Bamsoet Ingatkan Bahaya Informasi ‘Hoax’ Pandemi Covid-19
LANTIK
PENGURUS PUSAT JARINGAN MEDIA SIBER INDONESIA (JMSI)
OTENTIK (JAKARTA) – Ketua MPR RI Bambang
Soesatyo menaruh harapan besar kehadiran Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)
akan semakin melengkapi berbagai entitas kelembagaan pers yang telah lahir
sebelumnya. Seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis
Independen (AJI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI).
"JMSI
yang dideklarasikan pada 8 Februari 2020 di Banjarmasin, lahir dari keinginan
kuat para pengelola media siber di berbagai daerah untuk membangun ekosistem
pers yang sehat dan profesional. Tujuan dan niat mulia tersebut patut didukung
oleh segenap pemangku kepentingan, terutama para insan pers," ujar Bamsoet
saat mengukuhkan Pengurus Pusat JMSI periode 2020-2025, di Gedung Dewan Pers,
Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Ketua DPR RI
ke-20 yang juga insan jurnalis ini meyakini, pers 'sehat' yang menyajikan informasi
secara akurat, objektif, dan berimbang, pada gilirannya akan mendorong
terwujudnya masyarakat yang 'sehat'. Yaitu masyarakat yang 'melek' pengetahuan
dan bijak dalam menyikapi informasi.
"Hadirnya
pemberitaan yang sehat juga dapat menjadi penyeimbang sekaligus filter atas
masih maraknya informasi menyesatkan yang begitu mudah tersebar melalui
berbagai platform media sosial. Baik yang bersifat mis-informasi,
dis-informasi, maupun mal-informasi," tandas Bamsoet.
Calon Ketua
Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) memaparkan, sebagai gambaran, Kementerian
Kominfo mencatat hingga 20 Oktober lalu, terdapat 2.020 konten 'infodemik,
yaitu informasi menyesatkan/hoax terkait pandemi Covid-19, yang beredar di
media sosial. Sedemikian berbahayanya infodemik tersebut, hingga membuat
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus,
memberi peringatan keras.
"Infodemik
dinilai bisa lebih berbahaya dari virus Covid-19 itu sendiri. Karena, informasi
menyesatkan yang demikian cepat menyebar, menjadikan publik kesulitan
mengidentifikasi hal yang benar dan yang salah. Sehingga menyikapi dan
menindaklanjuti informasi tersebut dengan cara yang juga salah," papar
Bamsoet.
Kepala Badan
Bela Negara FKPPI ini menambahkan, pandemi Covid-19 juga telah berdampak pada
semua sektor kehidupan. Tidak terkecuali dunia jurnalisme, di mana pandemi
berdampak nyata bagi bisnis media, yang pada akhirnya juga bermuara pada
kesejahteraan jurnalis.
"Dengan
berbagai keterbatasan gerak dan berbagai tantangan yang dihadapi, saya sangat
berharap insan media tetap mengedepankan profesionalisme, menyajikan muatan
pemberitaan yang mencerdaskan, dan memprioritaskan kepentingan publik,"
pungkas Bamsoet. (*/red)
Comments