Harry Kohar Ajak Rekan dan Relasi Menikmati Musik Rock dan Indahnya Syair Lagu Pop Tempo Dulu
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) – Harry
Kohar mengajak rekan dan relasi lamanya menikmati sejenak cadasnya musik rock
dan indahnya syair lagu pop tempo dulu di rumahnya, Jl. dr. Harun 2, samping
Polsek Tanjungkarang Timur, Kota Bandarlampung, Sabtu siang (11/12/2021).
Gitaris Benny
dengan santai dan dalam suasana penuh kehangatan memulai acara yang dihadiri
penyanyi lawas dan para mantan kepala daerah dengan lagu "Kerinduan"
dari The Mercy's serta lagu-lagi top lainnya di era tahun '80-an.
Disambung
kemudian, penyanyi Mega, adik Andi Ahmad, dengan lagu "Jangan Pernah
Berkata Benci" yang pernah dinyanyikan Bob Tutupoly. Penampilan Mega
keren, walau usia 60 tahun lebih, dengan topi dan baju hitamnya.
Sama dengan
mereka yang hadir lainnya, walau usia sudah tak muda lagi, tampak sekali mereka
seakan kembali ke lorong waktu pada saat masa-mada mudanya, baik cara
bercakap-cakap dengan kosakata "gua elu" maupun penampilannya.
Semuanya
rata-rata pakai celana jeans, kaos, topi, dan beberapa berkaca mata hitam.
Sambil menikmati lagu-lagu top masa mereka muda dan kudapan daging dan ikan
panggang, sesekali terdengar gelak tawa dari beberapa sudut.
Mantan Wagub
Bachtiar Basri (2014–2019) dan Bupati Tulangbawang Barat Barat (2011–2014) tak
mau kalah menyanyikan lagu "Seruling di Lembah Sunyi". Setelah itu,
para penyanyi gaek bergantian menyumbangkan suara emasnya.
Lagu-lagu top
grup musik Black Brother, Farid Harja, dan lainnya meluncur dari para mantan
bupati: Andi Ahmad Sampurnajaya, Bambang Kurniawan, dan Wendi Melfa.
Mantan Kadis
Kehutanan Lampung Tengah Johan mulai makin meliarkan suasana dengan lagu slow
rock: "Soldier of Fortune" dari Deep Purple.
Begitu tuan
rumah Harry Kohar dengan jaket merahnya tampil bersama MIKA Band, suasana pecah
dengan lagu Deep Purple. Dengan gaya penampilannya yang sangat aktraktif, suara
melengking tinggi, Harry Kohar menyanyikan dua lagu cadas tersebut.
Sesekali
ketika musik menghentak keras, tiang mik diangkat tinggi-tinggi. Dia juga
menghampiri organ dan mengangkatnya. Panggung serasa kurang luas buat penampilan
rocknya tapi sudah cukup membangun suasana cadas di siang cerah itu.
Drumer MIKA
adalah putra sulung Harry Kohar sendiri, Angga Pangki Perdana. Icang, panggilan
keluarga kepada PNS Pemprov Lampung itu, menghentak enerjik stiknya ke drum
yang membuat suasana membakar andrenalin.
"Terimakasih
sudah ikut memeriahkan acara. Cuma saya yang bukan pejabat," kata Harry
saat menyapa para tamunya. Dari pojok kursi bundar, seseorang nyeletuk: tapi
ketua kelasnya. Beberapa orang sekitarnya tertawa bahagia.
Acara spontan
ngerock setelah tasyakuran Ananda Akbar Khalid Satria itu semakin hadir nuansa
tempo dulunya lewat tampilan para pengusaha sukses: Yurni Wahid, pengusaha ,
dengan lagu "How I Love Angelber", Erlan dengan lagu "Hilangnya Seorang
Gadis", Memet lagu "Ku Jemu" dari Koes plus, dan Mamat lagu
"Hai Setan Engkau Berdusta" dari Ahmad Albar.
Pembawa
acara, MC Subiyanto juga berhasil
membangun suasana makin akrab pada acara yang juga dihadiri enam utusan SPDB
Pangeran Edwarsyah Pernong Sultan Skala Brak yang Dipertuan ke-23 dari Kerajan
Adat Paksi Pak Skala Brak Kepaksian Pernong.
Musik rock
tak lekang oleh waktu, ada spirit hidup di genre musik yang berkembang di
Amerika Serikat pada akhir tahun 1940-an, dan mencapai puncak kepopuleran pada
awal tahun 1950-an yang menyebar ke seluruh dunia hingga kini.
Ayooo, terus semangat secadas musik
rock. (syamsu/rls)
Comments