Provinsi Lampung Jadi Tuan Rumah Rakor Pengembangan Destinasi Wisata Regional di Wilayah Sumatera
OTENTIK (BANDARLAMPUNG
) - Provinsi Lampung menjadi tuan rumah penyelenggaraan rapat koordinasi
(Rakor) Pengembangan Destinasi Wisata Regional di wilayah Sumatera.
"Saya diprotes oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, bahwa sesuai
arahan Menteri Pariwisata, Bandarlampung harus jadi tuan rumah rakor, selain
Kota Medan," ujar Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata,
Kemenpar RI, Dadang Rizki Ratman, di Bandarlampung, Jumat (8/2/2019).
Ia menyebutkan, sebelumnya rakor ini akan diadakan di Kota Medan,
Sumatera Utara. Namun, atas usulan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung
Budiharto, bahwa Lampung tepatnya kota Bandar lampung juga tepat menjadi tempat
penyelenggaraan rakor.
Sehingga, lanjutnya, diputuskan rakor dibagi dua. Lima provinsi di kota Medan
dan lima provinsi di Bandalampung.
Dadang mengapresiasi Gubernur Lampung karena dinilai penuh keseriusan terhadap
kemajuan sektor pariwisata.
Selain itu, lanjutnya, upaya pemulihan objek pariwisata yang terkena bencana
tsunami pun cepat.
"Gubernur Lampung terhadap pengembangan sektor pariwisatanya sangat luar
biasa sekali," ujarnya.
Dadang mengatakan tujuan dari rakor tersebut yakni bagaimana mengembangkan
destinasi yang dikerjakan secara bersinergitas.
"Saya ingin juga sampaikan kepada lima provinsi bagaimana mengembangkan
destinasi dengan melihat destinasi dari 3A yakni Atraksi, Aksesibilitas dan
Amenitas," katanya.
Terhadap bencana yang menerjang sejumlah wilayah di beberapa provinsi di
Indonesia, Dadang menekankan terhadap provinsi lainnya untuk bersama-sama
mendatangi daerah yang terkena musibah untuk diberikan dorongan serta motivasi
khususnya di kawasan destinasi.
"Kita niatkan jika ada salah satu provinsi dimana destinasinya terkena
musibah bencana alam mari kita datangi daerah tersebut untuk menunjukkan rasa
empati terutama setelah pemulihan. Kita harus paham bahwa ada fase-fase
tertentu yang kita lalu, yaitu tanggap darurat, pemulihan dan normalisasi,"
ujarnya.
Pada saat pemulihan, Dadang mengajak semua pihak untuk datang ke lokasi saat
pemulihan. Hal tersebut diyakini Dadang, akan mampu mendongkrak kembali
destinasi di wilayah yang terkena musibah.
"Pemerintah sendiri harus memberikan contoh kepada non pemerintah untuk
bagaimana strategi pemulihan karena secara tidak langsung kita datang ke
wilayah tersebut lalu menginap disana dan lainnya, maka ekonominya akan jalan
kembali," ujarnya.
Ia menyebutkan sinergitas antara pemangku kepentingan seperti pemerintah,
pelaku bisnis, media, akademisi dan juga komunitas sangat penting dalam
mengembangkan destinasi.
"Pariwisata sangat sensitif terhadap keamanan, kebersihan, dan ketertiban,
jadi tunjukan masing-masing mulai sekarang niatkan daerahnya aman bersih dan
tertib. Yang sudah ada ditata kembali untuk dipromosikan dan yang belum ada,
kepada daerah yang mempunyai rencana pengembangan destinasi di wilayah
masing-masing, semua dimulai dari perencanaan, rencanakan dengan baik,"
katanya.
Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Region I, Kemenpar RI Lokot Ahmad Enda
mengatakan selain menjadikan Lampung sebagai tempat penyelenggaraan rakor oleh
lima provinsi, Lampung dinilai menjadi prioritas dari Kemenpar RI.
"Karena Lampung menjadi pintu gerbangnya Pulau Sumatera, saya juga sudah
tahu banyak di Lampung destinasi wisatanya bagus ," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Taufik Hidayat
mengatakan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo telah membuktikan keseriusan
dalam pengembangan pariwisata.
Keseriusan tersebut ditunjukan dengan pembangunan infrastruktur, seperti Jalan
Tol Trans Sumatera, Bandara Internasional Radin Inten II, Bandara Taufik Kiemas
Airport Pesisir Barat, Gatot Subroto Airport Way Kanan dan Dermaga Eksekutif
Bakauheni. (ida/humas prov lampung)
Comments