Ismet Roni Ingin Memberi Contoh kepada Warga, bahwa Metode Vaksin Tidak Perlu Diragunakan
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) - Selain Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay menjadi orang pertama yang divaksin di Lampung, Kamis (14/1/2021), ada juga Ketua Komisi IV DPRD Lampung Ismet Roni. Adapun Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN tak memenuhi syarat untuk disuntik vaksin Sinovac.
Meski tidak divaksin Gubernur Lampung melaksanakan acara perdana vaksinasi di Provinsi Lampung yang berlangsung di Aula RSUD Abdul Moeloek Lampung. Sebanyak 23 pejabat tinggi di Provinsi Lampung termasuk kepala daerah dan perwakilan tokoh agama hadir pada program vaksinasi tahap pertama tersebut.
Penyuntikan vaksin oleh vaksinator yang telah masuk Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung perdana terhadap Mingrum Gumay.Setelah itu Bupati Waykanan Raden Adipati Surya, bereksperimenlah dengan Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto.
Setelah itu, berturut-turut kepada Ketua Komisi IV DPRD Lampung Ismet Roni, Ketua Komisi V Yanuar Irawan, Rektor Universitas Bandar Lampung M Yusuf Barusman, Karoops Polda Lampung, Kadiskes Lampung Reihana, dan Bupati Tulangbawang Winarti.
Ismet Roni yakin vaksin tersebut bakal punya manfaat buat rakyat Indonesia. Apalagi, uji klinis dan label halal pun sudah dilalui.
"Saya yakin, pemerintah tak mungkin mau membunuh rakyatnya. Kita percaya aja itu makanya saya ikut divaksin hari ini," ungkap Ismet Roni usai disuntik vaksin kepada Kantor Berita RMOLLampung, Kamis (14/1/2021).
Dalam keteranganya, Ismet Roni ingin memberi contoh kepada warga, bahwa metode vaksin tidak perlu diragunakan.
Warga jangan termakan isu miring terkiat hal negatif yang mungkin terjadi. Malah, kepada masyarakat dia berharap agar mempercayakan kepada pemerintah.
Vasin Covid-19 semata mata antisipasi agar wabah virus Corona segera berakhir di Tanah Air.
SEMENTARA ITU, Vaksin p ascadisuntik, * Menurut Mingrum Gumay, Rasanya seperti digigit semut Sebentar. “Tidak ada masalah. Alhamdulillah saya normal saja jadi bisa divaksin, ”ujarnya.
Penggunaan divaksin sekira 30 menit, masa observasi, dia berkata tidak ada gejala atau perubahan apapun di tubuhnya, seperti pegal-pegal, pasas, dan demam. “Tidak ada apa-apa, bisa ke kantor lagi,” katanya.
Dia mengatakan pada tahap pertama program vaksinasi yang diikutui para pejabat dan kepala daerah tersebut, baik itu dapat diikuti oleh masyarakat lainnya. Program vaksinasi, kata dia, untuk melindungan masyarakat penyebaran Covid-19. (* / ida)
Comments