PLN Serap Produk Olahan Sampah dari UMKM Untuk Bahan Cofiring PLTU Tarahan di Lampung
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Dalam press release, Kamis (3/11/2022), PT PLN (Persero) melibatkan
masyarakat dalam mewujudkan operasional kelistrikan yang ramah lingkungan.
Melalui program pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), PLN
mendorong masyarakat mengolah sampah menjadi pengganti sebagian batu bara
sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) atau cofiring.
PLN
memberdayakan UMKM sebagai penggerak ekonomi kerakyatan di Sumatera Selatan
untuk mengolah municipal solid waste (MSW) menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat
(BBJP) sebagai bahan cofiring di PLTU Tarahan.
“Dalam menuju
transisi energi bersih, kami tidak berjalan sendiri. PLN secara nyata
berkolaborasi dengan melakukan pembedayaan masyarakat serta memanfaatkan sampah
di sekitar PLTU menjadi bahan bakar pembangkit listrik, sehingga program ini
memberikan dampak yang luar bisa bagi PLN, lingkungan dan masyarakat,” kata
General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan (UIKSBS),
Djoko Mulyono.
Sebelumnya,
PLN telah melakukan pelatihan pengolahan MSW menjadi BBJP sebagai bahan bakar
cofiring di PLTU Tarahan pada bulan Agustus lalu. Hasilnya sebanyak 2,5 ton
produk BBJP tersebut telah digunakan untuk memproduksi listrik.
"PLN
akan meningkatkan kapasitas produksi BBJP untuk mendorong produksi energi hijau
di masa depan," tuturnya.
Djoko
mengungkapkan PLTU Tarahan yang memiliki kapasitas 2 x 100 MW telah memproduksi
sebanyak 8.914 MWh energi hijau dari cofiring sepanjang tahun 2022 dan porsi
produksi energi hijau akan terus meningkat.
“PLTU Tarahan
telah menggandeng kelompok Binaan TJSL PLN UPK Tarahan yaitu Bank Sampah Bilik
Resik Elektrika dan Kelompok Tani Tunas Muda Way Harong dalam memproduksi BBJB.
Dengan program yang luar biasa ini, membuktikan bahwa kita mampu mengolah
sampah residu menjadi bahan bakar alternatif di PLTU," pungkasnya.
Upaya ini
juga wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and
Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. (ida/rls)


Comments