Kampung Indra Putra Subing Dicanangkan Jadi Sentra Jamur
OTENTIK (LAMTENG)–Kampung
Indra Putra
Subing, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah
dicanangkan sebagai sentra pengembangan dan budidaya jamur, pencanangan ini
juga bagian dari program "one zone ane product".
Pencanangan tersebut dilakukan oleh Bupati
Lampung Tengah, Mustafa,
Selasa (31/10/2017), karena potensi jamur dan budidaya jamur di Kampung Indra Putra
Subing cukup besar.
Tidak hanya menjaga stabilitas harga, pengembangan budidaya jamur juga dimaksudkan
untuk memerangi peredaran narkoba di kampung tersebut, kata Bupati.
Sebelumnya, Mustafa
juga telah mencanangkan sentra kencur di Seputih Agung, sentra pisang rajabulu
di Kampung Gunung Batin dan nanas di Kecamatan Punggur.
Belum lama ini Kampung Indra Putra
Subing didaulat menjadi kampung percontohan bebas narkoba oleh Polda
Lampung.
Seiring dengan itu, bupati menginisiasi kampung tersebut sebagai "kampung
entrepreneur creative" (KECe) dengan mengembangkan budidaya jamur sebagai
komoditas unggulan.
"Berbicara narkoba maupun kriminalitas, kita harus pahami akarnya. Faktor
ekonomi bisa menjadi penyebabnya. Ronda dan pengawasan dari kepolisian telah
dilakukan, tentu harus diimbangi dengan langkah peningkatan ekonomi sebagai
solusi akar permasalahan," jelasnya.
Dengan dicanangkan Kampung KECe di Indra Putra
Subing, diharapkan mampu meningkatkan daya saing pemuda, serta
terciptanya kemandirian. Budidaya jamur bisa menjadi alternatif pilihan pemuda untuk
mandiri dan berkarya.
“Pemkab Lampung Tengah siap memberikan dukungan untuk pengembangan budidaya
jamur mulai dari tingkat produksi hingga pemasaran. Pemberdayaan kepada pemuda
juga siap dilakukan untuk melahirkan SDM-SDM yang berkualitas,” terang Mustafa.
"Indra Putra
Subing salah satu penghasil jamur terbesar. Bahkan dalam hal
pembibitan sudah terbesar di Sumatera. Targetnya kita bisa ekspor ke Singapura
dan Thailand. Insya Allah kita akan dukung hingga target ini terealisasi,"
tuturnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Mustafa juga menyerahkan surat izin usaha
perdagangan (SIUP) dan SITU secara gratis kepada ratusan pengusaha, baik
industri kecil maupun UMKM di Lampung Tengah.
Pemberian izin gratis juga menjadi langkah pemerintah dalam menyukseskan
program KECe. Diharapkan pemberian izin gratis akan semakin meningkatkan
pertumbuhan usaha-usaha khususnya di tiap kampung.
Sementara itu, Eko Prasetyo, salah satu petani jamur
mengatakan, budidaya jamur sangat menjanjikan, dia juga mengembangkan
pembibitan jamur dan saat ini sudah terbesar di Sumatera.
Dalam sehari Eko bisa memproduksi 3.200-4.000 polibag bibit jamur. Sementara
untuk jamurnya per hari bisa dipanen 400-600 kg per hari dengan pemasaran
hampir di seluruh wilayah Lampung dan beberapa provinsi lainnya di Sumatera.
"Pemasaran kami tersebar luas di kabupaten/kota di Lampung. Sementara di
luar daerah kami sudah ke Bengkulu dan Palembang. Dengan adanya dukungan
Bupati, khusus pembibitan jamur, kami targetkan bisa ekspor ke Thailand dan
Singapura," terangnya. (jn/red)
Comments