Kasus Pencatutan Nama Bupati Lampung Selatan Kembali Terjadi, Kali Ini Sejumlah Perusahaan
OTENTIK (LAMSEL)
– Kasus pencatutan nama Bupati Lampung Selatan kembali
terjadi. Kali ini, sejumlah perusahaan di bumi Khagom Mufakat nyaris menjadi
korban penipuan.
Modusnya,
sang penipu yang mengaku ajudan orang nomor satu di Kabupaten Lampung Selatan
meminta sejumlah uang ke perusahaan yang menjadi target penipuan.
Beruntung,
insiden ini cepat terendus lantaran pihak perusahaan mengkonfirmasi langsung
kepada Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto, Rabu (1/12).
Berdasarkan
rilis yang diterima, Bupati Nanang Ermanto langsung menampik tudingan tersebut.
Nanang meminta pihak perusahaan tidak meladeni bahkan terpancing dengan modus
penipuan yang mencatut namanya.
Nanang
mengaku sangat dirugikan dengan adanya praktik penipuan yang mencatut namanya
tersebut. Sebab, dirinya tidak pernah menginstruksikan bahkan menyuruh
ajudannya untuk meminta sejumlah uang kepada perusahaan dengan alasan apapun.
“Jelas
tindakan praktik penipuan ini sangat merugikan saya. Karena dia (penipu)
mengaku ajudan dan diperintah langsung oleh bupati untuk meminta sejumlah uang.
Tapi saya tegaskan disini bahwa itu tidak benar dan bohong,” tukas Nanang.
Nanang
menegaskan, kepada pihak perusahaan ataupun internal pejabat Pemerintah
Kabupaten Lampung Selatan tidak mudah percaya jika ada oknum yang mengaku
suruhan bupati dengan meminta sejumlah uang dalam bentuk apapun.
“Untungnya,
ini pihak perusahaan yang dimintai sejumlah uang oleh oknum yang mengaku orang
suruhan bupati mengkonfirmasi langsung kejadian ini. Sehingga, langsung kami
tegaskan kepada mereka jika ini adalah penipuan,” kata Nanang.
Lebih lanjut
Nanang mengatakan, persoalan ini tidak lantas dilaporkannya kepada aparat
penegak hukum. Sebab, sejauh ini beberapa perusahaan yang sempat dihubungi oleh
oknum penipu itu belum sempat memberikan sejumlah uang kepada oknum tersebut.
“Karena
memang belum ada korbannya, jadi tidak sampai ke pihak kepolisian. Kalau toh
memang pihak perusahaan yang melaporkan kejadian ini silahkan saja. Yang jelas
saya tidak pernah memberikan perintah apapun terhadap ajudan saya,” tukasnya.
Terpisah,
ajudan Bupati Lampung Selatan, Arya membenarkan hal tersebut. Sebab, orang yang
pertama kali dikonfirmasi oleh pihak perusahaan yang hampir menjadi korban
penipuan adalah dirinya.
“Ada dua yang
konfirmasi ke saya. Satu Perusahaan Batu dari Kecamatan Bakauheni dan satu lagi
PTPN. Setelah saya komunikasikan dengan pak bupati ternyata ini tidak benar.
Kita pastikan itu adalah ulah oknum penipu yang tidak bertanggungjawab,” kata
Arya.
Dia
menjelaskan, dalam melancarkan praktik penipuan itu para pelaku menghubungi
perusahaan melalui sambungan telepon. Dia mengaku, sebagai ajudan bupati yang
mengatasnamakan dirinya (Arya).
“Dari telepon
mengaku-ngaku sebagai diri saya. Lalu, dia berpura-pura sedang bersama pak
bupati. Dalam percakapan itu dia memberikan teleponnya kepada orang yang
mengaku bupati. Itu jelas tidak benar karena saya tidak pernah diperintah bapak
untuk meminta-minta ke perusahaan,” pungkasnya. (syamsu/rls)
Comments