OPG ACT Bandar Lampung untuk Warga Pesisir Terdampak Ombak Bumi Waras
OTENTIK (BANDAR LAMPUNG) – Pasca rusaknya
beberapa rumah di Kelurahan Kangkung Kecamatan Bumi Waras akibat diterjang
ombak, ACT Bandar Lampung bersama Sahabat Dermawan dan relawan Masyarakat
Relawan Indonesia (MRI) menyalurkan bantuan paket makanan siap santap dan
sembako pada Jumat (30/07).
Relawan
menyalurkan 50 paket sembako dan 200 porsi makan siang siap santap beserta
susu, roti dan makanan ringan. Dalam penyaluran juga turut hadir Owner RM Ikan
Bakar Gembul.
Partnership
ACT Bandar Lampung Erika Widiastuti mengatakan bahwa pada sebulan terakhir
sudah berhasil menghimpun ribuan paket nutrisi dari para donatur melalui
berbagai platform seperti www.actlampung.id yang kemudian disalurkan untuk
warga terdampak bencana, Nakes, Masyarakat Prasejahtera dan warga yang tengah
isolasi mandiri (Isoman) di Kota Bandar Lampung.
Bantuan juga
berasal dari Resto Ikan Bakar Gembul (IBG), Team Hokilovely MCI, dan Akper
Bunda Delima. Mitra lain yang juga menyalurkan bantuan diantaranya Oma Express,
Sigerfoodies, PT. Unggul Boga Indonesia (Sedop Nasi Kuning dan Tumpeng), Dapur
Cikz Maya, KUB Mandiri Berjaya, RM Nasi Gandul, Dapur Mamake, MT Babussalam,
Yussy Akmal, Dapur Mamake, Sate Padang Sidi, Astina Chicken, Oemah Papan, Warung
Ibu Ina, Ketua RT 1 LK 1 Kelurahan Kota Sepang Labuhan Ratu, Bilal Cake &
Bakery, My Mhuli serta donatur perseorangan.
“Jum’at
berkah kali kami menyalurkan paket nutrisi ke masyarakat Kelurahan Kangkung,
TPA Bakung, Sumur Batu, Nakes di RSUD Abdul Moeloek, Pondok Pesantren Azzahra
Jati Agung, Rumah Tahfiz Ahmad BKP, serta warga Sabah Balau Lampung Selatan,”
ucapnya.
Erika
menambahkan bahwa dalam menjalankan misi sosial kemanusiaan tersebut, relawan
ACT Bandar Lampung juga sempat bertemu dengan Walikota Bandar Lampung Hj Eva
Dwiana atau yang akrab disapa Bunda Eva tengah meninjau kondisi warga
terdampak. Momen ini semakin melengkapi aksi
dimana menjadi sebuah gambaran bahwa segala persoalan di masyarakat
harus mampu menumbuhkan sikap gotong royong baik antar warga maupun pemerintah
dan aparat setempat.
"Mudah-mudahan
kolaborasi kebaikan ini dapat terus terjalin yakni terbentuknya sinergitas
antara pemerintah, lembaga sosial kemanusiaan, serta masyarakat itu sendiri.
Tentunya juga tidak terlepas dari peran media sebagai corong untuk
menyebarluaskan informasi positif kepada seluruh masyarakat," harapnya.
Menurut
Nuraeni selaku Ketua RT setempat, terjangan arus gelombang tinggi tersebut
terjadi pada Kamis, 29 Juli 2021 pukul 00.56 dini hari. Terdapat 4 KK (Kepala
Keluarga) dengan total 15 jiwa yang harus kehilangan tempat tinggal mereka. “Ya
nggak ada yang tersisa mbak. Tiga rumah yang rubuh, lalu hanyut beserta semua
isinya. Sekarang mereka ada yang tinggal dirumah saudara nya, ada yang tinggal
di rusunawa sesuai arahan Walikota Bandarlampung” tutup Nuraeni. (ida/rls)
Comments