Gubernur Arinal Buka Seminar Lampung Economic Update, Kembalikan Kejayaan Lada Lampung
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Gubernur Lampung
Arinal Djunaidi membuka kegiatan Seminar Lampung Economic Update dan Talk Show
“Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung Si Mutiara Hitam dari Sai Bumi Rua Jurai”,
di Hotel Emersia, Kamis (23/02/2023).
Kegiatan yang juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XI Junaidi Auly, Ela Siti Nuryamah, dan Anggota DPD RI Abdul Hakim tersebut dimulai dengan pemaparan Lampung Economic Update dengan tema Menuju Fase Endemik di Tengah Resiko Ketidakpastian Global, oleh Ekonom Senior Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Tri Setyoningsih yang memaparkan Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Lampung triwulan IV tahun 2022 serta prospek perkonomian Lampung kedepan tahun 2023.
Dalam
sambutannya Gubernur menyatakan bahwa sektor pertanian dimandatkan untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat secara umum, yaitu pangan. Provinsi Lampung
memiliki banyak komoditi unggulan dalam bidang pertanian, yang diharapkan dapat
membangkitkan perekonomian Lampung, di masa depan.
“Lampung
memiliki banyak potensi komoditi unggulan dalam bidang pertanian, antara lain
padi, jagung, ubi kayu, nanas, pisang, lada, kopi, kakao, ternak sapi potong,
kambing, ayam dan perikanan. Komoditi-komoditi tersebut telah memenuhi
kebutuhan pasar lokal, menyumbang kebutuhan nasional, dan ekspor ke berbagai
negara,” ucap Gubernur.
Menurut
Gubernur secara Historis Provinsi Lampung merupakan penghasil lada hitam
terbesar di Indonesia, dan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor
472/Kpts/RC.040/6/2018 tentang lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional
telah di tetapkan 4 kabupaten sebagai Kawasan sentra pengembangan komoditas
lada yaitu Kabupaten Lampung Utara, Lampung Timur, Tanggamus dan Way Kanan.
“Komoditas
lada, sebagai komoditas sub sektor perkebunan memiliki nilai yang strategis,
karena bukan hanya sebagai sumber lapangan pekerjaan dan sumber penghasilan
bagi sebagian penduduk Lampung, tetapi juga memiliki nilai historis sebagai
Tanoh Lado,” ucap Gubernur.
Untuk
diketahui, Provinsi Lampung merupakan penghasil lada hitam terbesar secara
Nasional dengan luas 45.642 Ha dan produksi 15.229 Ton, dan telah memiliki
Indikasi Geografis (IG) untuk Lada Hitam Lampung oleh Kementerian Hukum dan HAM
Republik Indonesia dengan nomor ID G 000 00 00 42.
Namun
demikian menurut Gubernur, dibalik besarnya potensi dan sumbangsih lada bagi
Provinsi Lampung, masih banyak terdapat masalah yang harus dihadapi.
Diantaranya yakni Produksi dan produktivitas hasil perkebunan yang belum
optimal karena serangan Organisme Pengganggu Tanaman (hama dan penyakit),
perubahan iklim, penurunan tingkat kesuburan tanah, lemahnya permodalan petani
serta pengaruh pasar.
“Oleh karenanya, besarnya perhatian saya terhadap komoditas unggulan lada ini, dari awal saya masukkan dalam agenda kerja utama saya yaitu Revitalisasi Lada,” tegas Gubernur
Sebagai upaya revitalisasi lada Pemerintah Provinsi Lampung telah melakukan sejumlah tindakan dan inovasi, melalui Gerakan Peningkatan Produksi, Nilai Tambah dan Daya Saing (Grasida) Perkebunan berupa peremajaan, rehabilitasi dan intensifikasi untuk lahan perkebunan lada yang sudah tidak produktif, peningkatan kualitas sumber daya manusia pekebun melalui sejumlah pelatihan, peningkatan kualitas mutu hasil dengan memberikan bantuan alat pengolahan hasil, bantuan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis perkebunan, serta melakukan inovasi bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Selain itu,
untuk meningkatkan pendapatan petani lada juga dilakukan melalui program Kartu
Petani Berjaya yang diharapkan para petani mendapatkan kemudahan seperti sarana
Produksi Pertanian, Akses Permodalan dari Perbankan dan lembaga keuangan,
Pembinaan dan pendampingan Manajemen Usaha dan Teknologi, Pemasaran Hasil
Pertanian, Layanan Asuransi Usaha dan Jaminan ketenagakerjaan, serta Beasiswa
Pendidikan bagi Keluarga Petani tidak mampu.
Meskipun
demikian, Gubernur mengatakan bahwa telah Banyak hal yang sudah dilakukan namun
sampai kini belum mampu mengembalikan kejayaan lada lampung, oleh karenannya
diperlukan pembahasan yang serius dari semua pihak untuk dapat menyelesaikan
permasalahan ini.
“Pada
kesempatan ini saya menginisiasi pertemuan ini untuk dapat duduk bersama
Pemerintah Provinsi dan kabupaten, perguruan tinggi, pelaku usaha, petani serta
stakeholder lainnya agar mencari solusi yang terbaik untuk bersama sama
mengembalikan kejayaan lada Lampung mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya,” ucap
Gubernur.
Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono menerangkan bahwa kegiatan
hari ini terselenggara atas kerjasama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi
Lampung dengan Pemerintah Provinsi Lampung, terkait bagaimana mengembalikan
kejayaan Lada Lampung.
“Setelah
seminar Lampung Economic Update ini nanti akan ada Talk Show yang menggagas
bagaimana usaha kita bersama dalam mengembalikan kejayaan Lada Lampung, semoga
dari kegiatan ini dapat dihasilkan langkah-langkah kongkrit yang efektif dan
bisa kita realisasikan bersama, tentu dengan orkestrasi dari Pak Gubernur
sebagai kepala daerah,” ucap Budiyono.
Sementara
itu, pada Talk Show Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung, hadir langsung sebagai
narasumber Plt Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Ir. Yuliastuti, MTA.,
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Elvira Umihanni,
S.P, M.T., Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Irwan
Sukri Banuwa, M.Si, hadir secara virtual Dekan Fakultas Pertanian Institut
Pertanian Bogor Prof. Suryo Wiyono, dengan moderator Rahma Alia News Anchor
Antv. (hendri/rls)
Comments