Dukung Penanganan Covid-19, PLN Siap Produksi Hingga 2 Ton Oksigen Per Hari
Sulap gas tak
bermanfaat jadi oksigen, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi terobosan yang
dilakukan PLN
OTENTIK (JAKARTA) – 12 Agustus 2021
– PT PLN (Persero) siap memproduksi 2
ton oksigen per hari dari 19 pembangkit listrik yang dikelola dua anak usaha,
PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan PT Indonesia Power (IP). Langkah ini
diharapkan bisa membantu mengatasi krisis pasokan oksigen dalam penanganan
Covid-19 di Tanah Air.
Direktur
Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini menjelaskan, produksi oksigen yang
dilakukan PLN ini sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Erick Thohir untuk mendayagunakan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki
guna membantu penanganan krisis pandemi Covid-19.
"Untuk
itu, PLN memanfaatkan oksigen yang awalnya dibuang ke udara bebas pada sistem
pendingin pembangkit menjadi oksigen medis murni," kata Zulkifli.
PLN melalui
PJB telah melakukan uji coba fasilitas produksi oksigen pada 12-30 Juli 2021.
Dari tahap uji coba tersebut, tercatat kelancaran dengan pemeriksaan internal.
Selain itu,
pengujian oksigen yang dilakukan di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
Jakarta (BPFK Jakarta) telah berhasil mendapatkan sertifikat inspeksi pada 5
Agustus 2021 oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Diterbitkannya
sertifikat ini juga menunjukkan hasil kemurnian gas oksigen yang diproduksi
oleh PLTGU Muara Karang sehingga dapat digunakan sesuai keperluan medis.
"Pilot
project di instalasi pembangkit PJB PLTGU Muara Karang berhasil menghasilkan
oksigen dengan kemurnian 99,99 persen," katanya.
Terkait
penyiapan fasilitas produksi oksigen, Zulkifli menambahkan, PJB mengutamakan
prinsip kerja dengan melakukan elektrolisa air murni untuk dilakukan pemisahan
gas sehingga dihasilkan hidrogen dan oksigen.
Adapun,
selain PLTGU Muara Karang, masih ada tujuh unit pembangkitan lainnya di bawah
pengelolaan PJB yang berpotensi menghasilkan oksigen.
"Sehingga
total potensi kapasitas produksi oksigen di instalasi pembangkitan PJB mencapai
1,18 ton per hari," ungkapnya.
Sementara
itu, potensi produksi optimum oksigen di 19 instalasi pembangkit PLN mencapai 2
ton per hari.
Selama ini,
beberapa pembangkit listrik PLN memiliki instalasi hidrogen plant yang
berfungsi menghasilkan gas hidrogen sebagai pendingin generator listrik.
Adapun produksi
oksigen selama ini, merupakan produk sampingan dari proses tersebut di lepas ke
udara (produk utama adalah hidrogen yang dibutuhkan sebagai pendingin).
Apresiasi
dari Menteri BUMN
Inovasi PLN
memproduksi oksigen yang memadai untuk kebutuhan masyarakat selama pandemi,
mendapat apreasiasi dari Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau langsung
fasilitas produksi oksigen di PLTGU Muara Karang, pada Kamis (12/08) siang.
Menurut Erick, terobosan yang dilakukan PLN layak dijadikan contoh untuk perusahaan
lain.
"Hari
ini saya mengucapkan terima kasih kepada PLN yang memberikan sebuah terobosan.
Sesuatu yang tadinya tidak bermanfaat, diproses 5 kali akhirnya menjadi oksigen
medis yang lulus tes dari Kementerian Kesehatan. Terlebih lagi, nilai investasi
yang dikeluarkan PLN tidak terlalu besar,” ungkap Erick.
Erick
menambahkan peran PLN menjadi bukti konkret bahwa BUMN benar-benar hadir di
tengah masyarakat. Menurutnya, BUMN jangan pernah lelah melayani masyarakat
melalui terobosan yang dilakukan dengan bergotong-royong.
Produksi
oksigen PLTGU Muara Karang dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit yang
membutuhkan sekitar 30 meter kubik (m3) per hari.
Pendistribusian
tabung gas oksigen dilakukan secara simbolik oleh Direktur Utama PLN Zulkifli
Zaini dan Komisaris Utama PLN Amien Sunaryadi, serta disaksikan oleh Menteri
BUMN, dengan menyerahkan tabung 1 m3 langsung kepada Direktur Utama RSUD Pasar
Minggu dan Direktur Utama RSI Cempaka Putih.
Melalui
penyerahan ini pula, tabung gas oksigen hasil PLTGU Muara Karang secara
serempak tersalurkan ke rumah sakit yang membutuhkan, rumah sakit rujukan
Covid-19 dan rumah sakit sekitar pembangkit.
mekanisme dan pengambilan tabung sendiri diatur untuk setiap rumah sakit yang sesuai dengan kriteria agar dapat memperoleh oksigen dari PLN setiap dua hari sekali.
Langkah ini sejalan dengan komitmen PLN sebagai BUMN untuk dapat bersinergi dengan pemerintah dalam penanganan Covid-19. (ida/rls)


Comments