Tim penilai Lomba Desa Tingkat Provinsi Lampung Menyambangi Desa Pasuruan
OTENTIK ( LAMPUNG SELATAN) – Tim penilai lomba desa tingkat Provinsi Lampung menyambangi Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, Rabu i (16/6/2021) pagi.
Tim penilai kedatangan yang dipimpin Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (PMDT) Provinsi Lampung, Dr. Zaidirina, M.Si, untuk melakukan verifikasi lapangan penilaian desa tingkat Provinsi Lampung tahun 2021.
Tiba di lokasi acara, Zaidirina dan rombongan disambut Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto Di dampingi Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Winarni Nanang Ermanto.
Hadir juga disambut, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin, serta pejabat utama dan Kepala OPD dilingkup Pemkab Lampung Selatan, Camat dan Uspika Penengahan, Kepala Desa beserta Ketua TPP PKK Desa Pasuruan.
Dalam
sambutannya, Zaidirina mengatakan, penilaian lomba desa yang dilaksanakan
tersebut merupakan salah satu media untuk melakukan evaluasi terhadap
penyelenggaraan pemerintahan desa.
“Maka
pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 2015
tentang Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan,” ujar Zaidirina yang
menyampaikan sambutan Gubernur Lampung, Ir. Arinal Djunaidi.
Zaidirina
menuturkan, Evaluasi Perkembangan Desa dan Kelurahan yang dimaskud adalah suatu
upaya penilaian perkembangan desa atau kelurahan yang meliputi tiga bidang,
yaitu bidang pemerintahan desa, bidang kewilayahan desa, dan kemasyarakatan.
“Jadi kita
memang sangat berhati-hati dalam menilai. Karena kita sudah diberikan pedoman
oleh pemerintah pusat. Dalam penilaian tiga bidang itu harus memenuhi 19 aspek
dan 490 indikator penilaian,” ungkap Zaidirina.
Lebih lanjut
Zaidirina mengatakan, banyak desa-desa secara ekplisit memiliki
tampilan yang bagus. Akan tetapi administrasinya sangat minim. Sementara
menurutnya, dengan kemajuan teknologi semua urusan administrasi bisa selesai
dalam satu layar.
“Kalau Desa
pasuruan ini, waktu presentasi saya lihat banyak invonasi yang betul-betul
bagus. Ada lumbung gizinya, ada voucher bugisa, rumah aman covid, ini bagus
sekali. Tinggal bagaimana semua ini ter-record atau tercatat. Ini yang
paling penting,” bebernya.
Menurut
Zaidirina, jika Desa Pasuruan bisa melenggang hingga ke tingkat nasioanl
merupakan suatu prestasi yang membanggakan. Sebab kata dia, untuk lolos hingga
ke tingkat nasional perlu perjuangan dan kerja keras dari semua pihak.
“Bisa
dibayangkan kalau kita juara 1 nasional, memenangkan lomba dengan saingan
74.957 desa se-Indonesia. Jadi kerja keras kita belum selsai, bahkan saat
ditetapkan sebagai juara provinsi, baru kita kerja keras lagi untuk tingkat
nasional. Dan kami juga bertanggung jawab untuk membuat desa yang terpilih
sampai bagus betul,” katanya.
Sementara,
pada kesempatan itu, Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengatakan, Desa
Pasuruan merupakan desa yang memenangkan lomba desa tingkat Kabupaten Lampung
Selatan pada Tahun 2020 dan 2021.
“Sebagai
wakil Lampung Selatan, Desa Pasuruan merupakan barometer keberhasilan
pembangunan desa di seluruh Kabupaten Lampung Selatan. Berdasarkan itu, maka
Desa Pasuruan sangat pantas untuk menjadi desa yang diikutsertakan pada ajang
lomba desa tingkat Provinsi Lampung tahun 2021,” ujar Nanang Ermanto dalam
sambutannya.
Menurut
Nanang, barometer tersebut dapat dilihat dari keberhasilan pada tingkat
perkembangan pendidikan masyarakat, tingkat kesehatan masyarakat, tingkat
perkembangan ekonomi dan kerakyatan, dan tingkat keamanan dan ketertiban.
Kemudian
juga, dari tingkat partisipasi masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan desa,
lembaga kemasyarakatan serta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Selain itu
kata Nanang, Desa Pasuruan telah mempunyai Program Lumbung Gizi Desa (Bugisa),
yang merupakan salah satu inovasi dalam upaya mengurangi stunting dan penurunan
angka kemiskinan.
Dimana pada
Lumbung Gizi Desa itu terdapat kebun, kolam dan kandang (3K) yang berfungsi
sebagai pemenuhan gizi keluarga yang berisi sayur-sayuran, ikan dan ternak.
“Oleh
karenanya untuk mendukung pemenuhan pangan keluarga sehari-hari, masyarakat
Desa Pasuruan memanfaatkan pekarangan rumah atau lahan kurang produktif melalui
inovasi Program Lumbung Gizi Desa,” terang Nanang.
Lebih lanjut
Nanang menyampaikan, selain Program Lumbung Gizi Desa, di Desa Pasuruan juga
telah diresmikan Kampung Literasi. Dimana Kampung Literasi mempunyai tujuan
untuk meningkatkan dan mendukung pendidikan masyarakat desa.
“Kampung
Literasi adalah kawasan yang digunakan untuk mewujudkan masyarakat agar
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas melalui buku bacaan. Sehingga
menjadi tempat lahir dan tumbuh kembangnya masyarakat gemar membaca,” tuturnya.
Selanjutnya, untuk mendukung pengembangan dan potensi desa, Desa Pasuruan juga telah menerapkan Program Smart Village. Hal itu untuk mempermudah masyarakat di desa untuk memperoleh layanan berbasis digital dan lebih mengenal teknologi digital.
“Desa Pasuruan ini juga sudah ditetapkan sebagai Kampung Tangguh. Dimana Kampung Tangguh ini merupakan tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap semangat di tengah pandemi Covid-19,” kata Nanang melanjutkan.
Diakhir sambutannya, Nanang juga menyampaikan penghargaan kepada pemerintah desa dan seluruh masyarakat Desa Pasuruan yang telah bekerja keras untuk menjadikan desanya meraih gelar juara lomba desa tingkat Provinsi Lampung tahun 2021.
yakin, Desa Pesuruan akan menjadi yang terbaik dari peserta lomba lainnya dan dapat meraih juara pertama pada lomba desa tingkat Provinsi Lampung tahun 2021.
“Kiranya tim penilai dapat mengambil keputusan yang objektif dengan kondisi riil di lapangan. Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada, insya Allah Desa Pasuruan siap dan layak untuk menjadi juara lomba desa tingkat Provinsi Lampung tahun 2021,” tutupnya. (syamsu)
Comments