Kepala Badan Litbang Kemendagri, Agus Fatoni Apresiasi Pencapaian Inovasi Kabupaten Sidoarjo
OTENTIK (JAKARTA) – Kepala Badan Penelitian
dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Agus Fatoni memberikan apresiasi
atas inovasi dan pencapaian Kabupaten Sidoarjo. Apresiasi tersebut
disampaikannya saat menjadi pembicara dalam webinar Kebijakan Umum Indeks
Inovasi Daerah 2021 dan Hasil Evaluasi Inovasi Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020,
Selasa (13/72021). “Sejak tahun 2018, Kabupaten Sidoarjo berhasil memperoleh
predikat Daerah Sangat Inovatif. Ini tentu membanggakan dan perlu terus
ditingkatkan,” ujar Fatoni.
Pada
penilaian Indeks Inovasi Daerah Tahun 2018, Kabupaten Sidoarjo berhasil
menduduki posisi 7 dari 415 kabupaten yang dinilai. Prestasi tersebut
mengantarkan Kabupaten Sidoarjo mendapatkan penghargaan Innovative Government
Award (IGA) dari Menteri Dalam Negeri, berupa tropi dan piagam penghargaan.
"Setiap daerah penerima IGA, diusulkan oleh Menteri Dalam Negeri untuk
mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID)," tambah Fatoni.
Penilaian
Indeks Inovasi Daerah setiap Tahun dikelompokkan dalam 6 klaster, yaitu
provinsi, kabupaten, kota, daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah
tertinggal, Papua dan Papua Barat. Peringkat Kabupaten Sidoarjo pada klaster
kabupaten, menurun pada tahun 2019 dan berada di posisi 11. Sedangkan pada
tahun berikutnya, capaian inovasi yang dihasilkan justru menempati peringkat
29. “Ini tentu menjadi catatan berharga bagi Kabupaten Sidoarjo, untuk kembali
meningkatkan inovasinya. Diharapkan penguatan kualitas inovasi terus dilakukan
oleh segenap stakeholder, mulai dari Kepala Daerah hingga jajaran perangkat
daerah,” terang Fatoni.
Dirinya menambahkan, pada Tahun 2020 Kabupaten Sidoarjo melaporkan capaian inovasi sebanyak 90 inovasi. Namun, dari inovasi tersebut yang dapat diukur hanya berjumlah 63 inovasi. Sedangkan 27 inovasi lainnya dianggap tidak memenuhi kriteria, karena tidak memiliki kelengkapan data berdasarkan hasil validasi. Oleh karenanya, tambah Fatoni, Kabupaten Sidoarjo perlu mempersiapkan data dan evidence based dari setiap inovasi yang dilaporkan. Selain itu, kualitas inovasi juga perlu ditingkatkan melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Penguatan infrastruktur inovasi dalam bentuk regulasi, SDM, dukungan anggaran, dan penggunaan IT dalam birokrasi juga perlu diperhatikan agar inovasi tidak hanya unggul dalam kuantitas, namun juga kualitas,” ungkap Fatoni. (herman IT)
Comments