Pjs Gubernur: Politik Uang Sangat Merendahkan Martabat
OTENTIK (BANDARLAMPUNG)–Pejabat
sementara (Pjs) Gubernur Lampung Didik Suprayitno mengajak semua pihak untuk
melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dengan sikap sopan dan
santun.
"Selain itu menjaga suasana kondusif, terutama terkait akan berlangsungnya
masa kampanye dari 15 Febuari hingga 23 Juni 2018," ungkapnya saat
menghadiri Deklarasi Kampanye Damai
menuju Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2018 di PKOR Sumpah Pemuda
Wayhalim, Bandarlampung, Minggu.
Ia juga menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri bahwa faktor yang sulit untuk
dihindari dalam pilkada adalah uang.
"Politik uang sangat merendahkan martabat. Saat ini masih banyak warga
yang kesadaran politiknya masih rendah, ini yang harus dihindari untuk itu kita
semua harus selalu menjaga kondusivitas politik dan kamtibmas pemilukada,"
terangnya.
Didik mengatakan, sukses Pilkada 2018 merupakan semangat untuk sukses Pemilu
2019.
"Kita optimistis sampai hari pencoblosan 27 Juni 2018 dan terpilihnya
kepala daerah tetap kondusif. Deklarasi damai hari ini sangat berarti karena
dapat menghindari gesekan bagi para pendukung. Jangan menggunakan politik uang,
memecah belah dan memakai SARA (suku, agama, ras dan antargolongan)," jelasnya.
Deklarasi damai ini dihadiri calon gubernur nomor urut 1 Muhammad Ridho
Ficardo, pasangan calon nomor 2 Herman HN - Sutono, dan pasangan calon nomor 3
Arinal Djunaidi - Chusnunia Chalim, dan pasangan calon nomor urut 4 dihadiri
Ahmad Jajuli.
Ketua KPU Provinsi Lampung Nanang Trenggono mengajak seluruh pasangan calon
untuk meninggalkan praktik negatif dan menjunjung tinggi nilai Pancasila dan
UUD 1945.
"Pilkada 2018 harus berkualitas dan partisipasi meningkat baik berjalan
dengan Luber (langsung, umum, bebas dan rahasia) dan jurdil (jujur dan adil).
Buang jauh-jauh praktik negatif dalam politik. Mari kita junjung tinggi nilai
Pancasila," ujarnya.
Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriyah mengatakan, Pilkada Lampung harus
damai dan berintegritas.
Menurutnya ada tiga poin yang harus dimiliki dalam pelaksanakan Pilkada yaitu
menjadikan benar-benar damai dan benar benar berintegritas.
Kemudian, birokrasi harus netral karena potensi politisasi birokrasi luar biasa
dan ketiga penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu serta jajarannya harus
netral. Serta didukung peserta pemilu yang harus tertib dengan aturan main.
"Tidak boleh menggunakan berita hoax
dan isu SARA," tambahnya. (sam/ida)
Comments