Berita Hangat

Petahanan Gubernur Ridho Bakal Maju Kembali

Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo (kanan) dan Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad (kiri).

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo bakal mengantongi 33 kursi DPRD Lampung. Setelah mendapatkan rekomendasi Partai Demokrat dan PPP, PAN, dan Gerindra bakal merapat ke Ridho Ficardo. Hal itu dibenarkan Ketua PAN Lampung Zainuddin Hasan.

Selama ini, Ridho telah mengantongi 15 kursi. Sebanyak 11 kursi dari Partai Demokrat yang dipimpinnya dan empat kursi sumbangan PPP. Dengan bakal bergabungnya PAN yang memiliki delapan kursi dan Gerindra sebanyak 10, Ridho bakal mengantongi total 33 kursi DPRD. 

"Insya-Allah, PAN-Gerindra ke Ridho," kata Zainuddin Hasan saat dikonfirmasi Lampungpro.com melalui pesan singkat, Jumat (5/1/2018) malam.

Dengan bakal majunya kembalinya Ridho, kemungkinan ada empat pasang kandidat kepala daerah ikut Pilgub Lampung 2018.
Mereka adalah Arinal-Nunik diusung Golkar dan PKB dengan 17 kursi DPRD, Mustafa-Ahmad Jazuli yang diusung Nasdem-PKS-Hanura dengan 18 kursi DPRD, Herman HN-Sutono diusung PDIP dengan 17 kursi DPRD, dan Petahana Gubernur Ridho diusung Partai Demokrat, PPP, PAN, dan Gerindra sebanyak 33 kursi DPRD.  

Sebelumnya, usai partai pemenang pemilu, PDI Perjuangan merekomendasikan Herman HN-Sutono, petahana Muhammad Ridho Ficardo optimis bisa maju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018. Kendati perahu Ridho belum cukup untuk mendaftar KPU, tetapi lobi-lobi politik tetap berjalan. "Masih ada waktu sampai tanggal 7," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad, Jumat (5/1/2018) siang.

Fajar -- sapaan akrab Fajrun Najah Ahmad – mengatakan, segala kemungkinan masih bisa terjadi. Ia dengan elemen partai mengaku terus melakukan komunikasi dengan semua partai. "Yakinlah, relawan dan kader tetap bekerja. Dan, kami optimis petahana akan ikut pemilihan gubernur tahun ini," jelasnya.

Namun, saat ditanya soal koalisi tambahan, ia belum bisa menjawab. Ia mengatakan Partai Demokrat memiliki tim khusus melakukan komunikasi dan lobi politik. "Soal koalisi sedang diurus tim. Tim kami terus bekerja," terang Fajar.

Sebagai sekretaris, ia bersama jajaran wakilnya bertugas melakukan pengorganisasian internal. Pembagian tugas memenangkan petahana sudah dibentuk jauh hari. "Ya nanti lihat saja lah, Mas Ridho pasti maju dalam kontestasi Pilgub Lampung 2018," ungkapnya.

Bahkan Ketua Umum DPP PD, Susilo Bambang Yudhoyono memanggil Sekretaris DPD PD Lampung Fajrun Najah Ahmad di kediaman mantan Presiden RI itu di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (4/1/2018) pagi. Mereka membahas soal optimalisasi perjuangan partai menghadapi Pilgub Lampung 2018.

Fajrun Najah Ahmad didampingi wakil sekretaris DPD Julian Manaf dan wakil direktur eksekutif DPD Toni Mahasan. 
Selain dari Lampung yang ketua partainya masih menjabat gubernur dan telah dicalonkan kembali untuk ikut Pilgub Lampung 2018, hadir pula seluruh sekretaris DPD PD se-Indonesia. Agendanya sama, soal kesiapan menghadapi Pilkada Serentak 2018.

Didampingi Ani Yudhoyono, Sekjen DPP PD Hinca Pandjaitan, Ketua KPP PD, Edhie Baskoro Yudhoyono, SBY menyatakan dirinya secara khusus memanggil seluruh Sekretaris DPD PD se-Indonesia guna memaksimalkan pergerakan jajaran partai menyambut Pilkada Serentak 2018.

Sekretaris DPD adalah motor penggerak partai. Ketua pemegang kebijakan. Yang melaksanakan kebijakan adalah sekretaris. Karena itu saya sengaja memanggil secara khusus seluruh sekretaris DPD untuk menegaskan tugas dan fungsinya agar ke depan benar-benar bisa maksimal,” ucap SBY.

Pada kesempatan itu, banyak hal yang disampaikan SBY. Karena ini pertemuan tertutup, jadi ya hanya untuk kita saja,” ujarnya.

Sekjen DPP PD Hinca Pandjaitan menjelaskan, pemanggilan seluruh Sekretaris DPD se-Indonesia itu terkait dengan akan disampaikannya pidato politik awal tahun 2018 oleh SBY pada hari Jumat (5/1/2018) pagi di kantor DPC PD Kabupaten Bogor, di Cibinong.
“Pidato politik awal tahun ini adalah momentum yang tepat untuk memastikan kemenangan partai, baik pada pilkada serentak 2018 maupun pemilu 2019,” jelas Hinca.
Pertemuan tertutup SBY dengan petinggi DPP PD dan Sekretaris DPD se-Indonesia itu berlangsung selama 3 jam. (sam/ida/rmor)


Comments