Pembangunan

PT PLN Bersama Pemkab Pesawaran Terangi Pulau Pahawang

General Manager PT PLN Persero Distribusi Lampung, Julita Indah dan Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona, memencet sirine tanda listrik menerangi Pulau Pahawang, Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, Kamis (16/11/2017).

OTENTIK (PESAWARAN)–PT PLN Persero distribusi Lampung bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pesawaran menerangi Pulau Pahawang, Marga Punduh, Kabupaten Pesawaran, Kamis (16/11/2017).
General Manager PT PLN Persero Distribusi Lampung, Julita Indah, mengatakan, pelayanan listrik Pulau Pahawang merupakan program PLN kerja Bersama Terangi Pulau Terluar.
"Ini merupakan salah satu program PT PLN, kerja Bersama Terangi Pulau Terluar, dalam rangka HUT ke-72 PLN," terang Julita.

Julita menjelaskan, program listrik masuk ke Pulau Pahawang, sebagai bentuk perhatian mendukung bidang pembangunan khususnya dalam bidang pela yanan kelistrikan.
"PLN tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi PLN merupakan bagian dari Kabupaten Pesawaran khususnya pulau Pahawang dan Lampung umumnya, untuk memberikan pelayanan pelis trikan," jelasnya.
Program pelistrikan disel khususnya di Pulau Pahawang sebenarnya pada tahun 2018 dimajukan pada 2017 kedepan akan dikembangkan, aliran listrik melalui bawah laut khusus di Pulau Pahawang.
"Program disel khusus Pulau Pahawang sebesar 150 KW, targetnya tahun 2019 PLN punya program seluruh desa tersalur kan penerangan atau pelistrikan 100 persen," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona dalam sambutannya mengatakan bahwa listrik masuk pulau Pahawang merupakan inisiasi dari Gubernur Lampung, Ridho Ficardho dengan pro gram "Lampung Terang".

"Ini merupakan program inisiasi Gubernur Lampung, program ‘Lampung Terang’ setiap desa terang, teraliri listrik. Dan ini juga menjadi fokus saya khususnya di Pulau Pahawang dan 147 desa lainnya di Pesawaran," jelas Dendi.
Dia juga menjelaskan, atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Pesawaran sangat berterimakasih kepada pihak PLN dengan programnya sehingga masyarakat di Pesawaran khususnya di Pulau Pahawang bisa menikmati penerangan.
"Saya minta kepada masyarakat di Pulau Pahawang, tolong dukung dan jaga program dari PLN ini, sebab ini untuk kepentingan bapak dan ibu di sini, jangan sampai ada pencurian listrik, jika lahan bapak dan ibu digunakan untuk memasang tiang listrik mohon direlakan," pinta bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto, mewakili Gubernur Lampung mengatakan bahwa Lampung memiliki banyak potensi khususnya pulau Pahawang, Kabupaten Pesawaran.
"Pulau Pahawang ini, merupakan salah satu, potensi yang dimiliki Provinsi Lampung. Untuk diketahui bahwa wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Lampung melebihi Pulau Bali," terangnya.
Dia berharap dengan adanya program pelayanan listrik di Pulau Pahawang dari PLN diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Pulau Pahawang khususnya dan Kabupaten Pesawaran dan Lampung umumnya.
"Dengan adanya program pelayanan pelistrikan khususnya dari PLN di Pulau Pahawang, diharapkan dapat meningkatkan, perekonomian masyarakat khususnya di Pulau Pahawang, mendukung bidang pariwisata, Lampung secara umum," ujarnya. 

PT PLN Dukung "Kampung Kopi"

Sebelumnya PT PLN Distribusi Lampung mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk menjadikan salah satu daerah setempat menjadi "Kampung Kopi".
"Selain mengupayakan pemenuhan kelistrikan ke seluruh pelosok Lampung, PLN Distribusi Lampung bersama jajaran dan pemerintah daerah juga berkomitmen untuk meningkatkan potensi perkebunan khususnya komoditas kopi Robusta yang saat ini menjadi salah satu ikon Lampung dan telah mendunia," kata General Manager PLN Distribusi Lampung, Julita Indah, di Lampung Barat, Sabtu (14/10/2017).
Julita mengatakan, kopi Liwa sangat terkenal bahkan sampai ke Brisbane Australia. Hal tersebut merupakan kebanggaan petani di tengah keterbatasan teknologi pengelolaan kopi namun petani kopi Lampung bisa memberikan kenikmatan kepada warga di berbagai negara.
Selain itu, lanjutnya, beberapa negara lain di Eropa juga meminum kopi asal kopi robusta asal Lampung. "Teman saya di negara tersebut mengatakan bahwa beberapa kedai atau restoran di sana menggunakan kopi robusta Lampung, untuk minum kopi," terangnya.
Ia menjelaskan, merupakan kebanggaan tersendiri sebagai warga negara Indonesia terutama Provinsi Lampung yang mempunyai komoditas dinikmati oleh warga negara di luar negeri.
"Kopi robusta Lampung cukup dikenal di mancanegara," ujarnya.
Karena itu, ia mendukung upaya pemerintah daerah terutama Pemkab Lampung Barat dan warganya untuk menjadikan daerah setempat sebagai "Kampung Kopi".
Terkait aliran listrik ke pelosok Lampung, Julita menjelaskan, bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mempercepat program Lampung Terang 2019.
Terkait program CSR, upaya lainnya yakni PLN akan membuat booth Coffee Corner sehingga masyarakat bisa merasakan kenikmatan kopi Lampung. Rumah Kreatif pun akan dibuat oleh PLN Tanjungkarang yang akan memajang aneka produk UMKM dan produk kopi Lampung.
"Kami hanya menguatkan saja sebab gubernur dan bupati juga telah mendukung kopi terlebih dahulu, " terangnya.
Sekretaris Camat Air Hitam Budiarto mengatakan, Pekon Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat sngat membutuhkan kehadiran seluruh leading sektor merupakan dukungan kepada Desa Rigis Jaya dan berharap banyak terhadap pembentukan Kampung Kopi.
"Tak hanya kampung kopi saja, namun ada potensi lain yang bisa tergali untuk mendatangkan wisatawan ke desa tersebut," jelasnya.
Namun, permasalahan listrik perlu dibenahi, selain itu akses transportasi berupa jembatan juga harus diperbaiki sehingga memancarkan akses para pelancong.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat Suhartono mengatakan, saat ini petani Kopi Lampung Barat menghasilkan 1,5 ton per hektare setiap tahunnya.
Lampung Barat memiliki 53.000 hektare luas wilayah kopi di Lampung, dan yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis robusta.
"Namun harus peduli untuk menyiapkan segala fasilitas guna meningkatkan produksi kopi," jelasnya.
Pekon Rigis Jaya akan ditetapkan sebagai Kampung Kopi dan pusat sekolah kopi yang meliputi pendidikan, pengembangan dan destinasi wisata. Namun keterbatasan anggaran SDM dan infrastruktur sangat diharapkan oleh petani agar didukung melalui CSR PLN. Ke depan, juga akan dibangun sekolah kopi yang belum ada di Lampung.
(sam/ida)


Comments