Agus Fatoni: Penguatan Inovasi Daerah Bukan Hanya Pada Kuantitas, Tetapi Perlu Juga Penguatan Kualitas
OTENTIK (JAKARTA) – Kementerian Dalam Negeri
(Kemendagri) menjelaskan, pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah tidak
hanya didasarkan pada kuantitas, melainkan juga kualitas inovasi yang
dihasilkan. Selama ini, banyak pemerintah daerah hanya fokus menambah jumlah
inovasi, tapi tidak melakukan penguatan terhadap kualitasnya. Akibatnya,
kendati inovasi yang diinput berjumlah banyak, namun capaian itu tidak
menunjang hasil nilai indeks yang maksimal. “Hal ini dikarenakan inovasi
yang dilaporkan tidak disertai dokumen yang memadai, sehingga nilai kematangan
inovasi tersebut rendah atau bahkan tidak bisa dinilai,” ujar Kepala Badan
Kemendagri, Dr. Drs. Agus Fatoni, M.Si. secara virtual dalam acara Pemantapan
Teknis Penginputan Indikator dalam Sistem Innovative Government Award (IGA)
2021 Pemerintah Kabupaten Tabalong, Kamis, 29 Juli 2021.
Fatoni
mencontohkan, pada ajang Indeks Inovasi Daerah Tahun 2020 pencapaian Kabupaten
Tabalong dinilai belum maksimal. Kondisi ini disebabkan karena hasil inovasi
yang dilaporkan kurang matang. "Salah satu pemicunya karena tidak
disertakannya evidence based saat melakukan penginputan inovasi,” ujar Fatoni.
didorong, agar pengembangan inovasi perlu juga diperhatikan. Dalam kesempatan tersebut, Fatoni mengungkapkan sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas inovasi daerah. kualitas inovasi yang bisa dilakukan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu dan pengetahuan teknologi dapat menunjang pelaksanaan dan program, termasuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi daerah. Menurut Fatoni, ikhtiar ini diyakini dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dalam memberikan pelayanan dan pelaksanaan pembangunan.
Selain itu, dirinya menambahkan, kualitas inovasi dapat ditunjang melalui peningkatan infrastruktur inovasi. Peningkatan tersebut, kata dia, dapat dicapai dengan dukungan regulasi, sumber daya inovasi yang mumpuni, anggaran, serta memperbanyak bimbingan teknis. “Kualitas inovasi juga perlu diterapkan dengan penggunaan IT pada proses,” ungkap Fatoni. (herman IT)
Comments