Serius dan Konsisten Kembangkan Energi Bersih, PLN Raih Renewable Energy Markets Asia Awards 2021
OTENTIK (JAKARTA) - 10 Maret 2021 - PLN meraih penghargaan pada gelaran perdana Renewable Energy Markets ™ ? (REM ™ ? ) Asia Awards. Keberhasilan ini diraih atas PLN dalam membangun pasar atau menunjukkan kepemimpinan dalam pengadaan energi hijau di Asia melalui layanan produk terbarukan yang di keluarkan oleh PLN, yaitu Renewable Energy Certificate (REC).
Penghargaan tersebut diberikan pada REM Asia yang dilaksanakan secara virtual pada (09/03) kepada organisasi, inisiatif, dan individu yang secara luar biasa mendorong adopsi energi bersih di Asia.
Penilaian
mencakup organisasi yang berpengaruh dalam mengembangkan dan menumbuhkan pasar
tenaga hijau dimana aktivitas yang dinominasikan harus berbasis di Asia, dan
proyek atau program saat ini harus beroperasi atau diselesaikan dalam satu
tahun terakhir.
Untuk
diketahui REC PLN merupakan instrumen pengakuan atas penggunaan energi
terbarukan, pengadaan penggunaan energi terbarukan yang transparan dan
mendorong pertumbuhan pasar nasional energi baru terbarukan. PLN secara terbuka
mengajak partisipasi masyarakat untuk mendukung green energy melalui REC.
PLN menghadirkan layanan yang dibutuhkan pelanggan terkait layanan energi bersih melalui REC ini. Layanan REC dapat dibeli pelanggan dengan dua cara, yaitu secara tergabung dan terpisah. Untuk biaya layanan REC akan menjadi satu kesatuan dengan biaya pemakaian listrik dan secara terpisah biaya layanan REC akan dibayar dengan biaya tenaga listrik yang nantinya akan diberikan nomor register bayar non-tagihan listrik.
“Penghargaan ini merupakan bukti komitmen PLN dalam mendorong penggunaan energi bersih terutama pada sektor ketenagalistrikan. Kedepannya, PLN akan terus meningkatkan penggunaan energi bersih pada pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PLN, ”ungkap Wakil Presiden Eksekutif Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi.
KEMBANGKAN PANAS BUMI
Konsistensi
penggunaan energi bersih ini terbukti dalam keseriusan PLN dalam mengelola
pembangkit berbasis panas bumi.
Hingga saat
ini, PLN Group telah mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP)
dengan total kapasitas 572 MW.
Tujuh PLTP
yang dikelola adalah PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat, Gunung
Salak dan Kamojang dengan nilai asset sebesar Rp. 12,3 triiun per 31 Desember
2020. Saat ini PLTP Kamojang juga telah tersertifikasi REC.
Sampai dengan
Tahun 2030 nanti, PLN berencana akan mengembangkan panas bumi dengan total
kapasitas sekitar 725 MW. Kedepannya,
total portofolio pengelolaan panas bumi akan mencapai kurang lebih 1.297 MW
pada tahun 2030.
“Kami yakin
PLN akan mampu meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada
tahun 2025 dengan serius mengelola panas bumi. Karena PLN berpengalaman
mengelola PLTP dan sudah mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga pendanaan
multilateral dalam pembiayaannya,” tutup Agung. (ida/rls)
Comments