Berita Hangat

Bedah Visi-Misi Cagub dan Cawagub Lampung, Herman HN Kecewa Langsung “Walk Out”

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Sikap Herman HN walk out atau meninggalkan acara bedah visi-misi calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung yang diseleggarakan BEM Universitas Lampung, dipertotonkan kepada para aktivis mahasiswa se-Provinsi Lampung saat acara berlangsung di Lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Lampung, Sabtu (31/3/2018).

Menanggapi hal tersebut, pengamat komunikasi politik dari Universitas Lampung, Toni Wijaya menyayangkan adanya kejadian tersebut. Ia juga mengatakan bahwa dalam komunikasi politik sikap yang ditunjukan Herman HN kurang bagus karena secara citra dianggap kurang sabar.

"Yah saya menyayangkan sekali, apalagi Herman adalah penantang utama incumbent. Tetapi saya tidak menjadi judge apakah baik atau buruk karena video doesnt di the justice. Kita tidak mengetahui secara menyeluruh kondisi saat itu seperti audience, tempat, atmosfer yang berkembang dan sebagainya," ungkapnya saat dimintai pendapatnya oleh Lampost.co, Sabtu (31/3/2018).

Hal tersebut bermula ketika sang moderator, Muhammad Arief Rifai mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNILA mengingatkan bahwa waktu 10 menit sudah habis namun Herman HN menganggap sang moderator berlaku tidak adil terhadap dirinya.

"Masa sudah 10 menit, bohong itu. Saya keluar sekarang kalau kamu ngomong sudah 10 menit. Kalau gak adil saya keluar saya gak mau main-main, saya ingin serius," kata Herman HN.

Kemudian ketika moderator mengingatkan kembali kepada Herman HN untuk langsung kepada penyampaian visi-misi, emosi Herman HN langsung meninggi kembali. Bahkan Herman HN membentak moderator bahwa dirinya sudah melakukan visi-misi.

"Iya ini dari tadi visi-misi, kamu jangan gak bener. Saya ingin yang bener tegakan aturan yang bener. Kalau dibilang saya sudah 10 menit. Saya inikan punya jam ini, gak tau kalau jam saya sudah ngawur. Jam saya ini sudah berapa tahun gak ngawur," kata Walikota Bandar Lampung ini.

Kemudian ia juga menganggap bahwa sang moderator masih anak kecil. "Saya gak mau main-main. Kamu masih kecil masih muda, umur saya sudah 62 tahun, saya gak takut dengan apa aja. Saya ingin kebenaran. Kalau belum 5 menit saja kamu bilang sudah 10 menit saya keluar," kata Ketua Satgas Cakrabuana PDI Perjuangan Lampung ini.

Ia juga menegaskan bahwa dirinya sudah menjelaskan visi-misi dan isinya tidak ngawur-ngawur. "Visi misi itukan isinya bukan ngawur ngawur. Tol Presiden, bandara Presiden, dari mana yang daerah membangunnya? Jangan sebohong-bohongan kita ini ya. Kalau gak mau lanjut saya keluar," kata suami Eva Dwiana ini.

Dengan rasa emosional yang berapi-api Herman HN kesal terhadap moderator dan meninggalkan ruangan.

"Saya sudah jengkel kalau sudah gini, males saya. Saya ingin pilkada objektif. Jadi pilkada kita bersih. Kalau gini aja sudah gak bener, saya keluar," katanya lalu meninggalkan ruangan.

Calon Gubernur Lampung nomor urut 2, Herman HN walk out atau meninggalkan acara bedah visi-misi calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung, yang dilaksanakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung di Lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Lampung, Sabtu (31/3/2018).

Calon dari PDI Perjuangan dengan 17 kursi ini merasa kecewa dan diberlakukan tidak adil saat pemaparannya di depan para masasiswa. Ia mengatakan bahwa panitia tidak profesional dalam mengelar acara tersebut.

"Saya kecewa, saya baru 2 sampai 5 menit ngomong di depan tapi dibilang sama moderator sudah 10 menit ngomong. Inikan gak bener istilahnya serong, jangan bohong-bohongin, keluar saya," kata Herman HN dengan kesal sembari meninggalkan ruangan.

Wali Kota Bandarlampung non aktif ini juga mengatakan, bahwa peran mahasiswa harus adil dan melakukan pengawasan agar pelaksanaan pilkada berjalan baik.

Sementara itu, Insiden walk-outnya Calon Gubernur Lampung dari PDI Pejuangan, Herman HN pada acara bedah visi-misi calon gubernur dan calon wakil gubernur Lampung, di Lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Lampung, Sabtu (31/3/2018), dianggap hal yang biasa oleh Presiden Mahasiwa Universitas Lampung. "Kita tanggapi biasa dan tidak kecewa terlalu berat, itu pilihan Pak Herman dan kita hargai," ungkap Presiden Mahasiswa Universitas Lampung, Muhammad Fauzul Adzim usai acara.

Ia mengatakan, bahwa mahasiwa bukan orang yang reaktif pada hal-hal yang kecil. Ia menegaskan bahwa yang terpenting ialah Herman HN harus melakukan janji-janjinya ketika terpilih. Namun yang pasti dalam agenda tersebut pihaknya sudah memiliki prosedur tetap yang sudah disampaikan moderator.

"Itu hal yang teknis biasa terjadi, kesalahpahaman antara moderator dan Herman HN. Cuman yang jelas prosedur sudah disampaikan. Maka saya sudah tegas ikuti aturan yang berlaku. Kita disini melihat pemimpin yang konsisten dan mempunyai komitmen," jelas mahasiswa Fakultas Hukum Universitas angkatan 2014 ini.

Sedangkan moderator acara, Muhammad Arief Rifai mengatakan, bahwa dirinya mengikuti aturan yang ada.

Dirinya mengingatkan bahwa waktu penyampaian yang diberikan sebanyak 10 menit, namun Herman HN mengatakan waktu tersebut kurang dari 10 menit yang diberikan untuk menjelaskan visi-misinya. (sam/ida)

Comments