Kunjungi Samsat Palangkaraya, Dirjen Keuangan Daerah Apresiasi Inovasi dan Sampaikan Solusi
OTENTIK (PALANGKARAYA) – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina
Keuangan Daerah (Keuda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni
mengunjungi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kota Palangkaraya.
Pada kunjungannya tersebut, Fatoni mengapresiasi berbagai inovasi layanan
pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) Samsat Kota Palangkaraya. Hal ini
disampaikan saat melakukan kunjungan kerja, peninjauan dan monitoring Samsat
Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (6/8/2022).
Fatoni
menyampaikan, dengan adanya berbagai inovasi dan terobosan yang telah dilakukan
Samsat Kota Palangkaraya, akan mempermudah wajib pajak dalam membayar pajak
kendaraan sehingga tingkat kepatuhan masyarakat semakin meningkat. Melalui
kepatuhan membayar pajak akan berdampak signifikan terhadap peningkatan
pendapatan asli daerah (PAD).
"PKB dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) merupakan salah satu sumber PAD yang
sangat potensial dan menjadi primadona," tegas Fatoni.
Berbagai
inovasi yang telah dilakukan oleh Samsat Kota Palangkaraya, antara lain, wajib
pajak dapat menggunakan aplikasi Samolim dengan mengunduh diaplikasi google
AppStore di ponsel untuk melakukan pembayaran dan pengesahan pembayaran PKB.
Kemudian tanda bukti akan dikirm kealamat masing-masing.
Inovasi lainnya
adalah layanan SiJempol. Wajib pajak dengan kondisi khusus, seperti difabel,
lansia dan wajib pajak dengan kondisi sakit dapat menggunakan layanan ini.
Mekanisme dari layanan SiJempol adalah wajib pajak hanya perlu menghubungi call
center SiJempol untuk kemudian didatangi petugas penanganan pajak di tempat
yang telah disepakati sebelumnya.
Selain itu,
Fatoni mengatakan inovasi dan terobosan lainnya yang telah diterapkan oleh
Samsat Palangkaraya adalah Samsat Malam, Samsat Car Free Day (CFD), Samsat Pasar
dan Samsat Keliling.
"Semua
inovasi ini dapat meningkatkan pendapatan dan pelayanan kepada wajib pajak.
Silahkan melakukan inovasi dalam rangka meningkatkan PAD dan memperbaiki
pelayanan terhadap masyarakat," imbau Fatoni.
Lebih lanjut,
Fatoni mengemukakan, berbagai kendala yang dialami Unit Pelaksana Teknik
Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPT PPD) Provinsi Kalimantan Tengah antara lain,
luasnya jangkauan wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang mencapai 153.564,5 km
persegi atau hampir sama dengan 1,5 kali luas wilayah Pulau Jawa. Selain itu,
keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), baik dari sisi kuantitas maupun
kualitas. Selajutnya, rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar PKB.
Menyikapi
berbagai permasalahan tersebut, Fatoni menegaskan Ditjen Bina Keuda Kemendagri
konsisten berkomitmen mendorong pemerintah daerah (pemda) melakukan inovasi dan
mengoptimalkan PKB. Strategi yang dapat dilakukan antara lain, memperbanyak
pelayanan jemput bola yang bekerjasama dengan Badan usaha milik desa (BUMDES)
dan mengoptimalkan pelayanan online serta melakukan sosialisasi secara masif.
"Pentingnya
mengajukan formasi pegawai khusus yang menangni pajak dan melakukan pelatihan
bimtek dibidang perpajakan dan
administrasi keuangan. Kemudian penerapan secara konsisten reward dan
punishment serta gencar melakukan sosialisasi pada berbagai kesempatan dan
kegiatan yang dilakukan masyarakat," imbuh Fatoni. (herman IT)
Comments