Mahasiswa UBL Ciptakan Inhalasi Hydrogen Bantu Pemulihan Pasien Covid-19
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Fakultas Teknik
(FT) Universitas Bandar Lampung (UBL) merancang Inhalasi Hydrogen menggunakan
metode Elektrolisis untuk meringankan gejala paru-paru akibat Covid-19. Penelitian
ini dilakukan oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Mesin UBL, Dandi
Efendi beserta rekan-rekannya dengan didampingi oleh dosen pembimbing Riza
Muhida, Ph.D., dan Muhamad Riza, Ph.D.
Dandi
menjelaskan prosedur atau langkah-langkah pembuatan Inhalasi Hydrogen
dengan alat dan bahan yang mudah
didapatkan. Alat dan bahan yang diperlukan adalah, Generator hydrogen, air,
tabung regulator humidifier, masker oksigen, serta DC power supply. Sedangkan
langkah-langkah pembuatannya juga cukup mudah yakni,
langkah
pertama dengan menghubungkan selang dari tabung penampung air ke generator
melalui connector in, lalu hubungkan selang dari generator ke tabung humidifier
melalui connector out, kemudian hubungkan humidifier dengan oksigen mask, dan
langkah terakhir hubungkan generator yang telah di rangkai dengan DC power
supply.
“Cara kerja
alat ini adalah membuat air masuk ke generator HHO, lalu air mengalami proses
elektrolisis dan menghasilkan gas HHO (66% hydrogen dan 33% oxygen). Kemudian
gas masuk ke tabung humidifier, setelah maluli tabung humidifier gas di alirkan
ke oxygen mask,” papar Dandi saat diwawancara secara daring, Sabtu
(10/07/2021).
Manfaat
Inhalasi Hydrogen telah banyak dikemukakan oleh para ahli melalui berbagai
artikel, salah satunya Menurut dr. Bintang Cristo Fernando, Sp.BS yang juga
Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit PGI Cikini, Jakarta “Penggunaan
hidrogen ini memiliki beragam manfaat dan fungsi, contohnya saat sampai di
paru-paru, hidrogen memiliki fungsi sebagai antioksidan yang mendukung
detoksifikasi sel. Jika sel-sel di paru-paru itu sedang mengalami toxifikasi
seperti CO-nya tinggi, tidak bekerja, atau sedang bengkak, antioksidan
berfungsi untuk melakukan detoksifikasi sel. Hal itu membuat sel tersebut
terhidrasi dan permukaan sel mitokondria yang sudah terganggu akan baik kembali
sehingga sel dapat bekerja lagi secara optimal seperti biasa dan mempercepat
produksi kekebalan tubuh," kata dia.
Berbagai
laporan menunjukkan air hidrogen memiliki kualitas terapeutik dalam pengobatan
kondisi paru-paru inflamasi kronis. Oleh karenanya memungkinkan dapat membantu
meringankan gejala paru-paru yang parah dari Covid-19.
Dandi
menuturkan bahwa Inhalasi Hydrogen buatan dirinya dan rekan-rekannya masih
dalam tahap peninjauan ulang dari proses uji klinis dan kelayakan penggunaannya
dari sisi medis. “Sampai saat ini masih harus ditinjau ulang dari proses uji
klinis dan kelayakan penggunaannya dari sisi medis. Kami sangat terbuka untuk
melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan. Hal ini penting karena kami
memerlukan masukan dari pihak terkait untuk penyempurnaan produk ini dari sisi
medis,” tutur Dandi.
Diketahui
bahwa sebenarnya pembuatan Inhalasi Hydrogen ini merupakan pekerjaan penelitian
lanjutan yang awalnya untuk mengekstrak hidrogen (H) dari air (H2O). Pada
awalnya Dandi fokus ke hidrogen untuk sumber energi pengganti bahan bakar
minyak (BBM), yang mana penelitian ini sudah dilakukan sejak tahun lalu dalam
rangka mengikuti program merdeka belajar di Program Studi Teknik Mesin UBL. “Karena
hasil penelitian semester lalu generator ini menghasilkan gas hidrogen dan
oksigen, dimna gas hidrogen dapat di jadikan bahan bakar, dan oksigen nya bisa
di tampung di tabung jika ingin di pergunakan kembali, dan ternyata gas dan air
dari proses tersebut juga dapat di gunakan di bidang medis, dari sinilah saya
dan rekan-rekan bersama bimbingan dosen memutuskan untuk membuat Inhalasi
Hydrogen tersebut,” tutup Dandi. (ida/rls)
Comments