Setelah Cirata, PLN Siap Kerjakan Proyek PLTS Terapung Singkarak dan Saguling
OTENTIK (BALI) –18 Oktober 2022 - Sub-holding PT PLN
(Persero), PLN Indonesia Power bersama ACWA Power mendorong pengembangan
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Singkarak dan Saguling dengan kapasitas
masing-masing pembangkit sebesar 50 megawatt ac (MWac) dan 60 MWac dengan total
investasi USD 104,95 juta.
Upaya ini
merupakan salah satu wujud PLN mendukung transisi energi dalam gelaran
presidensi KTT G20 pada November mendatang.
Selain dari
sisi pengembangan EBT, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan
pengembangan PLTS Terapung ini akan menjadi revolusi pengembangan EBT dalam
negeri.
Pengembangan
PLTS Terapung Singkarak direncanakan dengan kapasitas 50 MWac dengan target COD
pada 2025, sementara PLTS Terapung Saguling direncanakan dengan kapasitas 60
MWac yang diperkirakan akan COD pada 2024.
“Kami
berharap proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam
pengembangan bisnis EBT di Indonesia,” ujar Darmawan dalam rangkaian
Stated-Owned Enterprises (SOE) International Conference, di Bali (18/10).
Sebagai upaya
pengembangan, PLN telah melakukan feasibility study, pengurusan perizinan dan
telah dinyatakan sebagai Proyek Strategis Nasional.
Pengembangan
PLTS Terapung Singkarak akan berdiri di atas 0,33 persen total luas danau
Singkarak. Adapun untuk PLTS Terapung Saguling akan menggunakan 1,69 persen
total luas permukaan waduk.
Darmawan
mengatakan dengan adanya pengembangan PLTS Terapung Singkarak dan Saguling, PLN
meneruskan komitmen penggunaan EBT dengan memanfaatkan potensi dalam negeri.
PLTS Terapung
Singkarak berada di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Saat beroperasi, listrik
akan disalurkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI Padang Panjang 150 kV.
Sementara itu, PLTS Terapung Saguling berada di Kabupaten Bandung Barat. Adapun
energi listrik yang dihasilkan akan dialirkan melalui interkoneksi 150 kV ke GI
Rajamandala.
Diketahui,
ACWA Power saat ini telah memiliki Portofolio dalam pembangkit listrik sejumlah
43 GW, di mana hampir 15,5 GW (36% dari total portofolio) adalah pembangkit
listrik EBT.
Sebelumnya,
PLN melalui anak usahanya PLN Nusantara Power telah memiliki pengalaman dalam
pembangunan PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat. PLTS yang sedang dalam tahapan
konstruksi dan berkapasitas 145 MWac ini akan menjadi PLTS Terapung terbesar di
Asia Tenggara.
Sindikasi
tiga bank internasional yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC),
Societe Generale dan Standard Chartered Bank telah mendanai pembangunan PLTS
terapung terbesar di Asia Tenggara ini dengan nilai sekitar USD 140 juta.
"Ini
merupakan keseriusan PLN sebagai garda terdepan transisi energi di Indonesia,
menuju kelistrikan yang semakin ramah lingkungan dan sustainable dapat segera
terwujud," pungkas Darmawan. (ida/rls)


Comments