Pimpin Apel Pasukan Sambut Wisman di Bali, Kapolri: Sebagai Gerbang Terakhir Tolong Disiplin
OTENTIK (JAKARTA) – Panglima
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin
Apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan penerimaan Wisatawan Mancanegara
(Wisman) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Sabtu (23/10).
Sebelum
memimpin Apel pasukan, Panglima TNI dan Kapolri mengecek langsung lokasi hotel
yang akan dijadikan tempat karantina Wisman dan melihat alur atau proses
penerimaan turis asing ketika hendak berlibur ke Pulau Dewata.
"Apel
gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk kesiapan pengamanan dan penegakan
protokol kesehatan dalam rangka penerimaan wisatawan mancanegara di Bali, baik
pada aspek personel maupun sarana prasarana," kata Sigit dalam amanatnya.
Pembukaan
pintu Internasional telah diatur dalam Keputusan Satuan Tugas Penanganan
Covid-19 Nomor 15 Tahun 2021. Diantaranya proses karantina untuk Wisman
dilakukan selama 5X24 jam atau 5 hari sejak kedatangan.
Terkait hal
itu, Sigit menekankan, kepada seluruh personel TNI-Polri untuk memastikan seluruh
persyaratan dan protokol kesehatan (prokes) terhadap kedatangan Wisman
dijalankan sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. Menurut Sigit, dalam
penerimaan turis asing, personel TNI dan Polri harus bekerjasama dan bersinergi
agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Apabila
prosedur penerimaan Wisman kecolongan atau tidak sesuai SOP, kata Sigit, hal
tersebut dapat berpotensi menimbulkan lonjakan laju pertumbuhan virus corona
dan adanya ancaman transmisi varian Covid-19 dari luar negeri. Sehingga, tak
hanya warga Bali yang terdampak, melainkan seluruh masyarakat Indonesia akan
dirugikan.
"Integritas
dan kerjasama antar Satgas yang ada di dalamnya betul-betul solid. Rekan-rekan
adalah gerbang terakhir penanganan Covid-19 kalau kecolongan angka akan naik.
Sebagai gerbang terakhir tolong disiplin, integritas, kerjasama baik
dipertahankan agar kita bisa menjaga sesuai SOP yang ada dan benar," ujar
Sigit menegaskan kepada seluruh pasukan Apel.
Mantan
Kapolda Banten ini menekankan, dibukanya pintu Wisman ke Bali, merupakan wujud
dari salah satu kerja keras dari Pemerintah bersama masyarakat, dalam melakukan
penanganan dan pengendalian Covid-19.
Dengan
penurunan kasus harian hal itu akan dibarengi dengan diturunkannya level PPKM.
Sehingga, aktivitas masyarakat secara perlahan akan dibuka atau kembali normal,
dengan tetap menerapkan prokes yang kuat.
Dibukanya
penerimaan Wisman ini, menurut Sigit juga upaya dari Pemerintah untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Khususnya Bali, wilayah tersebut sangat
terdampak karena sektor pariwisatanya terhenti akibat Pandemi Covid-19.
"Ini
merupakan tindaklanjut dari upaya kerja keras dari seluruh tim yang tergabung
dalam upaya menekan laju pertumbuhan Covid-19, sehingga saat ini laju Covid-19
di Indonesia bisa dikendalikan. Pemerintah melakukan evaluasi termasuk
persiapan kita dalam memberikan kesempatan membuka lagi Bandara Internasional
untuk menerima kedatangan turis," ucap eks Kabareskrim Polri ini.
Setelah
mengecek alur penerimaan, Sigit mengungkapkan, TNI-Polri harus memastikan
Wisman itu dilakukan pengecekan soal vaksinasi, kemudian surat test RT-PCR dan
pemeriksaan lanjutan untuk memastikan turis itu negatif dari Covid-19, hingga
menuju lokasi karantina yang disiapkan.
"Secara
umum persiapan cukup baik. Namun demikian ada perbaikan maupun koreksi serta
evaluasi untuk memastikan semua yang dilaporkan dan kita kunjungi berjalan
dengan baik. Khususnya beberapa tempat yang menjadi perhatian bersama di area
yang digunakan untuk menunggu. Proses PCR satu jam tolong seluruh satgas yang
tergabung tolong pak Gubernur di cek ulang. Kita memastikan tes PCR sesuai apa
yang diharapkan," papar Sigit.
Kemudian,
Sigit juga menyatakan soal kesiapan di hotel lokasi karantina. Ia sangat
menekankan agar lima hari proses karantina dilakukan sesuai aturan. Bahkan,
Sigit juga memberikan solusi untuk menyiapkan kegiatan yang membuat Wisman
tidak mengalami rasa bosan selama menjalani isolasi.
"Kemudiam
terkait dengan wilayah digunakan untuk karantina, pastikan bahwa masyarakat
ataupun wisatawan yang berkunjung melaksanakan aturan yang ada terkait dengan
ketentuan 5 hari. Dan ini menimbulkan kejenuhan dan harus dipikirkan bagaimana
di area yang dipakai karantina ada beberapa kegiatan yang tentunya bisa
diberikan untuk hilangkan kejenuhan," papar Sigit.
Sigit
berharap, kesiapan penerimaan Wisman di Bali ini bisa berjalan dengan baik.
Mengingat, Pulau Dewata juga akan menyelenggarakan beberapa event Internasional
kedepannya. Sehingga, harus dibuktikan bahwa Indonesia mampu menjalankan agenda
nasional atau internasional dengan tetap memperhatikan faktor kesehatan.
Menurut
Sigit, Indonesia telah membuktikan ke mata dunia bahwa kedua hal itu mampu
dilaksanakan. Hal tersebut tercermin dalam penyelenggaraan PON ke-XX di Papua,
yang berjalan aman dan tidak adanya lonjakan kasus aktif virus corona.
"Oleh
karena itu pentingnya dievaluasi terkait perkembangan dari negara dimana turis
tersebut akan datang. Sehingga kemudian kita akan menjadi lebih siap dan di
dalam pengecekan akan lebih hati-hati. Ada risiko yang kita hadapi apabila kita
kendor dan lalai," tutup Sigit. (ida/rls)
Comments