ACT Se-Sumbangsel Ajak Bantu Warga Penyintas Banjir Malang
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)
– Banjir bandang yang menerjang beberapa titik di Kota Batu
dan Malang, Jawa Timur, pada Kamis (4/11/2021) kemarin mulai surut. Namun, dari
laporan yang diterima ACTNews dari tim Masyarakat Relawan Indonesia-ACT Malang,
lumpur dan sisa-sisa material banjir masih memenuhi ruas-ruas jalan di daerah
terdampak.
Dimana saat
ini kondisi sisa material banjir menyebabkan pengungsi belum mampu kembali ke
rumahnya. Mereka memilih untuk menetap di sejumlah posko pengungsian.
Melihat
kondisi tersebut, 10 Cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang berada diwilayah
Sumatera Bagian Selatan tak henti mengajak masyarakat untuk membantu warga
penyintas banjir Malang. Tak hanya ajakan melalui sosial media, beberapa daerah
sudah bersiap menggerakan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dan
Komunitas untuk turun kejalan menggalang dana.
Selain itu,
beberapa influencer, akun publik, Komunitas, Sekolah, UMKM, Masjid hingga
Corporate siap untuk menginfokan update kejadian Banjir di Malang dan juga
mengajak masyarakat mengumpulkan bantuan terbaik.
Menurut
Kepala Cabang ACT Bandar Lampung Fajar Yusuf Dirgantara saat ini berdasarkan
laporan terkini tim relawan yang berada di lapangan, banyak sekali rumah yang
masih terendam lumpur tebal dan sulit diakses. Banyak fasilitas milik warga
seperti kandang hewan, itu banyak yang hancur. Beberapa rumah juga ada yang
jebol usai diterjang banjir. Untuk korban, tim relawan ACT Malang mencatat ada
dua korban jiwa. Lalu juga masih ada belasan yang hilang.
Bantuan
kemanusiaan darurat pun segera didistribusikan ACT Malang untuk para pengungsi.
Ratusan porsi makanan siap saji dan sejumlah pakaian hangat diberikan untuk
pengungsi di Klojen dan Polehan pada Jumat (5/11/2021) pagi. Kedua lokasi ini
menjadi salah satu yang terdampak cukup parah.
Di Klojen,
ada sekitar 194 warga yang mengungsi
karena rumahnya belum aman akibat dampak banjir bandang kemarin. Bantuan pangan
menjadi sangat darurat karena mereka tidak bisa mempersiapkan makanan sama
sekali ketika pagi hari. Selain itu juga belum didirikan dapur di tempat
pengungsian, sehingga mereka belum bisa menyiapkan makanan.
Fajar
menambahkan, saat ini tim ACT dan relawan MRI tengah meninjau lokasi bencana untuk
distribusi bantuan berikutnya. "Insyaallah, akan ada bantuan medis dan
obat-obatan untuk pengungsi. Selain itu, jika memungkinkan, akan diaktivasi
dapur umum untuk memudahkan pengungsi mendapatkan makanan, Pah Jejama Kham
Bantu Warga Terdampak" jelasnya. (ida/rls)
Comments