Kemendagri Apresiasi Lampung sebagai Salah Satu Daerah dengan Pengelolaan Keuangan Terbaik
OTENTIK
(BANDARLAMPUNG) – Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) mengapresiasi Provinsi Lampung atas kiprahnya sebagai salah satu
daerah dengan pengelolaan keuangan daerah terbaik. Apresiasi tersebut
disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri
Agus Fatoni dalam acara Rapat Pembahasan Penyusunan Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) 2023 di Hotel Bukit Randu, Bandarlampung, Kamis (31/3/2022).
Menurut
Fatoni, Provinsi Lampung telah menjadi episentrum nasional dalam pengelolaan
keuangan daerah. Kawasan tersebut juga menjadi salah satu percontohan nasional
dalam tata kelola keuangan daerah di era digitalisasi saat ini. "Lampung
salah satu daerah yang pengelolaan keuangannya terbaik, sehingga daerah lain
bisa belajar juga,” jelasnya.
Fatoni juga
memberikan apresiasi atas capaian, prestasi dan kemajuan Lampung.
"Hari
ini, acara dibuat di daerah, agar mendorong perekonomian daerah, membangkitkan
pariwisata dan memberikan kesempatan seluruh daerah untuk melihat daerah
lainnya. Itulah salah satu alasan kenapa Lampung dipilih sebagai lokasi Rapat
Koordinasi (Rakor). "Selain karena tata lelola keuangan daerahnya yang
sudah bagus, juga karena posisi Lampung yang strategis, " ungkap Fatoni.
Fatoni
menguraikan "Betapa luar biasanya Lampung hari ini. Sejak ada tol, dari
Palembang setiap Sabtu dan Minggu banyak yang datang ke Lampung. Begitu juga
dari Jakarta. Yang tadinya 5 jam, kini
hanya 3 jam dari Jakarta dan 3 jam dari Palembang."
"Kami
pilih Lampung karena Lampung ini mudah dijangkau, dan bukan saja mudah
dijangkau tapi sangat luar biasa, punya laut, punya gunung dan potensinya
bagus," tegas Fatoni.
Lebih lanjut,
Fatoni mengatakan, rapat pembahasan pedoman penyusunan APBD ini sangat
strategis dan penting, sebab melalui agenda tersebut dilakukan penyusunan
pedoman APBD 2023 seluruh Indonesia. Di samping itu, hasil dari kegiatan
tersebut nantinya juga akan digunakan oleh seluruh daerah, baik provinsi maupun
kabupaten/kota dalam penyusunan APBD.
“Sehingga
dari perencanaan kegiatan sudah dirancang, kemudian penganggarannya baik dari
sisi pendapatan, belanja, dan pengawasan. Kegiatan Kemendagri ini dilaksanakan
bergiliran beberapa provinsi,” tuturnya.
Fatoni
berharap, kegiatan tersebut akan menghasilkan pedoman APBD yang jauh lebih baik
dari sebelumnya. Dirinya juga menerima masukan dari para peserta, guna
memperoleh hasil yang maksimal.
"Masukan
akan diinventarisir, dihimpun dan dibahas. Kegiatan ini pararel dan
berkelanjutan sehingga menjadi pedoman penyusunan APBD,” tandas Fatoni. (herman
IT)


Comments