Realisasi Pendapatan dan Realisasi Belanja Provinsi Lampung 2022 Diatas Rata - Rata Provinsi
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Pemprov Lampung
diwakili oleh Asisten Perekonomian & Pembangunan Setdaprov Lampung,
Kusnardi, mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin
langsung oleh Menteri Dalam Negeri secara daring, di Ruang Command Center Dinas
Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (9/1/2023).
Di dalam
Rapat Koordinasi, Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan beberapa kelompok yang
berpengaruh besar pada angka inflasi nasional sebesar 5,51% di bulan Desember
2022 diantaranya makanan, minuman dan tembakau, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, serta
transportasi.
Sebagai upaya
dalam pengendalian harga berbagai komoditas, Kepala BPS menyarankan untuk
memperkuat pengelolaan stok terutama pada komoditas volatile foods, menjaga
ketersediaan komoditas pangan yang dihasilkan dari luar daerah melalui
kerjasama pengadaan pasokan antar provinsi serta menciptakan kemandirian pangan
dan mengurangi ketergantungan impor bahan pangan.
Deputi I
Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut
Astawa menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi kenaikan harga dan menjaga
stabilitas stok pangan pada tahun ini, Indonesia mulai memperkuat Cadangan
Pangan Pemerintah (CPP). Pengadaan CPP dilakukan dengan menyerap hasil panen
tanaman pangan di dalam negeri dan impor.
I Gusti Ketut
Astawa juga menyebutkan, Badan Pangan Nasional telah menugaskan Perum Bulog
untuk melakukan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras selama tahun
2023 minimal 1,2 juta ton (atau menyesuaikan) serta tembusan kepada Gubernur,
Bupati dan Walikota untuk saling mendukung dan berkolaborasi dalam pelaksanaan
program SPHP beras 2023, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal
oleh masyarakat.
Plt. Dirjen
Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Kasan mengharapkan Pemerintah
Daerah, Satgas Pangan dan stakeholder lainnya untuk mengalokasikan dan mengoptimalkan
APBD untuk kegiatan pengendalian inflasi seperti operasi/pasar murah, subsidi
angkutan, subsidi pangan dan kerjasama antar daerah.
Kasan juga
menyampaikan agar Pemerintah Daerah untuk melanjutkan Gerakan Menanam untuk
komoditas yang mudah dihasilkan guna mengantisipasi cuaca ekstrim.
Di akhir
Rapat, Mendagri Tito Karnavian memaparkan kondisi inflasi provinsi dan
kabupaten/kota seluruh Indonesia pada bulan Desember 2022. Mendagri juga
memaparkan realisasi pendapatan dan realisasi belanja APBD Provinsi
se-Indonesia Tahun Anggaran 2022 (pemutakhiran laporan 31 Pemprov per 31
Desember 2022).
Dari hasil
pemaparan diketahui, Inflasi Gabungan Kota Provinsi Lampung (yoy) di bulan
Desember 2022 pada posisi yang moderat sebesar 5,51% sama dengan angka inflasi
nasional. Selain itu, Realisasi Pendapatan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2022
sebesar 98,63% (diatas rata-rata provinsi 98,37%) dan Realisasi Belanja
Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2022 sebesar 95,02% atau Provinsi tertinggi
keempat se-Indonesia (diatas rata-rata provinsi 88,77%).
Seusai
mengikuti Rapat Koordinasi, Asisten Perekonomian & Pembangunan Kusnardi
menyampaikan bahwa Presiden memberikan arahan agar Rapat Koordinasi
Pengendalian Inflasi Daerah dilakukan secara rutin.
Kusnardi juga
menjelaskan, permasalahan inflasi daerah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi
Lampung karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Inflasi
bukan hanya sekedar angka, inflasi menyangkut hajat hidup orang banyak,
menyangkut keterjangkauan harga. Jadi kita teruskan upaya pengendalian inflasi
ini," kata Kusnardi.
Kusnardi juga
menyatakan bahwa Pemprov Lampung telah melakukan berbagai upaya dalam
pengendalian inflasi daerah, salah satunya dengan menerapkan strategi 4K
(Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, Komunikasi
yang efektif). (hendri/kominfotik)


Comments