Tulang Bawang Barat Siap Dukung Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Lampung
OTENTIK (TUBABA) – Kamis (15/9/2022), sebagai bentuk program peningkatan
literasi dan inklusi keuangan, khususnya di bagi masyarakat desa, OJK Provinsi
Lampung bersama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi
Lampung dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tulang
Bawang Barat meresmikan 4 (empat) Desa Inklusi Keuangan di Kabupaten Tulang
Bawang Barat.
“Hari ini
kita resmikan kembali 4 (empat) desa inklusi keuangan di Kabupaten Tulang
Bawang Barat, yaitu Tiyuh Marga Kencana, Tiyuh Margodadi, Tiyuh Margo Mulyo dan
Tiyuh Penumangan Baru. Desa inklusi keuangan kali ini lebih mantap, karena
untuk awalnya sudah didukung dengan industri perbankan milik masyarakat Tubaba,
yaitu BPRS Tani Tulang Bawang Barat dengan program pembiayaan melawan rentenir
Tumpas Rentenir Objektif dengan Pembiayaan Syariah (TOPS), Bank Lampung dengan
program penyaluran KUR KPB yang sejalan dengan program pemerintah provinsi
Lampung dan agen Laku Pandai L-Smart yang memudahkan masyarakat untuk
bertransaksi tanpa harus datang ke bank, BPJS Ketenagakerjaan dengan program
Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (PERISAI) yang memberikan perlindungan
jaminan sosial ketenagakerjaan yang cakupan pesertanya mengakuisisi pekerja
informal atau pekerja bukan penerima upah (BPU) dan UMKM serta Bursa Efek
Indonesia yang memperkenalkan dan memperluas akses masyarakat desa untuk berinvestasi
di pasar modal. Seluruh industri jasa keuangan tersebut hari ini juga melakukan
penyerahan secara simbolik untuk program-program tersebut” ujar Bambang
Hermanto – Kepala OJK Provinsi Lampung.
Bambang
menjelaskan, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan ketiga yang
dilakukan OJK pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan nasional
mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan nasional mencapai 76,19
persen yang menunjukkan peningkatan dibandingkan hasil survey OJK pada tahun 2016,
yaitu indeks literasi keuangan sebesar 29,66 persen dan indeks inklusi keuangan
67,82 persen. Sementara Lampung menunjukkan hasil survei di bawah nasional,
dengan indeks literasi keuangan sebesar 30,97 persen dan indeks inklusi
keuangan sebesar 61,94 persen.
Desa Inklusi
Keuangan merupakan program kerja TPAKD Provinsi Lampung yang digagas atas dasar
rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat desa yang secara
nasional masih rendah, yaitu 28,04%% dan 47,62%. Melalui program Desa Inklusi
Keuangan, ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat
dalam rangka mendukung perekonomian desa sebagai bentuk akselerasi akses
keuangan di desa guna mendukung sektor usaha yang berkembang di desa tersebut.
Sebelumnya telah terbentuk 4 (empat) Desa Inklusi Keuangan yang tersebar di
Kabupaten Lampung Selatan dan Kabupaten Pesawaran.
“Peresmian
Desa Inklusi Keuangan ini menunjukkan masyarakat Tubaba menyambut baik dan
berkontribusi besar dalam perluasan akses keuangan di Lampung. Kami berharap
masyarakat Desa Tubaba dapat terus aktif menjalankan dan memperluas
kebermanfaatan program Desa Inklusi Keuangan atau berinisiatif dan berkomitmen
mengajukan diri untuk menjadi Desa Inklusi Keuangan Desa Inklusi Keuangan ini
menyasar pada perluasan akses keuangan yang juga dapat menjadi salah satu
sumber pendapatan desa. Saya berkomitmen agar seluruh tiyuh di Tubaba dapat
menjadi desa digital, diantaranya melalui e-KPB dan agen Laku Pandai” kata
Zaidirina – PJ Bupati Tulang Bawang Barat.Desa Inklusi Keuangan merupakan
bentuk sinergi TPAKD Provinsi Lampung dengan program Smart Village milik
Pemerintah Provinsi Lampung melalui pengembangan Smary Economy. Pemerintah
Provinsi Lampung melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terus
mendorong peningkatan inklusi keuangan menjadi bagian dari program atau
kebijakan pemerintah daerah sebagai daya dorong bagi percepatan akses keuangan
untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.
Pada
kesempatam tersebut dilakukan simbolis penyerahan transaksi 200 lembar saham PT
Mustika Ratu Tbk, 200 lembar saham PT Bukalapak Tbk, 200 lembar saham PT
Campina Ice Cream Industry Tbk, 200 lembar saham PT Surya Citra Media Tbk, agen
penggerak jaminan sosial (PERISAI) BPJS Ketenagakerjaan di 3 tiyuh, agen laku
pandai L-Smart kepada 4 tiyuh, penyaluran pembiayaan TOPS dengan total 25 juta
rupiah kepada pengusaha pengepul rongsok, sembako dan pakaian serta penyaluran
kredit usaha rakyat melalui program Kartu Petani Berjaya sebesar Rp270juta
kepada pengusaha penggemukan sapi dan Rp250juta kepada pengusaha penjualan
telur.
“Desa Inklusi
Keuangan diharapkan dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan
desa untuk mencapai target indeks inklusi keuangan pada tahun 2024 sebesar 90
persen sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020” tutup
Bambang. (ida/rls)
Comments