Berita Hangat

Mustafa: Kami Ingin Jadi Gubernur, Bukan Boneka Pengusaha

Mustafa dan Ahmad Jajuli datang pertama begitu dibuka pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Lampung oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung di Sekretariat KPU Lampung, Jl. Gajah Mada, Kota Bandarlampung, Senin (8/1/2018) pagi.

OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung dari Koalisi Lampung KECe, Mustafa-Ahmad Jajuli, Senin (8/1/2018) pagi, mendaftar ke KPU Provinsi Lampung Jl. Gajah Mada Bandarlampung.

Mustafa-Jajuli naik gajah menuju kantor KPU Lampung yang diiringi para pengurus parpol pengusung antara lain, Ahmad Mufti Salim, Fauzan Sibron, Sriwidodo, Pengurus Hanura, dan Sekjen PKB Haidir Bujung.

Mustafa juga diarak ribuan warga yang melakukan aksi pawai budaya nusantara dan tarian Sekura. Nampak hadir juga sejumlah elemen masyarakat mulai dari para kyai, nelayan, Muslimat NU, Sobat Tani, kader Partai Hanura, PKS, NasDem, Syekher Mania, Pemuda Pancasila, PSHT,  TTKDH dan sejumlah elemen lainnya.

Rombongan paslon Cagub Mustafa dan Jajuli diterima Ketua KPU Lampung Dr. Nanang Trenggono dan komisioner lainnya. Hadir dalam pendaftaran cagub di KPU, Komisioner Bawaslu Lampung.

Usai menyerahkan berkas, Mustafa dan Jajuli sempat melakukan orasi politik di hadapan ribuan pendukungnya. Dikatakan Mustafa, kolaborasinya dengan Ahmad Jajuli murni karena keinginan untuk mewujudkan Lampung yang lebih baik. 

“Kami menjadi pasangan pertama yang mendaftarkan diri di KPU karena kami ingin menjadikan Lampung terbaik dan pertama. Kita bayar awal perjuangan hari ini dengan kemenangan pada pemilihan Juni mendatang,” ungkapnya. 

Sengaja mengendarai Gajah saat pendaftaran, dikatakan Mustafa, gajah merupakan lambang perjuangan rakyat, yaitu perjuangan melawan pembodohan, melawan politik gula, politik minyak, dan politik susu yang efek jangka panjangnya jelas memiskinkan dan merugikan masyarakat Lampung.

“Gajah Lampung adalah salah satu identitas Lampung, menjadi lambang perjuangan bersama masyarakat untuk berdaulat di atas tanahnya sendiri. Kami ingin memimpin masyarakat Lampung, membangun bersama. Kami ingin jadi gubernur, bukan boneka pengusaha,” pungkasnya.

Sementara itu, Cawagub Ahmad Jajuli dalam orasinya mengajak para pendukung Mustafa-Aja agar menjalani demokrasi yang sehat, yang santun, dan bermartabat.

“Mari kita bekerja bersama, kita jalani demokrasi yang sehat, tanpa saling menjatuhkan, memfitnah atau menjelek-jelekan calon lain. Bersama rakyat, kita wujudkan Lampung yang lebih baik lagi,” tandasnya. 

Dari hasil penyerahan berkas paslon pertama, Ketua KPU Lampung Dr. Nanang Trenggono mengatakan, secara umum berkas Paslon yang diajukan telah memenuhi persyaratan Cagub dan Cawagub. Namun ada tujuh poin persyaratan yang perlu direvisi dan dilengkapi. 

“Ada tujuh poin yang menjadi catatan soal berkas untuk direvisi. Seperti pengajuan alamat calon, antara yang diajukan dengan KTP harus sama dan beberapa persyaratan lain yang harus benar-benar sesuai. Kami membuka kesempatan untuk perbaikan berkas. Kita buka pendaftaran hingga 10 Januari dan perbaikan syarat pencalonan 18-20 Januari,” jelasnya.

Nanang Trenggono menjelaskan, Mustafa masih memeroses LHKPN sedangkan Jajuli masih memeroses surat keterangan tidak pernah dipidana dari pengadilan. 
Keterangan lain yang masih tahap proses dari kedua paslon, surat tidak dicabut hak pilihnya dari pengadilan, surat tidak sedang memiliki tanggungan hutang, surat tanda terima LHKPN dari KPK, dan surat tidak dalam keadaan pailit dari pengadilan niaga, ujar Nanang Trenggono.

Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriah mengatakan ada beberapa catatan dari pendaftaran paslon Mustafa-Jajuli, khususnya untuk KPU.
Catatan kita dari ceklis, pencalonan dan syarat calon, terkait surat keterangan yang mesti diadakan balon gubernur dan wakil, ada yang belum. Selain itu, misal kesalahan alamat tempat tinggal di biodata, surat keterangan dari niaga, LHKPN, Pajak, kemudian ada surat pernyataan dari BB 1 KWK, belum di ceklis,” kata Khoiriah. 
Jajuli, anggota DPRD Lampung dari PKS, mengaku lega. “Lega. Alhamdulillah. Insya Allah Koalisi Lampung KECe akan padu, kompak dan optimal dalam kerja-kerja pemenangan nanti,” ujarnya.
Wakil Ketua DPW PKB Lampung Khaidir Bujung mengatakan tetap konsisten mendukung Mustafa maju dalam Pilgub Lampung 2018.

Menurut dia, puluhan kiyai mendampingi pendaftaran pasangan calon Mustafa dan Ahmad Jajuli ke KPU.
Khaidir Bujung mengatakan, sikapnya tersebut merupakan bentuk dari keteguhan dari awal mendukung Mustafa sebagai calon gubernur Lampung. Hal itu akan ia buktikan dengan mengawal Bupati Lampung Tengah tersebut, bahkan siap memenangkannya di pertarungan Pilgub Lampung Juni mendatang.
Dari awal sudah saya tegaskan bahwa saya siap memenangkan Mustafa pada Pilgub Lampung, ini kan berdasarkan hasil rapat maupun komunikasi kita dengan seluruh pengurus di DPW, DPC maupun para kyai dan Dewan Syuro," katanya. 
Dia bahkan mengaku tak takut jika sikapnya memengaruhi posisinya sebagai pengurus DPW PKB Lampung. 
“Saya mengambil pilihan mengikuti suara masyarakat NU. Mustafa warga Nahdiyin, aspirasi kader juga menginginkan Mustafa yang diusung maju. DPP di sini sudah menyalahi aturan, namun karena keterbatasan posisi, kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena DPP yang menandatangani,” urainya. (sam/afri)

Comments