Dihadapan Wisudawan Pati, Kapolri Bertekad Wujudkan Polri yang Makin Dicintai Masyarakat
OTENTIK (JAKARTA) –
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara pembinaan tradisi
pra-pengakhiran dinas Perwira Tinggi (Pati) Polri tahun 2021 di Auditorium
PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (21/12/2021).
Dihadapan
para Wisudawan Pati, Sigit menegaskan tekadnya untuk terus melanjutkan tongkat
estafet para senior terdahulu, guna mewujudkan Polri sebagai institusi yang
semakin diharapkan dan dicintai oleh masyarakat.
"Kami
bertekad melanjutkan tongkat estafet yang telah diberikan senior-senior kami,
sehingga kami betul-betul bisa mewujudkan Polri menjadi institusi yang
dipercaya, profesional, dekat dan dicintai masyarakat," kata Sigit dalam
sambutannya.
Tak hanya
itu, Sigit menyebut, Polri saat ini juga akan ikut berupaya mewujudkan dari
target Pemerintah, dalam rangka menciptakan Indonesia yang tangguh dan tumbuh.
Serta melakukan persiapan untuk menuju Indonesia Emas pada tahun 2045
mendatang.
"Untuk
bisa menghantarkan Indonesia mewujudkan cita-cita Indonesia tangguh dan tumbuh
serta masuk Indonesia emas tahun 2045," ujar Sigit.
Mantan
Kapolda Banten ini mengapresiasi kerja keras dan pengabdian yang menorehkan
tinta emas dari seluruh senior ketika bertugas di Korps Bhayangkara. Sebagai
penerus, Sigit menekankan, bakal melanjutkan hal baik yang sudah ada dan akan
terus melakukan perbaikan dari segala kekurangan.
Sigit
menyadari, tantangan menjalankan tugas sebagai anggota Kepolisian terus menerus
mengalami perubahan dan semakin kompleks. Sebab itu, Sigit menyatakan, Polri
harus mampu melakukan adaptasi dengan segala perkembangan zaman dan lingkungan
strategis yang ada.
"Sehingga
kita bisa terus menyesuaikan dan eksis sebagai suatu lembaga atau institusi
modern untuk bisa menyesuaikan apa yang menjadi harapan masyarakat. Sebagaimana
pendapat ahli bahwa yang mampu bertahan hidup bukan yang terkuat dan cerdas,
namun dialah yang paling bisa beradaptasi dengan perubahan. Hal ini harus kita
pertahankan untuk menjaga dan membawa Tribrata untuk kita kibarkan lebih
tinggi," ucap Sigit.
Tekad bulat
menjadi institusi yang semakin dicintai masyarakat, menurut Sigit, telah
dituangkan dengan konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi
Berkeadilan).
"Tentunya
yang kami lakukan ini tak lepas dari Road Map yang telah ditoreh oleh
senior-senior. Dan kami melakukan penyesuaian untuk terus beradaptasi dan
menempatkan Polri menjadi institusi yang selalu eksis. Kami memohon bimbingan
dan saran dari senior agar bisa mengawal strategi kami untuk diimplementasikan
dan diwujudkan dengan baik," tutur eks Kabareskrim Polri itu.
Lebih dalam,
Sigit mengatakan bahwa, saat ini Polri diberikan tugas oleh Presiden Joko
Widodo (Jokowi) untuk berada di garis terdepan dalam melakukan penanganan
Pandemi Covid-19 di Indonesia. Tugas itu harus bisa berjalan beriringan dengan
tugas pokoknya sebagai bhayangkara yang melindungi, melayani dan mengayomi
masyarakat.
Seluruh tugas
itu, kata Sigit, dijawab dengan pengendalian Pandemi Covid-19 yang dewasa ini
terus membaik. Hal itu tentu kerja keras dari seluruh personel kepolisian
bersama dengan TNI, instansi terkait dan seluruh lapisan masyarakat.
"Alhamdulilah
hari ini berkat kerja keras seluruh elemen masyarakat membantu Polri yang
berada di lini terdepan. Laju Covid-19 bisa dikendalikan," kata Sigit.
Bahkan di
tengah Pandemi, Sigit menyampaikan, Indonesia telah mampu menyelenggarakan
beberapa event nasional dan internasional dengan tetap memperhatikan faktor
keamanan dan kesehatan. Mulai dari PON di Papua, Superbike di Sirkuit
Mandalika, NTB, pelaksanaan G20. Peparnas Papua, IAWP, dan IBF 2021.
Menurut
Sigit, keberhasilan penyelenggaraan itu dengan tetap memperhatikan keamanan dan
kesehatan, akan memberikan dampak positif dari pertumbuhan perekonomian di
Indonesia.
