Kepala Badan Litbang Kemendagri Agus Fatoni Apresiasi Semangat Inovasi Pemerintah Aceh
OTENTIK (JAKARTA) – Kepala Badan Litbang Kemendagri, DR. Drs. Agus Fatoni, M.Si mengapresiasi semangat inovasi Pemerintah Aceh. Hal itu disampaikannya secara virtual saat menjadi narasumber acara Sosialisasi Indeks Inovasi Daerah Pemerintah Aceh, Kamis, 15 Juli 2021. Menurut Fatoni, kiprah Pemerintah Aceh dalam Indeks Inovasi Daerah terbilang inspiratif. Mengingat daerah tersebut sempat dalam paling akhir, sebelum akhirnya mampu meningkat di 16 pada Indeks Inovasi Daerah Tahun 2020. “Semangat semangat pemerintah Aceh patut menjadi pelecut semangat kita semua dalam,” ujar Fatoni yang hadir secara virtual.
Mengacu pada data Indeks Inovasi Daerah 2018, Pemerintah Aceh sempat berada di peringkat 29 dari 34 provinsi yang dinilai. Tak hanya itu, dengan posisi tersebut hasil inovasi Pemerintah Aceh memperoleh predikat tidak dapat dinilai (disclaimer). Sedangkan di tahun berikutnya, peringkat daerah tersebut di posisi paling akhir. Namun Tahun 2020 Pemerintah Aceh berhasil memperoleh predikat Sangat Inovatif. Ini tentu menggembirakan,” ungkap Fatoni.
Fatoni
mengingatkan agar Pemerintah Aceh dapat kembali meningkatkan pencapaian
tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan menunjang kualitas inovasi yang
dilaporkan. Dirinya mencontohkan, pada Tahun 2020 Pemerintah Aceh telah
melaporkan 36 inovasi. Namun, di antara yang dilaporkan tersebut, hanya 11
inovasi yang dapat diukur. Sedangkan 25 lainnya dianggap belum memenuhi
kriteria. Fatoni menambahkan, hal tersebut bisa terjadi karena minimnya dokumen
pendukung dari inovasi yang dilaporkan. “Oleh karenanya, Pemda Perlu melengkapi
data penunjang, agar hasil inovasi dapat divalidasi,” katanya.
Fatoni
berharap, pada gelaran Indeks Inovasi Daerah Tahun 2021, pencapaian inovasi
Pemerintah Aceh dapat ditunjang lebih maksimal. Mengingat, dengan hasil inovasi
yang optimal, akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakar dan memudahkan
akses terhadap publik. “Saat ini, inovasi bukan hanya menjadi kewajiban,
melainkan menjadi kebutuhan guna menghasilkan pelayanan yang lebih baik,”
pungkasnya. (herman IT)
Comments