Sambut Insentif PPnBM, PLN Siapkan Infrastruktur hingga Diskon Tarif Isi Daya Mobil Listrik
PLN
SIAPKAN PASOKAN LISTRIK YG ANDAL, MEMBUKA KERJASAMA WARALABA SPKLU, DAN
MEMBERIKAN INSENTIF KHUSUS BAGI PEMILIK KENDARAAN LISTRIK
OTENTIK (JAKARTA) – Rabu (22/9/2021), PT PLN (Persero) menyambut baik
hadirnya insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan listrik,
yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021. Beleid yang
diteken Presiden Joko Widodo ini bakal berlaku pada 16 Oktober 2021.
Melalui
kebijakan baru ini, kendaraan bermotor dengan teknologi battery electric vehicles
dan fuel cell electric vehicles akan dikenakan PPnBM 15 persen dengan dasar
pengenaan pajak (DPP) 0 persen dari harga jual. Dengan DPP 0 persen dari harga
jual, maka bisa dikatakan untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai
(KBLBB) maupun kendaraan bermotor listrik murni berbahan bakar listrik akan
dibebaskan dari PPnBM.
Kehadiran
aturan ini diharapkan bisa memacu investasi dan mendorong penggunaan kendaraan
listrik di Indonesia. Pengamat Otomotif Bebin Djuana pun optimistis mulai
berlakunya pembebasan PPnBM akan mengerek penjualan kendaraan listrik di
Indonesia.
"Mulai
berlakukanya pembebasan PPnBM pada 16 Oktober nanti tentunya akan berpengaruh
positif buat penjualan mobil listrik," ujarnya.
Belum lagi
dengan dibentuknya Holding Baterai Listrik, Bebin menegaskan tidak ada alasan
lagi untuk membuat kendaraan listrik lebih mahal dibandingkan kendaraan fosil.
Ketika salah satu komponen termahal kendaraan listrik diproduksi di dalam
negeri, maka dunia transportasi di negara kita mempunyai masa depan yang sangat
cerah.
Terlebih lagi
dengan biaya pemeliharaan yang lebih mudah dan murah, serta biaya per kilometer
yang jauh lebih murah dibandingkan kendaraan bermesin bakar. Keinginan
masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik tentunya akan semakin meningkat.
"Harapan
saya pemberlakuan bebas PPnBM pajak untuk kendaraan listrik mengubah semua ini.
Semoga 3-5 tahun ke depan kita akan sudah bisa menikmati Indonesia yang lebih
maju dan hijau," ucap Bebin.
Seiring
perubahan teknologi yang terus bergulir, disertai sarana penunjang dari PLN
maka masalah daya tempuh yang terbatas tidak akan menjadi kendala bagi
masyarakat.
Pasokan Aman
Sadar akan
potensi meningkatnya kendaraan listrik, PLN sudah menyiapkan pasokan listrik
yang andal, membangun infrastruktur hingga memberikan insentif khusus bagi
pemilik kendaraan listrik.
Direktur
Niaga dan Manajemen PLN Bob Saril memastikan kesiapan PLN memenuhi berapapun
daya listrik yang dibutuhkan pelanggan. Apalagi saat ini PLN memiliki cadangan
daya sekitar 50 persen, dengan daya mampu listrik mencapai 57 Gigawatt (GW).
"Dengan
adanya kebijakan pemerintah tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
konsumsi listrik lebih baik lagi, khususnya di tengah kondisi cadangan daya
listrik PLN yang cukup banyak," ungkap dia.
Untuk
mendukung berkembangnya ekosistem kendaraan listrik, PLN memberikan insentif
bagi para pemilik kendaraan listrik berupa diskon tarif 30 persen pada
pemakaian malam hari.
"Mengapa
malam hari, karena pengalaman dari banyak negara, pemilik mobil listrik
melakukan pengisian daya paling banyak di rumah saat malam hari. Kami
memberikan stimulus kepada para pelanggan berupa diskon tarif mulai pukul 22.00
hingga 05.00," ujar Bob.
Perlu
dipahami bahwa pola pengisian energi kendaraan listrik berbeda dengan kendaraan
bermesin bakar. Kendaraan listrik polanya menyerupai pola pengisian daya gawai,
malam dicas untuk penggunaan di siang hari.
Dengan pola
seperti itu, tentunya daya untuk mobil listrik sebagian besar akan diperoleh
dari listrik rumah. Maka wajar jika PLN mendorong pelanggannya untuk
memanfaatkan diskon pemasangan dan pengisian menggunakan home charging.
Terlebih
lagi, para pemilik Home Charging akan langsung terkoneksi dengan sistem PLN
Mobile. Bob menjelaskan melalui PLN Mobile, para pelanggan bisa memantau
pengisian daya secara realtime dari ponsel.
Tak hanya
itu, kata Bob PLN juga memberikan insentif tambah daya. Bagi para pemilik
kendaraan bisa mendapatkan harga spesial sebesar Rp 150.000 dengan tambah daya
sampai 11.000 VA dan sebesar Rp 450.000 untuk tambah daya sampai 16.500 VA.
"Kemudahan
ini tentu akan mendorong orang semakin banyak beralih ke kendaraan listrik,
sehingga ekosistemnya semakin berkembang," ucap Bob
Tambah SPKLU
Bob
menjelaskan, saat ini PLN sudah punya 46 unit Stasiun Pengisian Kendaraan
Listrik Umum (SPKLU) di 33 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hadirnya
SPKLU akan memudahkan para pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya di tengah
perjalanan jarak jauh.
"Kami
sudah menyediakan 46 unit SPKLU yang bisa mendukung para pemilik kendaraan
listrik. Ini wujud peran aktif kami untuk memberikan kemudahan yang harapannya
bisa mendorong pertumbuhan kendaraan listrik lebih masif lagi," tambah
Bob.
Untuk bisa
mendorong SPKLU lebih banyak lagi, PLN tak sendiri. PLN membuka peluang untuk
keterlibatan swasta dalam pengembangan SPKLU kedepan. Dalam waktu dekat, PLN
akan meluncurkan website khusus pendaftaran waralaba SPKLU untuk mempermudah calon
mitra yang ingin bergabung di bisnis ini.
PLN
menargetkan akan membangun 67 unit SPKLU lagi yang tersebar di Indonesia sampai
dengan akhir tahun ini. Sementara dalam Grand Strategi Energi Nasional,
pemerintah menargetkan pembangunan sebanyak 572 SPKLU pada 2021 dan mencapai 31
ribuan unit pada 2030.
Selain dua
hal tersebut, bentuk nyata peran aktif PLN dalam mendorong kendaraan listrik
adalah PLN bergabung bersama MIND ID, Antam dan Pertamina dalam Indonesia
Battery Corporation.
"Langkah-langkah
tersebut merupakan upaya PLN untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik yang
ramah lingkungan di Indonesia," tambah Bob. (ida/rls)
Comments