KPw BI Prov Lampung Menyelenggarakan Grand Launching Program S.I.A.P QRIS PUSAKA
OTENTIK
(BANDARLAMPUNG) – KPw BI Prov. Lampung telah
menyelenggarakan Grand Launching Program S.I.A.P QRIS PUSAKA, bertempat di
Chandra Super Store Tanjung Karang, Bandar Lampung, Rabu (22/6/2022).
Program SIAP
QRIS PUSAKA ini merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan BBPOM di
Bandar Lampung, sebagai wujud implementasi digitalisasi pembayaran pada pasar
dan pusat perbelanjaan yang Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS di masa
pandemi COVID-19 dengan produk yang Unggul, Sehat, Berkualitas, dan Aman di
Provinsi Lampung.
Secara resmi
program ini diterapkan pada 7 Pasar Tradisional dan 1 Pusat Perbelanjaan
Modern/Mall di Provinsi Lampung yakni Pasar Kangkung, Pasar Bambu Kuning, Pasar
Panjang, Pasar Pasir Gintung dan Chandra Supermarket & Dept. Store di Kota
Bandar Lampung; Pasar Kopindo dan Pasar Cendrawasih di Kota Metro, serta Pasar
Gading Rejo di Kab. Pringsewu.
Terwujudnya
program tsb di Provinsi Lampung tidak terlepas dari sinergi, kolaborasi dan
dukungan dari 6 Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) Bank di Provinsi Lampung yakni
BRI, BNI, Bank Mandiri, BSI, BCA dan Bank Danamon.
Kegiatan ini
turut diresmikan oleh Walikota Bandar Lampung, Ibu Eva Dwiana, dan dihadiri
oleh Plt. Kepala BBPOM di Bandar Lampung; Kepala BBPOM Bandung, dan Pimpinan
Chandra Group. kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan Kota
Bandar Lampung, Kota Metro dan Kab. Pringsewu, Pimpinan OPD Vertikal Pemerintah
Kota Bandar Lampung, Dirut PD Pasar Tapis Berseri serta Jajaran Pimpinan
Perbankan di Provinsi Lampung.
Dalam
kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan bantuan PSBI kepada 7 pasar dan
1 pusat perbelanjaan/mall, berupa dukungan jaringan wifi selama 12 bulan.
Harapannya dukungan tsb dapat membantu pedagang/merchant untuk memanfaatkan
teknologi pembayaran secara digital dengan lebih optimal.
Semoga
peresmian S.I.A.P QRIS PUSAKA ini dapat menjadi momentum kolaborasi antar
lembaga dan Pemda untuk mewujudkan sinergi dalam upaya pemulihan ekonomi
daerah. (ida/rls)


Comments