Keseriusan Duta Swasembada Gizi Winarni Nanang Ermanto Mengentaskan Masalah Stunting Terus Dilakukan
OTENTIK (LAMPUNG SELATAN) – Keseriusan Duta Swasembada Gizi
Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto untuk mengentaskan masalah
stunting di Bumi Khagom Mufakat terus dilakukan.
Salah satunya
dengan melakukan sosialisasi pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Kali ini, sosialisasi menyasar warga masyarakat di Kecamatan Sragi. Sosialisasi
dilaksanakan di Balai Desa Sumber Sari, Kecamatan Sragi, Kamis (7/10/2021).
Pada
kesempatan itu, Bunda Winarni kembali meningatkan kepada masyarakat akan
pentingnya masa seribu HPK yang merupakan periode emas bagi tumbuh kembang
anak.
Bunda Winarni
mengatakan, kekurangan gizi dan stimulasi pada 1.000 HPK dapat menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan serta perkembangan anak atau stunting.
“Untuk
menekan angka stunting, wajib mencukupi asupan makanan bergizi dan itu tidak
harus mahal. Untuk itu saya mengimbau agar masyarakat bisa menanam dan
mengkonsumsi daun kelor serta memperbanyak konsumsi ikan,” imbuh Winarni.
Winarni
melajutkan, pada periode 1.000 HPK seluruh instrument besar manusia sudah mulai
terbentuk, seperti otak, fisik dan kejiwaan anak telah berkembang dengan pesat.
Untuk itu
kata Winarni, salah satu upaya penanganan dan pencegahan stunting adalah dengan
melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi dan pembinaan penanganan serta
pencegahan stunting terintegrasi melalui program inovasi swasembada gizi.
“Dimulai dari
0 bulan sampai umur 2 tahun merupakan fase penting dalam pertumbuhan fisik,
otak dan kejiwaan. Maka dari itu pada fase ini harus dipenuhi kebutuhan gizi
yang seimbang,” kata Bunda Winarni.
Lebih lanjut
Winarni menyampaikan, bahwa pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten
Lampung Selatan telah melaksanakan program lima layanan swasembada gizi bagi
masyarakat. Yaitu, Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Layanan Gizi, Layanan
Air Minum dan Sanitasi, Layanan PAUD, dan Layanan Sosial.
Meski
demikian, untuk menutaskan permasalahan stunting bukan hanya tugas pemerintah
daerah atau Dinas Kesehatan, diperlukan kerja sama dan dukungan dari semua
pihak.
“Menuntaskan
stunting tidak bisa hanya dengan program Swasembada Gizi. Tetapi perlu dibantu
pemerintah daerah, TNI-POLRI, tokoh masyarakat, serta masyarakat itu sendiri
untuk bergerak bersama agar Lampung Selatan bisa bebas dari stunting,” katanya.
Bunda Winarni
juga menyampaikan, bahwa anak yang terlahir stunting kebanyakan berasal dari
keluarga tidak mampu. Untuk itu dia mengimbau, agar masyarakat bisa
memanfaatkan pekarangan rumah menjadi lahan produktif dan bisa menghasilkan.
Dengan hal ini bisa menjadikan keluarga yang mandiri dan sejahtera.
“Ibu-ibu yang
sudah senior dan berpengalaman, coba berbagi ilmu dan pengalamannya dengan ibu
muda atau ibu hamil. Supaya ibu muda ini paham cara memberi pola asuh yang baik
dan sehat,” tutur Winarni.
Beranjak dari
Balai Desa Sumber Sari, Bunda Winarni melanjutkan kunjungan ke Remaja Genre
Desa Sumber Sari, untuk memberi arahan kepada Remaja Genre disana.
Bunda Winarni
menyampaikan, pentingnya pencegahan stunting dengan cara mengindari pernikahan
dini, menghindari narkoba, dan menghindari seks bebas.
“Harus
bercita-cita tinggi, bertanggungjawab. Untuk yang perempuan harus paham dengan
sistem reproduksi yang baik,” Kata Winarni kepada Remaja Genre.
Selanjutnya,
masih di Kecamatan Sragi, Bunda Winarni yang juga sebagai Duta Vaksin Lampung
Selatan ini menyempatkan untuk meninjau langsung pelaksanaan vaskinasi Covid-19
untuk remaja usia 12-17 tahun.
Pelaksanaan
vaksinasi dilaksanakan di MTs Kesuma Sumber Sari yang Lokasinya tidak jauh dari
Balai Desa Sumber Sari tempat pelaksanaan sosialisasi 1000 HPK di Kecmatam
Sragi.
Hadir juga
dalam kegiatan itu, seju,lah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Lampung Selatan,
Camat Sragi, serta Kepala Desa Sumber Sari. (syamsu)
Comments