UBL Menjadi Salah Satu Pusat Kajian “LCT” di Dunia
OTENTIK (BANDARLAMPUNG) –
Universitas Bandar Lampung (UBL) menjadi salah satu pusat kajian Legitimation
Code Theory (LCT) di dunia. Saat ini hanya ada 30 LCT group yang tersebar di 15
negara. Yaitu Australia, Amerika, Argentina, Brazil, Kanada, Denmark, Tiongkok,
Indonesia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Singapura, Afrika Selatan, Inggris
dan Swedia. Dan UBL satu-satunya di Indonesia yang memiliki kelompok kajian LCT
yaitu di Pusat Studi Linguistik (The Center for Studies in Linguistics) UBL.
“Di UBL, kami
mencoba untuk menggunakan LCT khususnya dalam penerapannya dalam linguistik
forensik berbasis komputasi jaringan saraf tiruan (artificial neural network).
LCT adalah salah satu teori terbaru saat ini untuk mengkaji bahasa. LCT
mengintegrasikan wawasan dari sejumlah pendekatan yaitu sosiologi, linguistik,
filsafat, antropologi, ilmu alam, dan studi budaya. Dengan LCT kita dapat
membangun fondasi ontologis dan epistemologis realisme kritis dan rasionalisme
kritis”, terang Susanto, Kepala Pusat Studi Linguistik UBL ketika diwawancarai
secara daring, Selasa 28/12/2021.
LCT
dipelopori oleh Profesor Karl Maton dari University of Sydney, Australia. Saat
ini Karl Maton menjabat sebagai Direktur "LCT Centre for
Knowledge-Building" di University of Sydney. Dan sebagai salah satu
anggota di LCT Centre for Knowledge-Building tersebut, beberapa waktu lalu UBL
mengundang Karl Maton untuk memberi kuliah umum tentang LCT yang dihadiri lebih
dari 100 peserta dari berbagai institusi di Indonesia.
Prof. Dr. Ir.
Yusuf S. Barusman MBA, Rektor UBL, menyambut baik dengan hadirnya LCT di
Indonesia dan UBL telah menjadi salah satu pusat kajian LCT di dunia. “Semoga
sivitas akademika UBL terus berjaya dalam berkontribusi untuk kemajuan
peradaban dan ilmu pengetahuan di tingkat nasional maupun internasional”,
pungkas Yusuf. (ida/rls)
Comments