Dukung Industri Smelter di Sulawesi, PLN Tambah Pasokan Listrik ke PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia
OTENTIK ( BANTAENG ) – Sabtu (28/8/202), PT PLN (Persero) telah mengalirkan tambahan daya listrik sebesar 80 Mega Volt Ampere (MVA) untuk PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia (HNI) di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Kamis, (26/08). Penambahan daya tersebut dilakukan guna memenuhi kebutuhan listrik dan untuk mendukung operasional fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) milik perusahaan tersebut.
Tak hanya di Sulsel, PLN siap memenuhi kebutuhan listrik yang andal bagi seluruh industri peleburan di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat. Apalagi, hingga Juni 2021 kapasitas listrik terpasang di Pulau Sulawesi sebesar 5,6 GW.
“PLN sangat siap untuk melayani kebutuhan listrik bagi investor di 3 provinsi, khususnya bagi industri smelter,” ujar Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Syamsul Huda.
Huda menjelaskan kesiapan PLN dalam suplai listrik ke smelter juga didukung dengan infrastruktur kelistrikan yang andal. Khusus di Bantaeng, PLN telah membangun Gardu Induk 150 kV Bantaeng Smelter pada Maret 2020. GI dengan nilai investasi Rp 20,1 miliar tersebut merupakan pembangunan dari gardu induk yang telah ada sebelumnya.
"Dalam Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) khususnya Gardu Induk (GI) 150 kV Bantaeng Smelter, PLN terus mendukung peningkatan produksi dalam Negeri. GI 150 kV Bantaeng Smelter berhasil mewujudkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 62,88 persen," ujar Huda .
Kesiapan PLN
juga telah didukung oleh sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel)
dengan total daya mampu mencapai 2.365 MW, sistem ini memiliki beban puncak
sebesar 1.763 MW, sehingga memiliki reserve margin atau cadangan daya sebesar
602 MW.
Direktur PT
Huady Nickel Alloy Indonesia, Jos Stefan Hidecky mengucapkan terima kasih atas
layanan serta pasokan listrik yang diberikan PLN. Jos berharap PLN akan terus
mengakomodir kebutuhan listrik bagi para investor di Sulawesi Selatan.
"Terima
kasih kepada PLN atas kebutuhan tambahan listrik sebesar 80 MVA. Semua ini bisa
tercapai berkat dukungan dan supplai listrik dari PLN," tutur Jos.
PT HNI
merupakan perusahaan yang berfokus pada industri pengolahan dan pemurnian
mineral nikel. Sebelumnya, PT HNI telah dipasok daya eksisting sebesar 40 MVA
di tahun 2018.
Namun, seiring dengan pertumbuhan usaha, PLN telah memenuhi kebutuhan listrik di PT HNI dengan total 120 MVA hingga kini dan kembali mengalirkan 90 MVA pada bulan Oktober 2021. (ida/rls)
Comments