Bupati Parosil Kunjungi Perpustakaan Nasional
OTENTIK (JAKARTA)–Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus lakukan kunjungan kerja ke Perpustakaan Nasional di Jalan Salemba Raya No. 28 Jakarta Pusat.
Bupati yang didampingi oleh kepala bagian Pemerintahan dan otonomi daerah, Yudha Setiawan, S. IP., diterima langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Kamis (25/04/2018).
Pada kesempatan tersebut bupati menyampaikan "Mengingat Pentingnya literasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kab. Lampung Barat menggalakkan aneka program dukungan maupun penguatan literasi, yakni dengan mencanangkan Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi", ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula Bupati Parosil meminta kesediaan Kepala Perpusnas untuk hadir ikut mencanangkan Lampung Barat sebagai Kabupatan Literasi pada tanggal 2 Mei mendatang.
Keseriusan
Pemkab Lampung Barat sebagai Kabupaten Literasi dibuktikan dengan menggiatkan
pendirian pojok baca di 131 desa di Lampung Barat. Pojok baca yang didirikan adalah
berupa gardu yang berfungsi sebagai wadah minat baca masyarakat desa. “Program
kerja ini sudah kami laksanakan bertahap sejak 2017,” terang Parosil. Selain
pembangunan gardu baca, pihaknya kami juga telah membenahi sarana dan prasarana
bangunan perpustakaan di kabupaten agar representatif.
Kepala Perpusnas mengapresiasi niat dan upaya Kabupaten Lampung Barat mencanangkan daerahnya sebagai Kabupaten Literasi. Kepala Perpusnas mengatakan bahwa semangat menaikkan kualitas literasi dapat berujung pada kesejahteraan masyarakat. “Masyarakat tidak hanya diajari pentingnya membaca tapi juga dilatih untuk mengerti segala maksud isi pesan maupun informasi yang terkandung dalam setiap bahan bacaan,” ujar Muhammad Syarif.
Seiring jaman, Kepala Perpusnas juga menerangkan bahwa paradigma perpustakaan sudah berubah. Bukan lagi sekedar tumpukan buku yang diterima, diolah, diklasifikasikan, dikatalogisasi hingga akhirnya berdebu dan membusuk tapi nihil manfaat bagi masyarakat. Pustakawan yang bertugas di perpustakaan harus mampu menjadi jembatan pengetahuan dari semua koleksi yang tersedia. “Kami menyebutnya sebagai proses knowledge mobilization”.
Pemerintah
Kabupaten Lampung Barat menurut Kepala Perpusnas juga harus menyadari bahwa tuntutan
jaman tidak lagi mengharuskan masyarakat dijejali dengan buku-buku teks tapi
juga harus disediakan berbagai macam buku-buku yang berisi ilmu terapan,
keterampilan, seperti budi daya ternak lele, olahan kerajinan hasil perkebunan
atau kreasi tangan yang bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan baru
masyarakat.
Kabupaten Lampung Barat memiliki 15 kecamatan dengan 131 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu daerah pemekaran yang masih memerlukan keseriusan pembangunan. Sebagian alam kabupaten Lampung Barat difungsikan sebagai pertanian dan hutan lindung. Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani kopi yang masih tradisional (perorangan). Pemkab Lampung Barat menginginkan sumber daya masyarakatnya meningkat. Alokasi dana desa (ADD) yang diterima oleh pemerintah dimanfaatkan Pemkab untuk mendirikan gardu baca di setiap desa agar masyarakat terus mendapatkan informasi maupun ilmu pengetahuan yang berkualitas yang berujung pada meningkatnya kesejahteraan dan taraf hidup," tutupnya. (pho/ptr)
Comments