100 Hari Kapolri, Peluncuran Berbagai Aplikasi Wujud Keseriusan Perbaikan Korps Bhayangkara
OTENTIK (JAKARTA) - 100 hari kerja Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membawa perubahan signifikan dalam memperbaiki kinerja Korps Bhayangkara.
Berbagai program diluncurkan untuk mendukung tujuan tersebut. Misalnya aplikasi pengaduan masyarakat (Dumas) Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan). "Dumas Presisi" diciptakan untuk mewujudkan transparansi dan penanganan pengaduan bagi masyarakat luas. Melalui aplikasi akan membentuk sistem pengawasan oleh masyarakat dengan cepat, mudah, dan terukur.
Kapolri juga
meluncurkan aplikasi "Propam Presisi" yang melayani pengaduan
masyarakat terkait kinerja anggota polisi. Dengan hadirnya aplikasi ini kinerja
polisi dapat diawasi tidak hanya secara internal, tetapi juga secara eksternal.
Sebab saat ini merupakan era keterbukaan sehingga tidak perlu ada
ditutup-tutupi. Dari situ akan diketahui bagaimana potret polisi sehingga apa
yang menjadi kekurangan bisa diperbaiki.
Aplikasi lain
yang diluncurkan adalah aplikasi SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil
Penyidikan) dan e-PPNS (Penyidik Pengawal Negeri Sipil) berbasis online.
Aplikasi ini
merupakan layanan kepolisian yang memberikan informasi kepada masyarakat
terkait sejauh mana perkembangan perkara yang ditangani oleh Polri. Dalam
aplikasi ini, pelapor bisa mendapat nomor telepon penyidik hingga atasan
penyidik dan bisa melakukan komunikasi terkait perkembangan perkara yang
dilaporkan oleh pelapor.
Tujuannya
sebagai bentuk transparansi penyidikan. Diharapkan juga tidak ada lagi sumbatan
komunikasi atau informasi terkait penyidikan sebuah kasus.
Dibidang
pelayanan, Kapolri meluncurkan
aplikasi SIM Nasional Presisi (Sinar). Peluncuran aplikasi
untuk ponsel pintar tersebut bertujuan meningkatkan pelayanan masyarakat,
mengenai pembuatan hingga perpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM).
Aplikasi
tersebut bisa diakses dengan mudah dan sudah tersedia di Playstore Andorid,
yang nantinya akan dapat melayani masyarakat kapanpun dan dimanapun. Dengan
kata lain, perpanjangan SIM tidak perlu lagi ke kantor Satpas cukup sambil
rebahan di rumah dengan aplikasi tersebut.
Kapolri juga
mengembangkan sistem Rekruitmen Proaktif (Rekpro) melalui aplikasi e-Rekpro
untuk perekrutan anggota Polri, khususnya jalur Bintara. Aplikasi ini dibuat
untuk mendukung transformasi organisasi dengan program peningkatan kinerja
menjadikan SDM Polri yang unggul di era police 4.0. Program Rekpro memiliki
konsep affirmative action, talent scouting dan reward.
Teranyar
Kapolri meluncurkan Binmas Online System (BOS) Versi 2. Aplikasi ini dapat
digunakan untuk membuat laporan yang berkenaan dengan kegiatan Bhayangkara
Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas.
Dengan kata
lain, BOS merupakan aplikasi yang bisa dimanfaatkan dan digunakan baik internal
dan eksternal. Internal adalah bagaimana aplikasi ini digunakan untuk
membuatkan laporan terkait dengan kegiatan Bhabinkamtibmas yang ada di sektor
polisi terdepan di tingkat desa.
Kadiv Humas
Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan,
peluncuran aplikasi tersebut menjadi bagian dari program 100 hari kinerja
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Dia mengenaskan, program positif itu merupakan komitmen Polri dalam rangka menghadirkan pelayanan kepolisian yang semakin modern, prima, dan menjawab kebutuhan masyarakat sesuai dengan perubahan dan perkembangan sosial dan budaya masyarakat.
"Peluncuran aplikasi tersebut memberikan alternatif bagi masyarakat yang sudah semakin akrab dengan dunia digital dan sangat menekankan pada kecepatan dan mendapatkan pelayanan," kata Argo dalam keterangannya, Sabtu (8/5/2021).
Jenderal bintang itu berharap Polri dapat terus bersinergi dengan masyarakat baik dalam mewujudkan ketertiban dan kualitas dalam penyelenggaraan pelayanan.
"Inovasi itu juga untuk menjawab kebutuhan pelayanan di masa pandemi saat harus menjaga jarak dan menghindari kerumunan," ungkapnya.
Lebih jauh
Argo mengungkapkan bahwa peluncurkan aplikasi tersebut bagian dari 16 program
prioritas Kapolri tentang penataan kelembagaan. Perubahan sistem dan metode
organisasi, menjadikan SDM Polri yang unggul di era police 4.0. Kemudian
pemantapan kinerja pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat serta
penguatan fungsi pengawasan.
"Pada
prinsipnya Polri akan lebih siap menerima kritik. Bagaimana Polri ke depan bisa
menjadi Polri yang adil, Polri yang jujur, Polri yang siap untuk dikritik dan
Polri yang transparan," tutup Argo. (ida/rls)
Comments