Ekonomi

METAS, Langkah Baru Kota Metro Mendorong Transparansi dan Pendapatan Daerah

Foto: ISTIMEWA

OTENTIK ( METRO ) -- Pemerintah Kota Metro melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisati Daerah (TP2DD) resmi meluncurkan Metro Asset Services (METAS), sebuah aplikasi berbasis web untuk pengelolaan pemanfaatan aset daerah Peluncuran ini dilakukan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) TP2DD yang mengusung tema "Kemandirian Fiskal Daerah Menguat melalui Peningkatan Pengelolaan Retribusi Daerah", Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Metro, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung, Forkopimda, perbankan, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola retribusi.(Metro/02/12/2025).

BACA JUGA: Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025: Lampung Terus Melaju di Tengah Ketidakpastian Global

Menurut Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro, Ade Erwinsyah, METAS dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam menyewa asat milik daerah, mulai dari pemesanan hingga pembayaran "Aplikasi ini juga sudah mengakomodasi biaya retribusi kebersihan sebagai bagian dari kewajiban peryewa," jelasnya. 

Kepala BPPRD menambahkan, pemanfaatan aset daerah diperbolehkan menjadi objek retribusi selama tidak mengganggu tugas dan fungsi OPD. Untuk kegiatan dinas, pemesanan dapat dilakukan dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRO) bernilai nol rupiah.

Selain peluncuran METAS, dilakukan pula penandatanganan perjanjian kerja sama antara Bendahara Umum Daerah (BUD) dan Bank Pembangunan Daerah Lampung Cabang Metro terkait penerimaan pembayaran retribusi melalui rekening penerimaan OPD. 

Sejumlah OPD telah memiliki rekening penerimaan, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Panwisata, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Badan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, dan Dinas Perdagangan. Rekening ini bersaldo nihil dan akan dipindahbukukan ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) setiap akhir han kerja.

BACA JUGA: Sosialisai Literasi dan Inklusi Keuangan Serta Pembukaan Rekening Saham Bagi Mahasiswa di Kota Metro

Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, menyebut METAS sebagai langkah awal integrasi pengelolaan retribusi daerah. "Ke depan, seluruh aplikasi terkait retribusi akan diintegrasikan ke METAS. Dengan keterbatasan dana transfer dari pusat, kita harus memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai tulang punggung pembiayaan pembangunan," ujarnya. Walikota Metro menekankan bahwa digitalisasi transaksi adalah masa depan Kota Metro, sekaligus upaya menciptakan layanan yang efisien, transparan, dan akuntabel

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, mengapresiasi langkah ini. "Digitalisasi retribusi, termasuk peluncuran METAS, akan mendukung peningkatan pendapatan daerah dan mengubah preferensi pembayaran masyarakat," katanya.

Pemerintah Kota Metro juga berkomitmen untuk terus mendorong transaksi digital melalui sosialisasi masif di ruang publik, sejalan dengan arahan Presiden pada Rakornas P2DD 2025 agar kebijakan berfokus pada pelayanan cepat, berdampak langsung, dan mendukung pemerintahan yang bersih.(***)

Comments