"Pertumbuhan
ekonomi membaik, di kuartal II kita ada di angka 7 persen, kuartal III kita ada
3,51 persen. Diharapkan Covid-19 ini bisa dikendalikan walaupun ada varian
Omicron kita harap ada diangka 4,5 hingga 5 persen," jelas Sigit.
Polri, kata
Sigit, dewasa ini juga harus mampu beradaptasi menghadapi perkembangan
informasi di era 4.0 dan society 5.0. Dimana, pada zaman ini, kmasyarakat lebih
dapat memberikan perhatian lebih kepada institusi dalam memberikan pelayanan
khususnya di media sosial (medsos).
Dengan
perkembangan tersebut, Sigit menekankan, apabila dalam pelaksanaan tugas tidak
berjalan dengan baik dan masih ditemukan pelanggaran, maka hal tersebut akan
sangat memengaruhi tingkat kepercayaan publik, khususnya Polri.
Hal itu,
menurut Sigit terbukti dengan munculnya beberapa Hastag yang berkaitan dengan
pandangan masyarakat terhadap Polri. Namun, Sigit memastikan, semua hal itu
dijadikan masukan dan evaluasi agar Korps Bhayangkara kedepannya semakin baik
serta dicintai oleh masyarakat.
Tak hanya
itu, Sigit memaparkan, untuk pertama kalinya, Polri menggelar lomba mural dan
orasi unjuk rasa kepada masyarakat. Tujuannya, agar aspirasi dan kebebasan
berekspresi warga dapat tersalurkan. Menurutnya, itu juga sekaligus
representasi bahwa Pemerintah dan Polri tidak anti-kritik.
Ia pun
bersyukur, kegiatan itu mendapatkan sambutan positif dari seluruh kalangan.
Bahkan, saat ini, Polri mendapatkan tingkat kepercayaan publik yang terus
menerus meningkat.
"Beberapa
waktu lalu tingkat kepercayaan publik sempat menurun. Namun Alhamdulilah dari
survei nasional kemarin, Polri berada di 80,20 persen yang menurut mereka ini
angka tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Dan beberapa survei yang lain
dari Charta Politika dan Populi kCenter yang menempatkan polisi menjadi lembaga
paling dipercaya nomor 3 dan peringkat pertama lembaga penegak hukum. Ini semua
merupakan hasil dari kerja keras seluruh anggota dan dukungan senior yang
memberikan masukan untuk berbenah, kita tak bisa berada di zona nyaman atau
kita yang tertinggal," papar Sigit.
Dalam
kesempatan ini, Sigit juga menegaskan bahwa, saat ini sedang fokus menerapkan
kompetensi Leadership dan etika bagi seluruh personel kepolisian. Dengan
begitu, ia berharap, setiap anggota
Polri, memiliki jiwa kepemimpinan yang melayani semua kalangan.
"Ini
kita terus kembangkan dalam rangka memperbaiki Polri ke depan. Punishment akan
kita berikan untuk yang tak mampu dan reward menjadi kewajiban terhadap anggota
Polri yang berprestasi dan berubah untuk membawa institusi kita tercinta lebih
baik. Mohon dukungan untuk melanjutkan apa yang sudah ditoreh dan dipersiapkan
seluruh senior yang ada. Ada pepatah senior mungkin bisa pensiun dari posisi
Polri, tapi kita yakin senior tak berhenti untuk berkontribusi dan memberikan sumbangan
pengabdian untuk masyarakat, bangsa dan negara di luar Polri. Banyak bidang
pengabdian. Dan kami yakin Polri tak sendiri bekerja, karena senior senantiasa
mengawal di luar. Kepada seluruh senior hormat gerak," kata Sigit.
Tak lupa,
Sigit menyempatkan untuk menghaturkan duka cita yang mendalam kepada enam
senior yang telah mendahului. Diantaranya, Irjen Pol (Purn) F.F.J. Mirah, Irjen
(Purn) Widodo Eko Prihastopo, Irjen (Purn) Alex Sampe, S.H., Brigjen (Purn)
Awan Samodra, Brigjen (Purn) Nur Saptono Djuhartono, M.H., serta Brigjen (Purn)
Zulkifli.
Acara ini
diikuti oleh 203 Wisudawan Perwira Tinggi Polri yang terdiri atas 3 wisudawan
berpangkat Jenderal, 13 wisudawan berpangkat Komjen, 101 wisudawan berpangkat
Irjen, dan 86 wisudawan berpangkat Brigjen. Yang telah berhasil menyelesaikan
masa pengabdian selama kurang lebih 35 tahun di institusi Polri. (ida/rls)
Comments