Kementerian Perindustrian RI Gelar Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Lagawi Fest di Lampung
OTENTIK
(PESAWARAN) – Kementerian Perindustrian Republik
Indonesia menggelar Gernas BBI di Provinsi Lampung dengan tema Lagawi Fest,
Lampung Bangga Wirausaha Industri dan tagline Satu Bumi Juta Karya. Acara ini
digelar di Pulau Tegal Mas Pesawaran, Kamis (23/6). Lagawi Fest dibuka sejak 17
Maret lalu, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-58 Provinsi Lampung.
Tiga tujuan
utama dilaksanakannya program Gernas BBI Lagawi Fest ini, kata Menteri
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita adalah untuk meningkatkan jumlah
industri kecil dan menengah yang on boarding, pendampingan wirausaha industri,
dan peningkatan transaksi penjualan para IKM.
Di acara
tersebut juga diumumkan 5 IKM Champions BBI Lagawi Fest 2022. Juara pertama
diraih oleh Lampung Ethnica asal Lampung Timur. Kemudian secara berurutan
diikuti oleh Pisang Shamiya, Littlemono, Rafins Snack dan Askha Jaya.
“Saya
berharap, champion terpilih dapat diberi pendampingan lanjutan oleh Pemerintah
Daerah. Harapannya, pada 2023 mereka sudah merambah masuk ke pasar global. IKM
unggulan hasil BBI juga akan dipilih untuk berpartisipasi pada agenda G20 tahun
ini,” tutur Menperin.
Pada acara
Harvesting BBI Lagawi Fest ini, juga diresmikan Desa Devisa Lada Hitam Lampung
Timur yang merupakan implementasi kerja sama Ditjen IKMA Kemenperin dengan
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk meningkatkan kapasitas, memperluas
akses pasar dan meningkatkan ekspor IKM yang berkelanjutan.
Di kesempatan
yang sama, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar
Panjaitan, meminta para Kepala Daerah untuk segera membuat e-katalog lokal untuk
menampung produk-produk lokal atau domestik dan juga sebagai etalase bagi UMK
untuk dapat memajang produk terbaik mereka sehingga bisa dibeli oleh pemerintah
daerah setempat.
"Dampaknya
korupsi akan berkurang, biaya menurun, penerimaan negara akan naik, industri
UMKM domestik akan berjalan. Itu dampaknya semua, jadi holistik
penyelesaiannya," ujar Menko Luhut.
Selanjutnya,
Menko Luhut menjelaskan bahwa dalam 8 tahun terakhir, Indonesia telah
mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju dan tak terlalu
bergantung pada komoditas. Hal ini dicapai melalui hilirisasi industri,
peningkatan efisiensi, dan transformasi desa.
Selain itu,
menurut Menko Luhut, dengan adanya peningkatan Dana Desa yang diberikan kepada
74.901 desa, merupakan salah satu yang mengakibatkan kondisi perekonomian
negara menjadi kuat.
"Silakan
saja dicek, salah satu dampaknya yaitu jalan-jalan di perkampungan menjadi
baik," kata Menko Luhut. (ida/kominfotik)
Comments