Septi Istiqlal Buka Sosialisasi Cerdas dan Santun dalam Menggunakan Medsos
OTENTIK ( PESISIR BARAT ) -- Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksan), Suryadi, S.IP., M.M., menginformasikan bahwa, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Septi Istiqlal, membuka sosialisasi cerdas dan santun dalam berinternet dan bermedia sosial yang diikuti oleh pelajar perwakilan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Pesibar, di Sekretariat Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pesibar, Kamis (19/10).
Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut Penasehat II DWP Pesbar, Yulnawati Zulqoini, Ketua DWP Pesibar, L. Liastuti Jon Edwar, S.Pd., M.M., perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), narasumber dari Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfotiksan) Pesibar, kepala sekolah dan guru pendamping.
Dalam laporannya Ketua DWP Pesibar, L. Liastuti Jon Edwar menerangkan bahwa digelarnya kegiatan tersebut berawal dari kesadaran DWP Pesibar sebagai kaum ibu terhadap maraknya dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi yaitu internet dan media sosial.
"Kami sangat prihatin dengan banyaknya pemberitaan miring tentang dua hal tersebut, seperti cyberbullying, banyaknya remaja putri yang menjadi ‘Korban’ akibat media sosial, kecanduan game online, meluasnya konten pornografi, konten hoax, dan sebagainya. Bahkan hasil penelitian seorang guru besar di Universitas Padjajaran (Unpad) Jawa Barat (Jabar) menyimpulkan bahwa internet bisa berdampak negatif bagi remaja seperti penurunan minat belajar, perubahan mental dan perilaku, ketidakseimbangan emosi, halusinasi, hingga gangguan jiwa berat," jelas Ketua DWP Pesibar.
Ketua DWP Pesibar berharap semua pihak menjadikan keluarga sebagai garda terdepan untuk memantau aktivitas berinternet dan bermedia sosial putra-putrinya, dengan tujuan meminimalisir bahkan mengeliminasi dampak negatif tersebut.
"Juga diharapkan Disdikbud dan Diskominfotiksan terus menggalakkan pemberian edukasi semacam ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) unit kerja masing-masing," harapnya.
Sementara itu Penasehat DWP Pesibar, Septi Istiqlal dalam sambutannya mengatakan saat ini tantangan diruang digital semakin besar. Berbagai macam konten negatif terus bermunculan. Dampaknya kejahatan dan pelanggaran etika di ruang digital terus meningkat. Berita hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber atau cyberbullying, dan ujaran kebencian perlu terus diwaspadai karena merupakan konten-konten yang merusak dan membawa keburukan bagi anak-anak.
"Kewajiban kita bersama untuk terus meminimalkan konten negatif dengan membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif. Sebagai orangtua kita dituntut untuk mampu meningkatkan kecakapan atau literasi digital semua pihak agar mampu menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif yang mendidik, yang menyejukkan. Dengan kata lain, konten-konten yang cerdas dan santun," tegas Penasehat DWP Pesibar.
Pihaknya sendiri mengapresiasi kegiatan yang diinisiatori oleh DWP Pesibar tersebut. Ia menilai sosialisasi tentang pentingnya cerdas dan santun dalam berinternet dan bermedia sosial sangat tepat dilakukan, dimana pengaruh kemajuan teknologi informasi berupa internet dan media sosial tidak terbendung lagi.
Penasehat DWP Pesibar juga tak menampik bahwa internet dengan segala kemudahannya layaknya pisau bermata dua.
"Internet bisa menjadi positif atau negatif, bergantung dari penggunanya. Internet menjadikan dunia semakin terhubung, memberikan akses informasi secara luas, dan memungkinkan berbagai macam aktivitas dilakukan secara online. Internet juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan dan pengembangan diri. Bahkan, melalui internet murid-murid dapat mengikuti kursus online, membaca ebook, atau menonton video tutorial untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan," lanjutnya.
"Namun dilain sisi, dampak buruk internet dan media sosial memang sudah berada pada level memprihatinkan," imbuh Penasehat DWP Pesibar.
Karenanya, Penasehat DWP Pesibar mengajak semua pihak untuk menjadi pengguna internet dan media sosial yang cerdas dan santun, dan untuk hal-hal yang bermanfaat, memperkaya pengetahuan, membangun hubungan yang baik, dan berkontribusi positif bagi diri sendiri maupun orang lain.
"Saya sangat menekankan pentingnya semua pihak untuk kompak dan bahu-membahu dalam menanggulangi dampak negatif dari internet dan media sosial. Tugas dan beban tidak hanya ada pada pemerintah, tetapi juga pada kalangan akademisi, keluarga sebagai garda terdepan, dan juga pada murid-murid sebagai generasi muda melek internet yang cerdas dan santun," ajaknya.
Penasehat DWP Pesibar juga meminta Disdikbud agar menggandeng para kepala sekolah dan para guru untuk bisa memberikan edukasi kepada para siswa tentang etika berinternet dan bermedia sosial di sekolah masing-masing secara konsisten. "Tentunya, pelaksanaannya bisa bekerja sama dengan Diskominfotiksan," sambungnya.
"Kepada para pendamping serta para siswa, kami harap agar tetap antusias dan bersemangat dalam mengikuti materi yang disampaikan narasumber, agar dapat disebarluaskan kepada teman-teman di sekolah," tukasnya.
Comments