ACT Lampung dan Dinkes Provinsi akan Kolaborasi Sosialisasi Kesehatan Masyarakat Saat Pandemi
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Audiensi antara
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan Kepala Cabang ACT Lampung menghasilkan
point rencana kolaborasi penyelesaian permasalahan kesehatan di Kabupaten/kota
Provinsi Lampung terutama saat menghadapi Pandemi Corona. Pertemuan yang digelar pada Selasa (1/12/2020)
tersebut mempunyai kesimpulan bahwa kolaborasi aksi akan berbasis data yang
telah dikumpulkan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Uki Basuki,
S.K.M, M.Kes sebagai Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung mengatakan bahwa saat Pandemi Corona pihaknya fokus pada
sasaran yang sangat terpengaruh langsung yaitu dari seorang Ibu Hamil,
bersalin, bayi, balita, pra sekolah, sekolah, remaja hingga usia lanjut. Namun
fokus tersebut lebih dipertajam pada kelompok rentan yakni Ibu Hamil, Ibu
Bersalin, Bayi dan Balita. Tujuanya supaya memberikan kemandirian bagaimana
Ibunya bisa kuat, mempunyai fasilitas yang baik dan tetap menerapkan protokol
kesehatan.
Pada sasaran
di Kabupaten/Kota sampai ke tingkat warga harapanya jangan sampai terjadi
sakit, cacat bahkan sampai mati akibat tidak terlayani layanan kesehatan dan
kasus kurang gizi. Dimana, program yang bisa dikolaborasikan antara ACT Lampung
dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung adalah dalam rangka menekan AKI, AKB dan
stunting. Dimana faktor yang sangat mempengaruhi adalah perilaku masyarakat.
Kolaborasi
itu diharapkan dapat memudahkan sasaran dalam mengakses layanan kesehatan yakni
dengan pemberian bantuan APD supaya Ibu hamil dapat akses ke Posyandu atau
pelayanan kesehatan dengan aman. Selain itu pemberian sarana CTPS pada Ibu
Hamil atau anak yang mengalami gizi buruk.
Lanjut Uki,
fakta yang ada banyak masyarakat tidak memiliki akses air bersih, sedangkan
hidup dalam kondisi minimal dan tekanan Pandemi.
Untuk itu
aksi yang sifatnya promotif perlu dilakukan, diantaranya bagaimana masyarakat
dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan dan mempunyai perilaku yang cakap dalam
memanfaatan sumberdaya dilingkungan sekitar.
"Ada
sasaran lain yang memiliki peran kontribusi besar yakni kelompok remaja di
Sekolah, Pesantren dan lainya sehingga kita memberikan edukasi kesehatan
reproduksi. Kami ada data Kabupaten mana yang stunting tinggi, gizi kurang
tinggi, angka kematian bayi tinggi, angka kematian Ibu tinggi, data ini dapat
dimanfaatkan untuk keperluan aksi" tutupnya.
Sedangkan
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Effendi, S.KM., M.Kes mengatakan
bahwa kolaborasi yang akan dijalankan dengan melihat data yang sudah ada,
sehingga intervensi yang dilakukan bisa lebih bagus lagi, untuk aksi bisa
dilakukan secara bersama maupun masing-masing dengan sasaran yang tepat dan
terpantau.
Kepala Cabang
ACT Lampung Dian Eka Darma Wahyuni didampingi Partnership Shintia Erleni
mengatakan bahwa aksi dalam penanganan masalah kesehatan di Provinsi Lampung
sudah dilakukan ACT sejak pertama kali buka. Namun dalam pelaksanaanya masih
ada kendala yakni kurangnya literasi sebaran masyarakat yang perlu dibantu.
Sehingga dengan adanya data dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung akan
memudahkan tim untuk menyasar titik-titik yang membutuhkan intervensi.
"Ini
kabar baik ketika sudah ada data kami akan membagi time line untuk melaksanakan
aksi, kami yakin masih banyak masyarakat Provinsi Lampung yang membutuhkan
bantuan di Bidang Kesehatan, sehingga setelah ini kami akan memetakan
itu," tutupnya. (ida/rls)
Comments