Longsor Citra Land, Ini Analisa Akademisi UBL
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) - Dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Bandar Lampung (UBL), Dr. Ir. Hery Riyanto, MT, dan Ir. Tjetjeng Sofjan, SMM, MT, yang tergabung dalam Tim Ahli Bangunan Gedung (TAGB) Kotamadya Bandar Lampung melakukan analisa pada peristiwa tanah longsor yang terjadi sehari yang lalu Selasa, 26 Januari 2021 di Perumahan Citra Land Bandar Lampung.
Memasuki
musim hujan di bulan Desember-Januari, beberapa daerah memungkinkan dilanda
banjir dan longsor. Banjir dan longsor tidak terjadi begitu saja, tapi didukung
oleh berbagai sebab. Dari hasil kunjungan yang juga dilakukan bersama Kepala
Disperkim Bandar Lampung, beserta staf serta pertemuan dengan tim teknis dari
Citra Land diperoleh data dan hasil analisa “Dari hasil analisa kami, penyebab
peristiwa longsor di Citra Land tidak hanya dikarenakan faktor hujan saja,
tetapi terdapat beberapa faktor lain yaitu teknik penimbunan tanah tidak
melalui kajian dan kaidah teknis, kemiringan timbunan tidak memperhitungkan
kestabilan lereng, serta pengaman timbunan yang dibuat juga tidak mencapai
tanah asli,” papar Hery Riyanto ketika dihubungi secara daring, Kamis (28/1/2021).
Hery
menjelaskan, pada teknik penimbunan tanah disekitar rumah longsor tersebut
ditemukan bahwa antara pertemuan tanah asli dan timbunan tersebut tidak dibuat
bertingkat, dimana hal ini menjadi bidang gelincir yang akan menimbulkan
pergerakan tanah (longsor) jika air tanah meningkat karena hujan. Lalu sudut
kemiringan lereng seharusnya dihitung dengan menggunakan data kohesi tanah,
serta adanya pengaman timbunan yang dibuat tidak mencapai tanah asli sehingga
pada saat longsor semua struktur penahan timbunan ikut terbawa longsor.
Selain itu kunjungan tersebut juga menghasilkan data yang terkait peristiwa longsor yakni terdapat dua unit bangunan 2 lantai yang runtuh terbawa longsor di Perumahan Citra Land Klaster Da Vinci Blok A9 No.7 dan 8. Bangunan longsor terjadi pada hari Selasa, 26 Januari 2021 pukul 11.00 WIB yang didahului oleh longsornya jalan depan rumah yang terjadi pada pukul 09.00 WIB di hari yang sama. Kedua bangunan dan jalan tersebut berdiri di atas tanah timbunan pada lereng yang mempunyai kemiringan yang curam.
Tak hanya melakukan analisa, TAGB Kotamadya Bandar Lampung juga memberikan rekomendasi penanganan dan pencegahan peristiwa longsor berulang. (ida / rls)
Comments