asian Film Award dan Indonesian Movie Award 2012.


Donny didampingi oleh Dewi sebagai istrinya, Sopiah. Dewi yang menang Piala Citra di tahun 2014 menampilkan sosok istri yang menjadi penyelaras sosok Mukri yang mulia.


Film “Guru Ngaji” juga didukung oleh Dodit Mulyanto sebagai Yanto, Ence Bagus sebagai Parmin, Andania Suri sebagai Rahma, Verdi Solaiman sebagai Koh Alung, Tarzan sebagai Pak Kepala Desa dan Akinza Chavelier sebagai Ismail.


“Guru Ngaji” bercerita tentang Mukri (Donny Damara), guru ngaji di Desa Tempuran yang selama ini ikhlas mengajar tanpa mengharap balasan materi. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Mukri terpaksa mengambil pekerjaan sampingan sebagai badut. 


Mukri dilanda dilema yang besar karena ia merasa guru ngaji adalah pekerjaan yang sakral dan terhormat, sementara profesi badutnya justru memancing tertawaan orang. Karena itu, ia merahasiakan soal kehidupannya sebagai badut pasar malam dari keluarganya dan segenap warga desa. 


Persoalan muncul ketika Mukri menerima permintaan Pak Kepala Desa (Tarzan) untuk tampil memimpin doa di ulang tahun anaknya. Sebab, di sisi lain, ia juga mendapat tawaran manggung menjadi badut di acara yang sama. Akankah rahasia yang selama ini Mukri simpan rapat-rapat terbongkar?


Film ini juga menghadirkan penyanyi Cakra Khan sebagai penyanyi original soundtrack film “Guru Ngaji.” Cakra menyanyikan lagu “Jangan Mudah Putus Asa” ciptaan Ahmad Freddy dan Ade Govinda yang bertema pentingnya sabar dan ikhtiar demi berkah dari Yang Maha Kuasa.


Perkembangan film di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat, tak sedikit film-film berkualitas berhasil diciptakan. Seperti film “Guru Ngaji” ini yang memiliki pesan moral yang sangat baik untuk disampaikan kepada masyarakat. Hal demikian yang melatarbelakangi Bank BJB untuk berpartisipasi dalam film “Guru Ngaji” ini.


*) jurnalis


 


Comments