Pjs Gubernur Didik: Kapolri Imbau Empat Potensi Kerawanan Harus Diwaspadai Bersama
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno menjadi Inspektur Upacara pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Krakatau 2018, pada Rabu (6/6/2018) pagi, di Lapangan Korpri Kantor Gubenur Lampung.
Didik membacakan sambutan tertulis Kapolri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian. Ph.d dengan didampingi Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana dan Danrem 043/Gatam Kolonel Kav Erwin Djatmiko.
Dalam paparannya tersebut terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.
Potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan.
“Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), maupun Satgas Pangan Polri, ” kata Didik.
Pada tahun ini, disampaikan Didik bahwa potensi permasalahan masih berkisar pada distribusi pangan, penimbunan oleh kelompok kartel mafia pangan dan perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan.
” Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders guna mengatasi masalah ini, ” kata dia.
Kerawanan kedua sambung Didik adalah kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik.
”Hasil survey jalan yang dilaksanakan bersama Kor lantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, maupun Dinas Jasa Marga, dan Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur utama mudik Lebaran,” bebernya.
Melalui sambutan tertulisnya sehubungan dengan hal tersebut, disampaikan Didik bahwa Kapolri meminta kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat.
”Berbagai strategi bertindak telah ditetapkan agar diikuti dengan baik yaitu dengan mengoptimalkan pelayanan pada 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu, dan 12 pos check point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi, ” terangnya.
Selanjut Didik mengungkapkan bahwa potensi kerawanan ketiga yang harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas,curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis.
Terkait ini, para Kasatwil diharapkan mengambil langkah pre-emtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada.
“Saya juga berharap, agar seluruh kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam,” ujar Kapolri.
Potensi kerawanan keempat masih Didik menguraikan bahwa ancaman tindak pidana terorisme.
“Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, saya menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike),melalui optimalisasi peran satgas anti teror di seluruh jajaran Polda,” tegas Kapolri.
Personil
juga diminta untuk lebih fokus pada pengamanan tempat Ibadah, pusat keramaian,
Mako Polri, serta aspek keselamatan personel pengamanan harus menjadi
perhatian.
Perkuat pengamanan pada objek-objek tersebut dan laksanakan pendampingan personel pengamanan oleh Personel Bersenjata (buddy system).
”Khususnya dalam mewujudkan keamanan secara umum, saya perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan-rekan TNI serta stakeholders terkait lainnya,” ujarnya.
Apel gelar pasukan operasi ketupat tahun 2018 sebagai salah satu operasi kepolisian terpusat.
Dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat operasi ketupat tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh polda jajaran selama 18 hari mulai tanggal 7-24 juni 2018.
Operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.
Rencana operasi 2018 disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan operasi ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018.
Sementara itu, Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana menyampaikan bahwa Sebanyak 4.792 personel yang akan dilibatkan dalam pengamanan hari Raya Idul Fitri 2018.
Personel tersebut tediri dari 156 personel Polda Lampung, 2.248 personel Polres jajaran dan instansi terkait sebanyak 2338 personel.
”Seluruh personel itu akan diturunkan diseluruh Pos Pam, Pos Yan yang telah disiapkan Polda Lampung dan instansi terkait, ” ungkapnya.
Suntana juga menjelaskan bahwa beberapa ruas jalan Tol telah dapat di fungsikan pada lebaran tahun ini.
“Kepada para pemudik dari Bakauheni sampai km 8 yang sudah pasti aman digunakan selanjutnya dapat kembali ke lintas timur atau lintas tengah, ” kata dia.
Sementara, menurut Kapolda Lampung ini menyebutkan bahwa untuk menghindari Pasar Bandar jaya yang sering macet.i
”Kita alihkan masuk Tol di Km 125-131. Setelah itu dari 131-149 Terbanggi Besar bisa, tapi hanya bisa dipakai pada siang hari saja, karena penerangannya belum ada, ” jelasnya.
Sambung Suntana menambahkan bahwa untuk yang alih arus dari wilayah Tulang Bawang.
”Kita masukan Tol Terbanggi Besar. Kepada masyarakat polda memastikan jalur mudik 2018 aman,” pungkasnya. (ida/rls/red)
Comments